Ragam 5 Kuliner Khas Dieng Wonosobo yang Lezat

TEMPO.CO, Jakarta – Dataran Tinggi Dieng yang terletak di ketinggian 2.000 meter di atas permukaan laut ini tak hanya terkenal dengan keindahan alamnya, tapi juga kulinernya yang unik sesuai selera para tamu.

Di sini, makanan Timur Tengah dipadukan dengan bahan-bahan lokal seperti kentang, sayuran segar, dan produk hewani lokal. Kelezatan di Dieng tidak hanya menggugah selera, namun juga memberikan pengalaman budaya yang mendalam bagi siapa pun yang berkunjung ke kawasan ini.

Mie ongklok

Mie ongklok merupakan masakan mie rebus yang terkenal dari Dieng. Mie ongklok terbuat dari mie rebus dengan kubis segar dan daun bawang, disajikan dengan kuah kental yang disebut loh. Kalau kamu berkunjung ke Wonosobo pasti akan menemukan mie ongklok ini.

Nama “mie ongklok” berasal dari alat yang digunakan dalam proses memasaknya, yaitu ongklok, yaitu keranjang kecil yang terbuat dari anyaman bambu. Alat ini digunakan untuk membantu merebus mie, dan itulah ciri khas masakan ini.

Sebelum disajikan, mie ongklok dibuat dengan cara mencampurkan mie, kubis segar, dan daun bawang cincang ke dalam ongklok. Campuran tersebut direbus dalam air mendidih selama beberapa menit, suatu proses yang disebut “diongklok”. Proses diongklok ini merupakan proses unik yang hanya terdapat di Wonosobo dan menambah nilai budaya pada mie ongklok ini.

Permen Carika

Seperti dilansir sumbingsegar.com, carica manis menjadi salah satu makanan wajib di Dieng. Makanan penutup ini terbuat dari buah carica, walaupun bentuknya seperti belimbing, namun sangat mirip dengan pepaya. Buah Carica memiliki tekstur lembut dan rasa manis alami sehingga sangat cocok untuk diolah menjadi cita rasa yang nikmat.

Proses pembuatannya melibatkan pengeringan buah hingga menghasilkan permen kuning yang sangat gurih. Permen yunani ini tidak hanya menjadi jajanan favorit warga sekitar, namun juga menjadi daya tarik internasional bagi pengunjung yang ingin mencicipi nikmatnya cita rasa produk nasional tersebut.

Kuil Kemul

Tempe Kemul merupakan makanan ringan yang terbuat dari tempe goreng yang dilumuri tepung. Nama “kemul” berasal dari bahasa Jawa yang berarti selimut, yang mengacu pada proses pembuatannya yang melibatkan pelapisan dengan tepung. Di kawasan Dieng banyak pedagang kaki lima yang menawarkan Tempe Kemul kepada pengunjung.

Makanan ini biasanya disajikan panas untuk menghadirkan cita rasa terbaik. Tempe Kemul adalah bar makanan ringan populer di Dieng, menawarkan pengalaman bersantap otentik dan berkesan bagi wisatawan dan penduduk lokal.

Terong belanda

Terong belanda menjadi favorit wisatawan yang berkunjung ke Dieng. Tanaman ini bisa Anda temukan di jalan-jalan dan kebun-kebun penduduk di sekitar Dieng.

Selain untuk dimanfaatkan langsung, Terong Belanda diolah menjadi berbagai produk seperti dodol, manisan, sirup, dan manisan yang menjadi oleh-oleh dari Dieng. Tanaman ini kaya akan vitamin yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh

Geblek

Geblek, restoran populer di Dieng, Wonosobo, kini menjadi ikon kuliner lokal. Geblek terbuat dari campuran tepung tapioka basah, daun bawang, dan bumbu lainnya. Makanan ini berbentuk cincin berwarna putih dengan tekstur kenyal dan lengket serta rasa yang manis. Geblek sangat cocok untuk berkumpul bersama keluarga, sahabat atau keluarga sebagai sahabat saat berkumpul.

KESADARAN SUKMA KANTHI | EIBEN HEIZER | MASNING S.MUSLICHIN | NAOMI AYU NUGRAHEN Kepada Redaksi: Ini adalah waktu terbaik untuk mengunjungi Dataran Tinggi Dieng.

Setelah sempat dibatalkan pada tahun lalu, Dieng Culture Festival (DCF) kembali digelar pada Agustus 2024. Berikut tanggal, tempat, dan harga tiketnya. Baca selengkapnya

Di tengah terkenalnya keindahan alam Dataran Tinggi Dieng, muncul sebuah tempat baru yang siap memukau pengunjung dengan keindahannya. Baca selengkapnya

Waktu terbaik mengunjungi Dataran Tinggi Dieng adalah bulan Juli-September atau saat akhir pekan. Baca selengkapnya

Pada bulan Juni hingga Agustus, suhu udara di puncak Dieng mencapai nol derajat Celcius, meski lebih rendah. Baca selengkapnya

Festival Budaya Dieng 2024 yang juga dikenal dengan nama “The Journey” kembali akan menyambut para pecinta budaya dan seni pada bulan Agustus mendatang. Baca selengkapnya

Wisatawan tidak hanya berasal dari Wonosobo saja, namun dari luar Wonosobo banyak juga wisatawan mancanegara. Baca selengkapnya

Ganjar mengecek harga bahan pokok jelang persiapan libur Natal dan Tahun Baru di Pasar Induk Wonosobo. Baca selengkapnya

Mulai dari kuliner hingga seni, berikut 12 oleh-oleh Dieng Wonosobo yang paling banyak dicari wisatawan. Baca selengkapnya

Dari Telaga Menjer hingga Wisata Alam Patean Tambi, ada 15 tempat wisata populer di Dieng yang bisa Anda kunjungi dengan biaya tiket masuk. Baca selengkapnya

Faktor alam dan lingkungan, seperti letusan gunung berapi, menjadi ancaman bagi keberadaan situs warisan budaya. Baca selengkapnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *