Ragam Makanan yang Memperparah Gejala Endometriosis

TEMPO.CO, JAKARTA – Chrissy Teigen, Amy Schumer, Lena Dunham, dan Padma Lakshmi termasuk di antara selebriti yang mengidap endometriosis. Meski belum ada obatnya, kondisi ini dapat diobati dengan pembedahan, dan gejalanya dapat dikurangi dengan pola makan dan gaya hidup yang tepat.

Apa itu endometriosis? “Endometriosis adalah kondisi peradangan kompleks di mana terdapat jaringan mirip endometrium di luar rahim. Kondisi ini menyebabkan peradangan dan bisul di sekitar panggul,” kata perawat Jessica Horwitz kepada HuffPost.

Mengubah pola makan tidak akan menyembuhkan kondisi tersebut, namun setidaknya dapat mengurangi gejala endometriosis.

“Makanan tertentu, seperti laktosa dan gluten, memperburuk gejala pada beberapa pasien karena memperburuk gejala pada beberapa pasien namun tidak berdampak pada pasien lainnya,” kata Dr. Daniel Hinn.

Berikut empat jenis makanan yang sebaiknya dihindari penderita endometriosis.

Karena endometriosis adalah kondisi peradangan sistemik, laktosa dan gluten dapat memperburuk gejala. Gluten, produk susu, dan laktosa dapat meningkatkan peradangan dan memperburuk gejala endometriosis, kata Horwitz.

Namun, Frontiers in Nutrition Research menemukan bahwa mengonsumsi lebih dari tiga porsi yogurt, kefir, keju, dan produk susu lainnya dapat mengurangi risiko endometriosis.

Lemak trans: Jenis lemak ini diketahui tidak sehat dan dilarang dalam diet Amerika Serikat pada tahun 2020. Meski digoreng, gorengan dan makanan dengan lemak trans kurang dari 0,5 gram per porsi tetap bisa dimakan. terjual habis Penelitian menunjukkan bahwa lemak trans dan gula dapat meningkatkan peradangan dan risiko endometriosis.

Daging merah: Mengurangi daging merah tidak baik untuk kesehatan Anda secara keseluruhan. Sebuah studi tahun 2018 menemukan bahwa wanita yang makan daging merah dua kali sehari memiliki peningkatan risiko endometriosis sebesar 56 persen.

Alkohol. Konsumsi alkohol yang sering dapat meningkatkan peradangan dan berinteraksi dengan estrogen, yang berhubungan dengan gejala endometriosis.

Pilihan Editor: Mengapa Endometriosis Disebut Penyakit Perkotaan

Saat Anda berusia 40 tahun, metabolisme tubuh Anda mulai melambat, sehingga semakin sulit menurunkan berat badan dan meningkatkan risiko terkena penyakit. Baca selengkapnya

Buku harian makanan berguna dalam mengurangi masalah kesehatan terkait pola makan. Baca lebih lanjut tentang alasannya

Dalam rangka memperingati Hari Lanjut Usia Nasional, berikut tips para ahli gizi untuk membantu para lansia tetap sehat dan aktif seiring bertambahnya usia. Baca selengkapnya

Para ahli mengatakan, persiapan harus dilakukan sedini mungkin untuk menjaga ketampanan meski di usia tua. Salah satunya adalah pola makan. Baca selengkapnya

Daun kelor dikenal sebagai tanaman tropis. Hanya sedikit orang yang mengetahui bahwa daun kelor memiliki banyak manfaat bagi tubuh. Salah satu manfaatnya adalah kandungan anti inflamasinya membantu mengatasi insomnia. Baca selengkapnya

Penelitian menunjukkan bahwa pola makan Mediterania tidak hanya meningkatkan kesehatan fisik, tetapi juga mengurangi kecemasan pada orang lanjut usia. Baca selengkapnya

Penyakit autoimun pada umumnya tidak dapat disembuhkan, namun dampaknya dapat dikurangi. Simak 7 penyakit ini untuk pencegahannya. Baca selengkapnya

Remisi lupus tidak berarti penghentian pengobatan, kata para ahli. Lalu penjelasan dokter penyakit dalam. Baca selengkapnya

Berfokus pada pola makan sehat dengan mengonsumsi makanan bervariasi dapat membantu meringankan gejala menopause. Baca selengkapnya

Pelajari lebih lanjut tentang gejala dan kemungkinan komplikasi lupus. Apa saja gejala awal penyakit lupus? Baca selengkapnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *