Ragam Pemicu Asma yang Tak Terduga, dari Sosis sampai Menangis

TEMPO.CO, Jakarta – Pemicu penyakit asma tidak selalu mudah diprediksi dan bisa berubah dari waktu ke waktu. Anda mungkin berpikir bahwa pemicunya hanya angin, debu, bulu hewan, polusi, asap rokok atau serbuk sari dan jangan berharap banyak pemicu lain yang tidak terduga.

Seperti dilansir The Sun, Dr Andrew Whittamore dari Asthma + Lung, klinik asma terkemuka di Inggris, berbagi berbagai pemicu asma lain yang mungkin belum pernah Anda pikirkan sebelumnya.

Sosis, Acar, Selai dan Anggur Penderita asma biasanya sensitif terhadap sulfit dan histamin yang terkandung dalam alkohol dan beberapa makanan. Konsumsinya menimbulkan gejala seperti batuk, sesak napas, dan sesak napas.

Aktivitas berenang yang menyehatkan ini ternyata bisa berisiko bagi penderita asma. Bahan kimia yang digunakan untuk membersihkan air kolam, seperti klorin dan pemutih air, juga dapat memicu serangan asma jika penderitanya sensitif terhadap zat tersebut.

Lingkungan Kerja Kita banyak menghabiskan waktu di tempat kerja, namun jika lingkungan bisa memicu asma, itu masalah nyata. Misalnya, lingkungan kerja yang penuh dengan asap, polusi, debu, bahan kimia, dan bulu binatang, jelas Whitmore.

Emosi yang kuat seperti takut, marah, gembira, marah, takut, dan gembira, bahkan hanya tertawa dan menangis, dapat memicu gejala asma, kata Whittamore. Alasannya adalah respons tubuh terhadap berbagai emosi mengubah cara bernapas.

Perubahan hormonal: Menstruasi, menopause dan pada ibu hamil, perubahan hormonal dapat menyebabkan asma kambuh, meski penyebab pastinya masih belum diketahui. Menurut Whittamore, salah satu teori menghubungkannya dengan peradangan di saluran udara.

Lilin beraroma dan pembakaran dupa sedangkan lilin wangi menenangkan pikiran, namun lilin ini mengeluarkan berbagai partikel dan polutan yang dapat mengiritasi saluran pernapasan. Dupa bahkan lebih berbahaya karena partikel yang dihasilkannya 100 kali lebih besar dibandingkan lilin.

Pilihan Editor: Mengidentifikasi perbedaan batuk pada anak penderita pneumonia, asma, dan tuberkulosis

Batuk terus menerus sepanjang malam dan mengganggu tidur diri sendiri dan orang lain memang menjengkelkan. Berikut adalah pemicu yang berbeda-beda. Baca selengkapnya

Dokter anak menjelaskan perbedaan batuk pada anak penderita pneumonia, asma, dan tuberkulosis (TB) serta apa yang harus dipahami orang tua. Baca selengkapnya

Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Izak Pangemanan mengatakan, permintaan medis pilot Susi Philip Mark Mehtens sudah diajukan. Baca selengkapnya

“Silakan kirimkan bantuan kepada Philip yang disandera sejak 7 Februari 2023,” kata Kapolda Papua. Baca selengkapnya

Buah kiwi adalah buah beri yang tidak berbulu. Berikut beberapa manfaat kiwi. Baca selengkapnya

Jika Anda menderita asma, tidak disarankan seseorang meninggalkan aktivitas olahraga sepenuhnya. Baca selengkapnya

Ada banyak jenis olahraga yang berbahaya bagi asma. apa pun? Baca selengkapnya

Selain menjijikkan, kecoa ternyata bisa menularkan berbagai penyakit hingga menimbulkan reaksi alergi bahkan asma. Baca selengkapnya

Daun legundia mengandung minyak atsiri yang tersusun dari seskuiterpen, terpenoid, senyawa ester, vitricin dan glikosida flavonoid (persicogenin). Baca selengkapnya

Debu yang bercampur bakteri sering ditemukan di tempat penitipan anak dan dapat memicu asma, menurut sebuah penelitian yang dilakukan oleh European Respiratory Society. Baca selengkapnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *