Ragam Reaksi atas Dugaan Penguntitan Jampidsus oleh Densus 88

TEMPO.CO, Jakarta – Petugas Detasemen Khusus Anti Terorisme (Denses 88) diduga mengikuti Wakil Jaksa Penuntut Umum Tindak Pidana Khusus (Jaksa Agung) Jampidses Febri Adriansya saat makan malam di Restoran Sipet, Jakarta Selatan, Minggu malam. 19 Mei 2024. Seorang anggota Densus 88 ditangkap saat sedang mengawasi jamuan makan malam bulan Februari. Dugaan perburuan liar tersebut menuai reaksi dari berbagai kalangan.

Saat membenarkan isu tersebut, Kapolri Jenderal Listio Sijit Prabowo dan Jaksa Agung Sanitiar Burhanuddin bungkam.

Pertanyaan yang beredar, kata Listyo Senin, 27 Mei 2024, usai meluncurkan Sistem Pemerintahan Terintegrasi Digital Govtech INA di Istana Kepresidenan Jakarta.

Reporter itu bertanya lagi bagaimana hal itu bisa terjadi. “Tanyakan siapa pun yang bertanya,” kata Listeo.

Sementara itu, dalam kesempatan yang sama, Jaksa Agung Sanitiyar Burhanuddin mengatakan, “Tidak ada masalah,” ujarnya sambil tersenyum.

1. Anggota Komisi III DPR Didik Mukrianto: Jauh dari Intelijen Publik

Didik Mukrianto, Anggota Komisi III DPR dari Fraksi Demokrat, mengatakan penegakan hukum tidak boleh mengganggu kepentingan apa pun. Didik menjelaskan, penguntitan atau upaya lain yang mengancam Jampidsus atau aparat penegak hukum dari kejaksaan merupakan salah satu bentuk penyimpangan. Apalagi jika ada keterlibatan polisi pemburu, ujarnya.

Tampaknya jauh dari akal sehat masyarakat jika polisi menggunakan kekerasan yang tidak sesuai dengan tugas pokoknya, kata Didik saat dihubungi Tempo, Jumat, 24 Mei 2024.

Didik mengaku belum mendapat informasi apapun terkait dugaan peristiwa perburuan liar yang dilakukan Densus 88 terhadap Jampidsus Fabri Adriansya. Namun, jika hal itu benar terjadi, dia meminta agar kejadian tersebut diselidiki secara jelas dan menyeluruh serta diambil tindakan sedini mungkin.

Pada prinsipnya, Didik berpendapat bahwa penegakan hukum tidak boleh melakukan intervensi dan harus bebas dari segala bentuk ancaman dan gangguan dari kepentingan apapun dan dimanapun.

“Aparat penegak hukum kita juga harus tetap tegak dalam keadilan,” ujarnya.

2. Ketua Komisi Kejaksaan Pujiono Suvadi: Kalau benar, kelompok ilegal akan segera dihukum.

Anggota Densus 88 Anti Teror meminta Kejaksaan (COMJAC) Kepala Polisi (Kapolri) Jenderal Listo Sijit Prabowo mengusut tuntas tudingan Penyidik ​​Jampidus Febri Adriansya. Jika benar demikian, Ketua KPK Pujiono Suwadi meminta Kapolri mengambil tindakan tegas.

Pugiono mengatakan, pihaknya juga mendapat informasi adanya penangkapan anggota Densus pada Minggu kemarin. Puggiono mengatakan, pihaknya telah menerima berbagai laporan ancaman dari berbagai sumber. Namun, informasi mengenai perundungan tidak dapat diungkapkan kepada publik karena dianggap tidak valid.

Sehingga dia meminta Kapolri mengusut tuntas masalah tersebut. Dia berharap tidak ada konflik antar aparat penegak hukum.

“Kalau benar dugaannya geng ilegal, akan segera ditindak,” ujarnya saat dihubungi, Sabtu, 25 Mei 2024.

Dia meminta Kapolri Listio Sijit Prabowo dan Jaksa Agung Sanitiar Burhanuddin memilih. Ia menilai keduanya harus berkomunikasi secara terbuka agar persoalan ini tidak menimbulkan spekulasi di masyarakat.

Ia mengatakan, perlu adanya koordinasi langsung antara Jaksa Agung dan Kapolri untuk meluruskan hal tersebut.

Puggiono mengatakan COMJACK masih menganalisis berbagai informasi terkait kejadian tersebut. Dia meminta sesama aparat penegak hukum untuk saling membela dan saling mendukung dalam penegakan hukum.

“Sesama penegak hukum tidak boleh mengalami situasi seperti ini, ini soal pemahaman bersama, persaingan atau apa pun,” ujarnya.

3. Kapolri Sugeng Tegu Santoso: Pasti ada konflik antar instansi

Polri Watch atau Ketua IPW Sugeng Tegu Santoso mengatakan, pengejaran Denses 88 terhadap Jampidsus Febrie Adriansyah menunjukkan adanya sikut antara dua penegak hukum di Indonesia. Ia mengatakan, anggota Denses tidak bisa melakukannya sendiri tanpa perintah atasannya.

“Pasti ada konflik antar lembaga. Anggota Dens tidak bisa inisiatif sendiri, apa perintahnya dan siapa atasannya, ini harus diketahui,” kata Sugeng saat dihubungi, Jumat, 24 Mei 2024.

Sugeng mengatakan, peninjauan Dense 88 hingga Jampidsus Febri jelas bertujuan untuk mengumpulkan informasi. Umumnya Densus 88 mengawasi orang lain hingga menjadi tersangka pidana.

“Pada akhirnya, proses hukum ada kaitannya dengan KUHP dan kenapa Jampidsus diawasi. Ini yang perlu diketahui,” ujarnya.

Sugeng juga menduga bentrokan kedua penegak hukum tersebut akibat putusan Jaksa Agung dalam kasus korupsi pertambangan. Dia mengatakan, sebaiknya polisi menangani masalah pertambangan terlebih dahulu.

“(Penambangan) di wilayah hukum kepolisian, tapi sekarang kasusnya ditangani Kejaksaan Agung. Di Konawe dan Timah Banga Belitung,” kata Sugeng.

DANIEL A.FAJRI | M.FAIZ ZAKI | Adil Al Hasan

Pilihan Redaksi: Ijtima Ulama Dukung PKB Dukung Gus Yusuf di Pilgub Jateng Berikut Syaratnya.

Kabar terhangat adalah rencana mutasi Jaksa Agung Muda Acara Pidana Khusus. Baca selengkapnya

Penguntitan Jampidsus terjadi saat tim Febrie Adriansyah sedang mengusut beberapa kasus besar. Ada kasus korupsi timah dan gula. Baca selengkapnya

Daftar 22 terdakwa kasus korupsi PT Timah Tbk yang merugikan negara hingga Rp 300 triliun. Baca selengkapnya

Terorisme yang dilakukan pasukan anggota Detasemen Khusus atau Densus 88 Anti Teroris terhadap Kejaksaan Agung. yang mana? Baca selengkapnya

Berapa kekayaan bersih Briggen Centot Prasetio dan Jampidsus Fabri Adriancia? Berikut rangkuman informasi perbandingan kedua aset tersebut. Baca selengkapnya

Penyidik ​​Jampidus Kejaksaan Agung mengungkap merek Antham dipasang secara ilegal pada produk emas milik pribadi. mencapai 109 ton. Baca selengkapnya

Viral 300 ton inci

MAKI akan mengajukan perkara praperadilan jika penyidik ​​Jampidsus tidak menyentuh orang berinisial RBS dalam penanganan penipuan timah tersebut. Baca selengkapnya

Penyidik ​​Jampidus Kejaksaan Agung tengah memeriksa adik Sandra Devi dan suaminya dalam kasus penipuan timah. Baca selengkapnya

Polri menegaskan, insiden yang melibatkan anggota Densus 88 menyusul Jampidsus Fabri Adriancea tidak menjadi masalah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *