Ramai-Ramai Minta Jaksa Agung dan Kapolri Bersuara soal Jampidsus Dikuntit Densus 88

TEMPO.CO, Jakarta – Kabar Datasemen Personil Khusus Anti Terorisme atau Densus 88 melecehkan Wakil Jaksa Agung atau Jampidus Febri Adriansya beredar di masyarakat sejak Jumat, 24 Mei. Peristiwa tersebut memicu berbagai spekulasi di masyarakat.

Saat dikonfirmasi, Kapolri Jenderal Listo Sigit Prabowo belum memberikan komentar apa pun. “Saya sudah selesai menangani pengamanan WWF di Bali dan pertemuan dengan berbagai kementerian masih berlangsung,” kata Listio Sigit pada Rabu, 22 Mei 2024.

Sebelumnya, anggota Densus 88 Jampidus Febri kedapatan mengintai Adriancea di sebuah restoran Prancis di Sipete, Jakarta Selatan, Minggu malam lalu sekitar pukul 20.00 atau 21.00. Kejadian bermula saat dua orang pria masuk ke dalam restoran setelah kedatangan Febry.

Dua sumber Tempo menyebutkan ada dua pria yang mendekat dengan berjalan kaki dan meminta tempat duduk di area merokok. Anehnya, mereka memakai masker dan hanya sesekali merokok.

Kecurigaan muncul ketika salah satu dari dua pria itu menunjuk alat yang diduga tape recorder di meja Febrey. Seorang anggota Polisi Militer yang menjaga Febrini langsung memeluk pria tersebut dan segera mengantarnya keluar restoran. Pria lain melarikan diri. Orang yang ditangkap diidentifikasi sebagai anggota Sensus ke-88, menurut penyelidikan.

Febri baru-baru ini dikawal polisi militer TNI dibantu Jaksa Agung Muda Bidang Militer untuk mengusut kasus korupsi besar seperti pertambangan Yampidous. Selain itu, penyidik ​​Kejaksaan Agung juga mengancam Bang saat memegang pelat timah saat penggeledahan di Belitung.

Hingga Senin, belum ada pernyataan resmi dari dua pimpinan tertinggi penegakan hukum di Indonesia, Jaksa Agung S.T. Sejumlah pihak pun telah meminta kedua pemimpin tersebut agar suaranya didengar dan menjelaskan persoalan insiden tersebut kepada publik.

Berikut beberapa pernyataan berbagai pihak yang mendesak Kapolri dan Jaksa Agung mengeluarkan pernyataan resmi atas kejadian tersebut.

Komisi Penuntutan

Komisi Penuntut Umum (Comjak) pun mengaku telah mendapat informasi mengenai Jampidus, Febri Adriansia yang diduga diikuti petugas Pasukan Khusus Anti Teror 88 Polri. Ketua JPU Pujiono Suavadi meminta Jaksa Agung Sanitar Burhanuddin dan Kapolri Jenderal Listio Sigit Prabowo berkomunikasi secara terbuka agar tidak menimbulkan spekulasi di kalangan masyarakat.

“Perlu adanya koordinasi mendesak antara Kejaksaan Agung dan Kapolri untuk menyelesaikan permasalahan ini,” ujarnya saat dihubungi, Sabtu, 25 Mei 2024.

Selain informasi tersebut, kata Pugiono, KPK juga menerima laporan adanya ancaman dari berbagai sumber. Namun informasi tersebut belum bisa dipublikasikan karena belum benar.

Ia mengatakan, tuduhan intimidasi tidak boleh diawali dengan kecurigaan dan keterlaluan. Jika benar terjadi konflik antar aparat hukum, Pugiono berharap segera ada tindakan. “Kalau benar ada dugaan ini kelompok liar, segera ditertibkan,” ujarnya.

Komisi Hukum Republik Korea

Didik Mukrianto, anggota Komisi Hukum PPK dari Fraksi Demokrat, menanggapi tudingan petugas Divisi Sensus 88 atau Pasukan Khusus Anti Terorisme menganiaya Wakil Jaksa Agung untuk Kejahatan Tertentu (Yampidus) saat makan malam di Restoran Sipete, Jakarta Selatan, Februari lalu. . Didik meminta Kapolri Listio Sigit Prabowo dan Jaksa Agung ST Burhanuddin membenarkan dan mengklarifikasi kejadian tersebut.

Menurut Didik, pemberitaan penganiayaan terhadap Jaksa Agung Yampidos 88 menjadi perbincangan media dan publik. Oleh karena itu, Didik berharap informasi tersebut tidak menimbulkan berbagai spekulasi yang tidak perlu dan tidak benar sehingga dapat mengancam stabilitas lembaga penegak hukum.

“Kita semua berharap Pak Febry dan/atau Jaksa Agung dapat mengkonfirmasi dan mengklarifikasi rumor yang berkembang ini, saya kira penting bagi Polri untuk mengklarifikasi kabar ini secepatnya,” kata Didik saat dihubungi. Oleh Tempo pada 24 Mei 2024.

Didick mengatakan hingga saat ini, dirinya belum mendapat komentar apapun terkait pencarian Iampidus Febrini pada tanggal 88 tersebut. Namun jika benar demikian, maka ini menjadi keprihatinan kita bersama, sekaligus menjadi perhatian dan kewaspadaan aparat penegak hukum kita, kata Didick.

Keputusan Presiden Wakil Presiden

Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasko Ahmad menanggapi tudingan aparat kepolisian Divisi Sensus 88 atau Pasukan Khusus Anti Terorisme melecehkan Wakil Jaksa Agung (Yampidus Kejagung) di kantin Febri Adriansya. Di Restoran Sipete Jakarta Selatan

Dasco mengaku masih belum mengetahui apa yang melatarbelakangi kejadian tersebut. Oleh karena itu, dia belum bisa menanggapi kejadian tersebut. Namun Dasco menyatakan akan langsung mengajukan banding atas kejadian tersebut ke Kapolri Jenderal Listio Sigit Prabowo dan Jaksa Agung ST Burhanuddin.

Saya belum bisa berkomentar karena saya belum tahu masalahnya. Saya akan tanya ke Kapolri dan Kejaksaan Agung, kata Dasco saat dihubungi Tempo, 24 Mei 2024.

Kapolri Listio Sigit dan Jaksa Agung ST Burhanuddin mungkin sudah mengetahui detailnya, ujarnya. “Mungkin (mereka) mengetahui permasalahannya, makanya mereka meminta informasi lebih lanjut mengenai permasalahan tersebut,” ujarnya.

Polisi Indonesia

Menurut Sugeng Teguh Santoso, Ketua Satgas Polisi atau IPW, kejadian tersebut menunjukkan adanya sikut antara dua aparat penegak hukum di Indonesia. Ia mengatakan, tidak mungkin anggota sensus bertindak sendiri tanpa pimpinannya.

“Ini jelas konflik antar institusi. “Anggota sensus tidak bisa mengambil inisiatif sendiri, mereka harus tahu apa perintahnya, siapa pemimpinnya,” kata Sugeng saat dihubungi, Jumat, 24 Mei 2024.

Menurut Sugeng, pengamatan Densus 88 bersama Iampidus Febri jelas bertujuan untuk mengumpulkan intelijen. Biasanya, kata dia, Densus 88 melacak seseorang dan menimbulkan dugaan tindak pidana.

Ujung-ujungnya proses hukum terikat dengan tindak pidana, sehingga diawasi Jampidus, katanya.

Apalagi, Sugeng menduga ada bentrokan antara kedua aparat penegak hukum saat kejaksaan menangani kasus korupsi pertambangan. Menurut dia, pekerjaan penggalian akan dilakukan terlebih dahulu oleh pihak kepolisian.

“(Gunung tersebut) berada di bawah pengawasan Polri, namun kasusnya baru saja diperiksa oleh Kejaksaan Agung. “Entah ke Konave, atau Timah ke Bangka Belitung,” kata Sugeng.

Tim waktu

Pilihan Redaksi: TNI copot pos pengamanan di Kejaksaan Agung setelah Puspom Yampidos meninjau 88

Kejaksaan Agung menyebut perlunya penyidikan menjadi alasan Robert Bonosusatia belum diadili dalam kasus korupsi tambak. Belajarlah lagi

Kejaksaan Agung memberikan pengamanan khusus kepada puluhan jaksa yang menangani kasus korupsi di cekungan tersebut. Belajarlah lagi

Kasus game online yang melibatkan anggota TNI/Polri menunjukkan bahwa persoalan ini merasuki institusi yang seharusnya menjamin keamanan. Belajarlah lagi

Jaksa Agung Sanitar Burhanuddin juga menyoroti lambatnya pembentukan Pansel KPK, meski diperkirakan juga akan memilih anggota Dewas KPK. Belajarlah lagi

Kabarnya, target Polri tahun anggaran 2025 awalnya Rp 104,67 triliun. Polri mengusulkan kenaikan menjadi Rp165,98 triliun. Belajarlah lagi

Beberapa sambutan disampaikan Jaksa Agung Sanitar Burhanuddin pada pelantikan 36 pejabat eselon I dan II di lingkungan Kejaksaan Agung hari ini. Belajarlah lagi

Jaksa Agung Sanitar Burhanuddin hari ini melantik Asep Nana Mulyana sebagai Jaksa Agung Jampidum. Belajarlah lagi

Kantor Kejaksaan Agung menurunkan pilot tersebut untuk penerbangan liar di sekitar kantor Yampidos. Belajarlah lagi

Asep Nana Mulyana, Direktur Jenderal Perundang-undangan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, diangkat menjadi Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Umum

Menteri Perhubungan Budi Karya menunjuk Irjen Polisi Risyapuddin Nursin sebagai Direktur Jenderal Perhubungan Darat. Demikian profil Kapolda Malut. Belajarlah lagi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *