TEMPO.CO , Yogyakarta – Satuan Polisi Pamong Praja atau Satpol PP dan Polresta Yogyakarta meningkatkan operasi pemeriksaan jam malam selama Ramadan. Penggerebekan menyasar anak-anak usia sekolah atau mereka yang berusia di bawah 18 tahun.
Jam malam adalah pengendalian kejahatan dan kekerasan jalanan atau terulangnya insiden kekerasan.
“Jam malam bagi anak-anak selama Ramadhan sangat cocok dilakukan pada saat-saat yang memungkinkan terjadinya kejahatan, seperti setelah salat tarawih, menjelang subuh, dan setelah subuh,” kata Satpol PP Kota Yogyakarta Akto Noor Arafat, Senin, 18 Maret 2024.
Jam malam untuk anak-anak tidak hanya terbatas pada bulan Ramadhan saja. Langkah tersebut tertuang dalam Peraturan Wali Kota Nomor 49 Tahun 2022 tentang Jam Malam Anak yang tidak mengikat waktu pelaksanaannya.
Jam malam anak di Yogyakarta memastikan tidak ada anak di bawah usia 18 tahun yang berada di luar tanpa pengawasan orang tua antara pukul 22:00 hingga 04:00 WIB.
Namun selama Ramadan, operasi digencarkan dengan tim gabungan menyisir beberapa jalan beretika di Yogyakarta. Jalan ini dikatakan rawan kejahatan dan kekerasan jalanan.
Akibat operasi yang dilakukan pada pertengahan Januari hingga Februari 2024 itu, Akto menyebutkan sedikitnya ada 11 kasus anak yang melanggar jam malam, sebagian besar kedapatan mengonsumsi minuman beralkohol di tempat umum dan mengganggu ketentraman dan ketertiban masyarakat.
Telah terjadi pelanggaran di jalan etik seperti LBP Klidran Kondokusuman, Jalan I Dewa Nyoman Oka, Jalan Bryngokusuman dan Jalan Mataram Tentara Rakyat Yogyakarta. “Untuk pelanggaran yang berkaitan dengan konsumsi alkohol atau pelanggaran yang mengarah pada kejahatan, kami akan merujuknya ke polisi untuk penyelidikan lebih lanjut,” katanya.
Prajurit Vixono
Pilihan Editor: Ramadhan yang ditandai dengan kasus antraks di Yogyakarta, seruan untuk mengakhiri tradisi berbahaya
Chatpol BB Kota Yogyakarta akhirnya menemukan pengemis yang viral karena mengumpat dan mengembuskan asap rokok di pengunjung Malioboro
Pabrik daur ulang sampah Sleman di Yogyakarta disebut mampu mengolah sampah plastik menjadi bahan bakar alternatif. Baca selengkapnya
Pawai yang diadakan pada hari ulang tahun Panchsila ini merupakan upaya untuk merayakan keberagaman dan mempererat persatuan di Yogyakarta.
Daru Martani, salah satu kafe sudut estetik di kota Yogyakarta yang paling dikenal di kalangan anak muda. Baca selengkapnya
Band ska asal Yogyakarta, Shakitak merayakan ulang tahunnya yang ke 27 pada 1 Juni 2024. Baca selengkapnya
Haris Sukihartha, DPRD Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) terpilih menjadi caleg 2024-2029. mendaftar Pilkada Slayman melalui PDIP. Baca selengkapnya
Parfum akhir-akhir ini sudah menjadi kebutuhan yang tidak bisa dipisahkan dari gaya hidup seseorang. Baca selengkapnya
Bus yang terbakar merupakan satu dari dua bus wisata yang digunakan rombongan SMA Bina Cendekia Cerebon dalam perjalanan ke Yogyakarta. Baca selengkapnya
Pengemis tersebut dikaitkan dengan Sudpole Bibi karena aktivitas mengemis dan merokoknya mengganggu pengunjung Malioboro. Baca selengkapnya
Sebanyak 180 karya telah terdaftar sebagai cagar budaya di Yogyakarta sejak tahun 2013 hingga 2023. Baca selengkapnya