Rektor Unri Cabut Laporan Polisi Soal Mahasiswa yang Kritik UKT

TEMPO.CO, Jakarta – Rektor Universitas Riau (Unri), Sri Indarti, tak akan terus-terusan mengkritik mahasiswanya yang mengkritisi kebijakan pendidikan terpadu alias UKT. Diakui Sri, tidak ada informasi yang diberikan kepada mahasiswa Unri namun yang dilaporkan adalah akun yang mengatasnamakan himpunan mahasiswa yang mengadu sehingga berujung pada informasi yang salah.

“Saya sebagai Rektor Universitas Riau tidak ingin melakukan kriminalisasi terhadap mahasiswa saya dan tidak mengekang kebebasan berpendapat,” kata Sri melalui keterangan tertulis, Kamis, 9 Mei 2024.

Di tengah maraknya pemberitaan bahwa mahasiswa ditindas kebebasan berpendapat, Sri mengaku tetap memberikan kesempatan kepada mahasiswanya untuk mengkritik, memberi saran, dan berkontribusi terhadap kebijakan. Diantaranya adalah Biaya Pengembangan Institusi (IPI) dan Biaya Pendidikan Perorangan (UKT).

Terkait kelanjutan hasil pemeriksaan Polda Riau, Sri mengatakan pemilik akun pencemaran nama baik tersebut diketahui merupakan mahasiswa Universitas Riau.

Melalui wakil rektor bidang kemahasiswaan, menurut Sri, disampaikan pula kepada pihak mahasiswa yang bersangkutan bahwa permasalahan ini sudah diselesaikan dan tidak akan dilanjutkan.

Terkait pendanaan pendidikan Universitas Riau, Sri mengatakan, sebagai presiden, dirinya tetap mengedepankan prinsip keadilan untuk menjamin hak-hak masyarakat dan memberikan kesempatan memperoleh pendidikan yang layak.

Seorang mahasiswa bernama Khariq Anhar telah digugat oleh Rektor Unri setelah memposting postingan yang mengkritik kebijakan biaya inisiasi universitas atau biaya pengembangan institusi. Video tersebut diunggah ke media sosial oleh Aliansi Penggugat (AMP) pada 6 Maret 2024. Dalam video tersebut, AMP mengkritisi mahalnya biaya pendidikan saja atau UKT dan IPI.

Pada tahun 2024, UNRI akan menerapkan IPI pada banyak program pendidikan. Besaran biaya IPI berbeda-beda pada setiap program studi. Mahasiswa Unri memberontak terhadap kebijakan tersebut. Demonstrasinya salah satunya dilakukan dengan membuat konten di media sosial.

Dalam konteks ini, Khariq mengkritisi biaya pendaftaran banyak program pendidikan. Ia juga mengkritisi keseragaman biaya pendidikan program konsultasi sains dan pendidikan pemerintah sebesar Rp 10 juta. Ia juga mengkritisi program pendidikan kedokteran yang berjumlah Rp 115 juta. Di akhir video, Khariq menyebut nama atasan Unri, Sri Indarti, sebagai broker pendidikan. Konten tersebut juga menampilkan gambar perdana menteri.

HENDRIK YAPUTRA

Pilihan Editor: KIKA meminta polisi tidak menahan laporan Rektor Unri kepada mahasiswanya

Mahasiswa UB memiliki tujuh persyaratan terkait UKT. sesuatu? Baca selengkapnya

Setiap tahunnya mahasiswa Fakultas Farmasi UI mengikuti kompetisi yang diselenggarakan oleh IPSF APRO. Baca selengkapnya

Pinjaman pelajar adalah perjanjian dimana pelajar meminjam uang ke bank untuk membiayai pendidikannya

Program pinjaman mahasiswa sebenarnya sudah diluncurkan oleh Presiden Joko Widodo atau Jokowi pada tahun 2018 lalu. Bagaimana fakta penerapannya di Indonesia? Baca selengkapnya

Maraknya UKT di banyak perguruan tinggi membuktikan kegagalan Nadiem Makarim dalam pengelolaan pendidikan tinggi. Baca selengkapnya

Pinjaman pelajar adalah sistem pembayaran yang dibuat dengan tujuan untuk menutupi biaya pendidikan tinggi. Baca selengkapnya

Kantor Staf Presiden menanggapi kontroversi kenaikan Uang Kuliah Tunggal atau UKT di beberapa institusi. Baca selengkapnya

Kantor Staf Kepresidenan menyatakan belum ada pembahasan mengenai kebijakan pinjaman mahasiswa untuk mahasiswa sarjana. Baca selengkapnya

Lebih dari 300 pengunjuk rasa memenuhi halaman gedung Rektor UB, menuntut keamanan dan jaminan tersedianya pendidikan tinggi bagi semua kalangan. Baca selengkapnya

Presiden BEM USU Aziz Syahputra menanggapi pernyataan Menteri Nadiem Makarim yang akan menghentikan kenaikan UKT. Bacaan lengkap

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *