Rupiah Anjlok ke Rp 16.000 per Dolar AS, Pengamat Prediksi Masih akan Terus Melemah

TEMPO.CO, Jakarta – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS melemah menjadi Rp 16 ribu pada Jumat, 12 April 2024. Pada pukul 12.50 WIB, Google Finance mencatat nilai tukar rupiah berada di Rp 16.128 per dolar AS. Nilai tukar rupiah pada akhir sesi perdagangan sebelumnya adalah Rp 16.014.

Pengamat komoditas dan mata uang Lukman Leong menilai situasi ini tidak mengejutkan. Pasalnya, kata dia, tren dolar AS pada pekan ini tercatat menguat.

“Hal ini tidak mengherankan mengingat dolar AS sangat menguat pada minggu ini. Juga setelah statistik inflasi AS yang ternyata positif dan lebih tinggi dari perkiraan,” ujarnya kepada Tempo, Jumat.

Ia melanjutkan, peluang The Fed untuk memangkas suku bunganya dipindahkan pada bulan Juni ke September. “Ini berarti bahwa bahkan pada pertemuan bulan Juli, The Fed diperkirakan akan mempertahankan suku bunganya.”

Menurut Lukman, tidak banyak sentimen positif yang mendukung penguatan rupee. Sedangkan data dari China pada minggu ini menunjukkan inflasi lebih rendah dari perkiraan. Selain itu, data perdagangan juga surplus.

Seluruh ekspor dan impor juga lebih rendah dari perkiraan sehingga menambah tekanan terhadap rupee, ujarnya.

Lukman memperkirakan nilai tukar rupiah akan terus melemah sepanjang bulan ini. Alasannya, statistik perekonomian AS masih sangat kuat, sedangkan statistik perekonomian dalam negeri masih mengecewakan.

Berikutnya: Kata Lukman, Satu-satunya yang Bisa Menopang Rupee…

Lukman mengatakan, satu-satunya yang bisa menopang rupiah adalah Bank Indonesia kembali melakukan intervensi dan menaikkan suku bunga pada pertemuan bulan ini. Tanpa kedua jalur ini, keropeng bisa semakin rusak. Tanpa intervensi, rupiah bisa mendekati Rp17 ribu.

Senada dengan itu, pengamat pasar uang Ariston Tjendra mengatakan indeks dolar AS menguat pada akhir pekan lebaran. Apalagi setelah rilis data inflasi konsumen atau indeks harga konsumen AS, pada Rabu malam. Data inflasi konsumen AS pada bulan Maret menunjukkan angka yang lebih tinggi dari ekspektasi pasar.

Meski benar pasar Rupee vs Dolar AS tidak berfungsi pada hari libur nasional dan libur Idul Fitri. Meski demikian, pergerakan nilai tukar rupee terhadap dolar AS masih bisa diwaspadai.

“Inflasi AS yang terus berjuang untuk menurun mungkin telah mengurangi ekspektasi penurunan suku bunga acuan AS. Pemotongan kebijakan mungkin tidak akan terwujud pada pertemuan Fed Juni,” kata Ariston.

Ia menambahkan, indeks dolar AS bergerak pada kisaran 105,9 pada Jumat malam. Sedangkan pada akhir pekan lalu berada di kisaran 104.

“Hal ini berpotensi mendorong rupee melemah lebih lanjut terhadap dolar AS pada pembukaan akhir pekan pasca Idul Fitri pada 16 April.”

Pilihan pemasok: Periksa aktivitas dan penawaran Dufan selama liburan

Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG melemah pada akhir perdagangan pekan ini. Kebijakan FCA mengenai saham BREN OJK dan BEI masih mempengaruhi Read secara keseluruhan

Nilai tukar rupiah hari ini berakhir menguat tipis sebesar 67 poin di level Rp16.196 per dolar AS. Baca selengkapnya

Penutupan IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) Jumat sore dipimpin oleh saham-saham finansial. Baca selengkapnya

Rupee menguat terhadap dolar AS pada hari Jumat setelah klaim pengangguran awal AS lebih tinggi dari perkiraan.

Barang tersebut ditahan karena tidak memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI). Baca selengkapnya

Setelah mencapai level 7.000, IHSG menutup sesi perdagangan hari ini dengan melemah. Baca selengkapnya

Harga emas Antam naik Rp 13.000 menjadi Rp 1.349.000 per gram hari ini. Baca selengkapnya

BI terus menjaga nilai tukar rupee, melakukan intervensi di pasar valas, bahkan menaikkan suku bunga. Baca selengkapnya

Indeks manajer pembelian industri (PMI) Indonesia turun sedikit di bulan Mei dibandingkan bulan April. Baca selengkapnya

Dalam laporan bertajuk Power Up with Income and Growth, HSBC mengatakan investor harus memanfaatkan situasi ini untuk menarik pandangan yang kuat dan memanfaatkan peluang keuntungan di pasar saham. Baca selengkapnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *