Rupiah Diprediksi masih Loyo, Ini Penyebabnya

TEMPO.CO, Jakarta – Regulator perbankan dan pakar sistem pembayaran Arianto Muditomo memperkirakan nilai tukar rupiah akan terus melemah. Pada akhir perdagangan Jumat, rupiah melemah 142 poin menjadi Rp 16.412 per dolar AS. Sehari sebelumnya, rupee ditutup pada level Rp 16.270 terhadap dolar AS.

“Secara basic market, rupiah akan terus tertekan,” kata Arianto kepada Tempo, Rabu, 19 Juni 2024 melalui aplikasi pesan.

Ia memperkirakan rupiah akan turun hingga Rp 16.900. Perkiraan saya rupiah turun ke Rp 16.700-16.900.

Namun sejumlah analis memperkirakan rupiah akan menembus Rp 17.000 per dolar AS. Misalnya, Analis Komoditas dan Mata Uang Berjangka DCFX Lukman Leong. “Bisa turun Rp 17.000 kalau intervensi BI (Bank Indonesia) lebih sedikit, tapi saya yakin BI sudah mengantisipasinya,” ujarnya kepada Tempo, Senin, 17 Juni 2024.

Menurut Arianto, perkiraan rupiah bisa mencapai Rp17.000 dalam skenario terburuk disebabkan oleh suku bunga AS, tingkat permintaan pasar ekspor Indonesia, dan ketidakpastian global. Selain itu, fundamental perekonomian Indonesia dan kondisi global juga akan berperan besar dalam menentukan nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing.

Ia menelusuri tiga faktor yang menyebabkan melemahnya rupee. Faktor pertama tentu saja penguatan dolar AS yang didorong oleh kebijakan moneter ketat Federal Reserve AS atau Federal Reserve System (Fed) untuk menekan inflasi.

Faktor kedua yang menyebabkan depresiasi rupee adalah keluarnya modal asing. Sebab, investor mencari return yang lebih tinggi di negara lain, terutama negara maju. Faktor ketiga menyangkut ketidakpastian global. Ketidakpastian global seperti perang di Ukraina dan kemungkinan resesi di beberapa negara maju juga memberikan tekanan pada rupee, ujarnya.

Berdasarkan faktor-faktor tersebut, Arianto mengingatkan empat sikap yang harus diwaspadai. Keempat sentimen tersebut akan mempengaruhi nilai tukar rupee terhadap dolar AS. Mulai dari kebijakan moneter The Fed, perkembangan perekonomian global, aliran modal asing, hingga sentimen pasar terhadap prospek ekonomi dan politik Indonesia.

Pilihan Editor: FNKSDA meminta Nakhdliyin tidak bergabung dengan PBNU dalam mendapatkan izin pertambangan

Bisnis teratas: Layanan imigrasi mulai pulih setelah gangguan National Fund Center (NFC). Pengusaha khawatir dengan dampak devaluasi rupee. Baca selengkapnya

HIPMI prihatin atas pelemahan rupiah yang sempat anjlok hingga Rp 16.475 pada Jumat 21 Juni 2024

Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) menyebut rupiah berada di level Rp 16.475 per dolar AS, terendah sejak April 2020. Baca selengkapnya

Berita utama perekonomian dan bisnis pada Jumat 21 Juni 2024 diawali dari dampak server PDN Kominfo. Baca selengkapnya

Apa dampak pelemahan rupee terhadap pembiayaan proyek di IKN? Baca selengkapnya

FE UI LPEM mengatakan depresiasi rupee terhadap dolar AS memicu penurunan sektor-sektor, terutama yang bergantung pada impor. Baca selengkapnya

HET MinyaKita akan beroperasi mulai minggu depan. Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan alias Zulhas membenarkan langsung kenaikan tersebut. Baca selengkapnya

Rupee melemah terhadap dolar AS pada perdagangan Kamis, namun Gubernur BI menyatakan nilai tukar stabil

Menteri Keuangan Shri Muljani Indravati mengingatkan pemerintahan Presiden terpilih Prabowo Subianto untuk menjaga APBN sekaligus membuat program. Baca selengkapnya

Melemahnya rupee akan memukul industri, termasuk sektor makanan dan minuman (mamin). Baca selengkapnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *