TEMPO.CO, Jakarta. Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Timika di wilayah Mimika, Papua Tengah memutuskan menghentikan pencarian anak buah kapal (ABK) KM Papua Jaya 2 Muhammad Royani yang dikabarkan jatuh di perairan setempat. Tim SAR gabungan mencari awak kapal tersebut selama empat hari, namun Rojani tidak ditemukan.
Kasat Operasi dan Kesiagaan SAR Timika Charles Butlagheri mengatakan, operasi pencarian ditutup karena belum ada informasi lokasi korban hingga hari keempat.
Operasi penggeledahan sudah kami selesaikan berdasarkan hasil asesmen bersama keluarga korban yang diwakili Agen 2 Pengurus KM Papua Jaya, kata Charles dalam keterangannya di Timica, Minggu, 28 April 2024, dilansir Antara.
Charles mengatakan, selama empat hari, tim SAR gabungan bersama keluarga korban menggunakan Rigid Buoyancy Boat (RBB) 600 PK dalam pencarian orang hilang.
“Kami juga dibantu oleh nelayan setempat dalam empat hari pencarian orang tenggelam dan menyisir tempat-tempat mencurigakan,” ujarnya.
Pencarian terhadap awak kapal KM Papua Jaya 2 dilakukan berdasarkan prakiraan Sarmap yang dikirimkan Basarnas Command Center (BBC), namun hasilnya masih tidak sia-sia.
“Kami melakukan pencarian namun hasilnya tidak menunjukkan tanda-tanda adanya korban jiwa sehingga diputuskan untuk menghentikan operasi pencarian dan penyelamatan,” kata Charles.
Operasi SAR Timika diusulkan untuk membatasi pencarian awak kapal yang mungkin terjatuh ke laut. “Operasi pencarian dan penyelamatan sudah kami hentikan, dan apabila kedepannya ada indikasi keberadaan korban, akan segera kami buka untuk dilakukan pencarian,” kata Pilihan Redaksi: Keanehan di Balik Meninggalnya Brigjen RA, Keluarga : He memiliki tiga. Anak-anak tidak bisa bunuh diri
Menurut Sebby Sambo, penambahan pasukan tidak mempengaruhi posisi TPNPB-OPM. Baca selengkapnya
TPNPB-OPM mengaku bertanggung jawab atas pembakaran SD Inpres Pogap di Distrik Khomeyo, Intan Jaya Rabu lalu Baca Selengkapnya
Komnas HAM mengingatkan, pasukan tambahan yang dikirim ke Intan Jaya memiliki pengalaman di Papua. Baca selengkapnya
Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM tidak berlebihan. Baca selengkapnya
Warga Intan Jaya, Papua Tengah, menolak permintaan TPNPB-OPM untuk meninggalkan kampung Pogapa, Intan Jaya yang merupakan zona konflik. Baca selengkapnya
Basarnas Palembang memberangkatkan tim penyelamat Pos SAR Pagaralam beserta peralatan SAR Air menuju lokasi pencarian orang hilang tenggelam. Baca selengkapnya
Penemuan kerangka manusia yang diduga korban pembunuhan bermula dari adanya laporan orang hilang oleh keluarganya. Baca selengkapnya
Para awak kapal, yang melarikan diri dari kapal nelayan asing, melompat ke laut dan berenang sejauh 12 mil. Satu orang tidak selamat. Baca selengkapnya
Destructive Fishing Watch (DFW) Indonesia meminta pemerintah mengusut dugaan kejahatan penangkapan ikan di Laut Arafura. Baca selengkapnya
Kartenz, Ketua Pokja Operasi Penjaga Perdamaian, membantah tudingan adanya pengarahan bersama antara aparat TNI dan Polri pasca penembakan Dandimo. Baca selengkapnya