Saran buat Pasangan Usia Paruh Baya yang Tengah Membangun Hubungan dan Ingin Menikah

TEMPO.CO, Jakarta – Membangun hubungan baru di usia muda atau paruh baya, baik dalam pernikahan kedua atau ketiga, memiliki tantangan tersendiri. Pendapat tersebut disampaikan Nicole Sodoma, pendiri Sodoma Law di North Carolina, Amerika Serikat, yang menggambarkan dirinya sebagai pengacara perceraian.

Beberapa faktor yang mungkin tidak ada pada pernikahan pertama adalah kehadiran anak dan cucu, bertambahnya keluarga, serta koneksi dan komitmen lain yang mungkin harus dikorbankan demi suksesnya hubungan baru. Sonoma menekankan pentingnya komunikasi yang baik dalam hubungan yang lebih kompleks ini. Ia juga menyebutkan pentingnya faktor lain seperti keintiman fisik dan emosional.

“Bagaimana kondisi keuanganmu? Bagaimana hubungan anakmu dengan pasanganmu? Kalau harus serumah dengan salah satu dari mereka, bagaimana tanggapan anakmu?” Sonoma mengatakan kepada Fox News Digital.

Menurutnya, perbincangan seperti itu sering muncul pada pernikahan kedua atau ketiga, apalagi jika menikah lagi karena perceraian. “Bahkan terapis terbaik pun perlu waktu untuk melihat apakah Anda memiliki pemikiran yang sama. Dan tidak semua orang setuju bahwa perjanjian pranikah adalah cara terbaik untuk mengatasi masalah,” lanjutnya.

Apakah perjanjian pranikah diperlukan? Ia kemudian menambahkan, “Meski tidak ada perjanjian pranikah, setidaknya ada diskusi dan berbagi perasaan tentang masalah tersebut jika Anda terpaksa berpisah atau bercerai, atau bahkan meninggal, itu sangat penting.”

Ia menekankan, hubungan di usia paruh baya pasti memiliki beban lebih besar yang harus ditanggung. Bagi mereka yang berencana menikah lagi, Sonoma menyarankan untuk membedakan antara koneksi dan komunikasi. Jangan lupa juga untuk membahas masalah kesehatan mengingat usia Anda sudah tidak muda lagi.

Sonoma juga mendorong pasangan di masa emas ini untuk memikirkan aspek-aspek yang mungkin tidak dialami pada pernikahan pertama, termasuk memahami bahasa cinta. Pengacara juga meminta untuk tidak memikirkan kebangkrutan ketika harus menyatukan dua keluarga, terutama terkait keuangan dan aset.

Pilihan Editor: Pengaruh Trauma Masa Lalu terhadap Hubungan Saat Ini, Simak Dampaknya

Melupakan mantan pasangan bukanlah perkara mudah. Berikut tips agar tidak tersesat dalam kenangan setelah putus cinta. Baca selengkapnya

Berikut ini adalah pendapat para pengacara perceraian tentang kualitas pasangan yang diperlukan untuk kelanggengan hubungan dan pernikahan. Baca selengkapnya

Berikut beberapa ide souvenir pernikahan murah yang harganya di bawah Rp 5 ribu. Ada gelas, gantungan kunci, bahkan botol parfum kecil. Baca selengkapnya

Rain membeberkan beberapa hal yang membuatnya jatuh cinta pada Kim Tae Hee saat pertama kali bertemu di lokasi syuting iklan. Baca selengkapnya

Sharena Gunawan berpendapat bahwa menjaga keharmonisan dalam rumah sangat penting untuk memberikan gambaran hubungan yang positif pada anak. Baca selengkapnya

Meski hubungan cinta baru seringkali membuat bahagia, namun terkadang juga bisa membuat orang tenggelam dalam lingkungan yang tidak sehat. Berikut lima tandanya. Baca selengkapnya

Sule berpesan kepada Rizky Febian dan Mahalini untuk saling menerima kekurangan agar tidak mengalami kegagalan seperti dirinya. Baca selengkapnya

Saat sahabat menikah, jangan lupa untuk memberikan ucapan selamat pernikahan yang bermakna. Demikianlah inspirasi ucapan selamat pernikahan dalam bahasa inggris. Baca selengkapnya

Bersikap terlalu berlebihan terhadap pasangan bisa berubah menjadi obsesi negatif dan justru membuat Anda merasa tidak nyaman. Baca selengkapnya

Kerap mengkritik, memanipulasi dan mencampuri urusan rumah tangga anak, ibu mertua sengaja membuat keluarga anak tertekan dan tidak harmonis. Baca selengkapnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *