Satu Jenazah Korban Kecelakaan Beruntun di Tol Cikampek KM 58 Telah Teridentifikasi, Perempuan Asal Bogor

TEMPO.CO, Jakarta – Korban rangkaian kecelakaan di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek diketahui merupakan warga Bogor. Polda Jabar menyerahkan jenazah korban kecelakaan kepada keluarganya.

Jenazah diketahui berjenis kelamin perempuan, Nazwa Ghefira, 22 tahun, warga Bogor, kata Kapolda Jabar Kompol Jules Abraham Abast di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Karawang, Selasa. , 9 April 2024.

Jenazah Nazwan diidentifikasi dari data awal gigi wanita tersebut. Setelah identitas jenazah diketahui, polisi menyerahkan ibu korban, Cicih, ke RSUD Karawang. Sementara penyerahan jenazah korban tabrakan, keluarga korban mendapat santunan dari PT Jasa Raharja dan belasungkawa dari Polri.

Jules mengatakan, tim gabungan mengevakuasi 14 kantong jenazah korban kecelakaan fatal tersebut di fasilitas forensik RSUD Karawang. Namun korban kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek KM 58 dipastikan berjumlah 12 orang.

Jules mengatakan, proses identifikasi korban tewas dalam kecelakaan tersebut memakan waktu lama karena jenazah korban terbakar dan sulit diidentifikasi.

Mobil “Gran Max” yang ditumpangi korban bertabrakan dengan bus hingga menabrak pagar pembatas jalan tol dan langsung terbakar.

Sebelumnya, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan, keempat keluarga tersebut memberikan keterangan ante-mortem pada Senin di pos DVI (identifikasi korban bencana) Polda Jabar di fasilitas forensik RSUD Karawang.

Rentetan kecelakaan terjadi di jalur salah arah di kawasan Kabupaten Karawang, di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek. Tiga mobil ikut terlibat dalam tabrakan tersebut, yakni bus Primajasa bernomor B-7655-TGD, Gran Max bernomor B-1635-BKT, dan Daihatsu Terios.

Mobil merek Gran Max dan Terios terbakar dalam kecelakaan di Tol Cikampek KM 58. Seluruh penumpang “Gran Max” tewas, termasuk tujuh pria dan lima wanita.

Tidak ada korban jiwa pada mobil Terios. Dua penumpang bus Primajasa juga mengalami luka-luka.

Seluruh korban meninggal dunia dalam rangkaian kecelakaan di Tol Cikampek dibawa ke kamar jenazah Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Karawang: puncak arus mudik tahun 2024, 322 kecelakaan dan 63 orang berdokumen Polri. Dia meninggal

Para korban kecelakaan bus SMK Lingga Kenjana, baik yang dirawat maupun yang meninggal dunia, mendapat bantuan dan santunan dari Jasa Raharja dan Pemkot Depok. untuk mengetahui lebih lanjut

Dua korban bus rombongan SMK Lingga Kencana menjadi kuli bangunan untuk membayar SPP sebesar 800.000. Itu cerita lain. untuk mengetahui lebih lanjut

Dokter Lingga Kenjana, dokter spesialis ortopedi RS Bhayangkara Brimob, menceritakan kondisi korban kecelakaan bus di SMK Depok saat pertama kali mendapat perawatan. untuk mengetahui lebih lanjut

Tol Cikampek Kilometer atau KM 50 kembali menjadi tempat tragedi. Kecelakaan maut terjadi dalam perjalanan pulang di kilometer 58 Tol Jakarta-Cikampek.

Polri mengungkapkan, penyebab kecelakaan yang terjadi di Tol Jakarta-Cikampek kilometer 58 yang mengakibatkan 12 orang meninggal dunia itu adalah kelelahan yang dialami pengemudi Gran Max. untuk mengetahui lebih lanjut

Akibatnya, kedua putra Syafudi tidak bisa berangkat ke Ciamis untuk Idul Fitri tahun ini. Sebuah kecelakaan fatal mengirim mereka kembali ke Depok, terbaring di peti mati

Polisi mengaitkan kecelakaan maut di Tol KM 58 Cikampek karena pengemudi Gran Max kelelahan total.

KNKT mengungkap mobil Gran Max yang menyebabkan serangkaian kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek KM 58 itu melaju secara ilegal. untuk mengetahui lebih lanjut

Kepolisian Republik Indonesia mengumumkan hasil identifikasi 12 korban kecelakaan maut yang terjadi di Tol Jakarta-Cikampek sepanjang 58 km di Kota Karawang, Provinsi Jawa Barat. untuk mengetahui lebih lanjut

Rute arus balik seringkali dibatasi oleh penggunaan kerucut lalu lintas. Apa fungsi, standar ukuran dan karakteristik traffic cone? untuk mengetahui lebih lanjut

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *