Sejarah Hari Ini, Kilas Balik Kematian Ibu Tien Soeharto 28 Tahun Lalu

TEMPO.CO, Jakarta – Pada 28 April 1996, Indonesia berduka atas meninggalnya salah satu tokoh penting, Ibu Tien Soeharto, yang meninggalkan duka mendalam bagi keluarga Soeharto dan masyarakat Indonesia. Jejak perannya sebagai Ibu Negara yang peduli dan berpengaruh, serta kontribusinya dalam pembangunan bangsa, akan selalu dikenang oleh generasi penerus. Dalam memperingati wafatnya, masyarakat tidak hanya berduka tetapi juga merayakan warisan dan pengaruh abadinya dalam memajukan kesejahteraan bangsa. Kilas balik meninggalnya Ibu Tien Soeharto

Sebagai istri mantan Presiden Soeharto, Siti Hartinah atau lebih dikenal dengan Nyonya Tien memiliki peran yang tidak bisa diabaikan dalam sejarah Indonesia. Namun, kehidupannya bukannya tanpa kontroversi dan perhatian publik. Salah satu momen yang paling berkesan adalah peristiwa penembakan yang memicu rumor kematiannya.

Saat itu tersiar kabar bahwa Ibu Tien meninggal dunia akibat tertembak saat terjadi perebutan kekuasaan antara dua putra Soeharto, Bambang dan Tommy Soeharto. Namun rumor tersebut kemudian dibantah oleh Tutut Soeharto, putri sulung Bu Tien, yang mengatakan kematian ibunya disebabkan oleh serangan jantung.

Selang 24 tahun, Tutut Soeharto membungkam rumor meninggalnya ibundanya, Tien Soeharto, akibat penembakan adiknya. Tutut, putri sulung Presiden Soeharto, memilih tak membiarkan rumor tersebut beredar. Pengalaman tersebut ia tuliskan melalui blog pribadinya yang diunggah pada Rabu, 29 April 2020, sehari setelah peringatan 24 tahun wafatnya Tien Soeharto.

Tutut kaget dengan kabar tersebut dan bertanya siapa yang menyebarkan rumor yang menurutnya buruk. Namun, Tutut awalnya enggan menanggapi rumor tersebut.

Mendengar kabar duka tersebut, Tutut langsung pulang ke Indonesia setelah dijemput suaminya di Singapura. Ia pun segera terbang ke Solo, tempat jenazah ibunya berada. Tutut kemudian menemani ayahnya dalam perjalanan ke Kompleks Pemakaman Astana Giribangun, Karanganyar, di mana Soeharto menceritakan detail peristiwa yang menyebabkan kematian ibunya.

Menurut Tutut, ayahnya menceritakan bahwa pada pagi harinya ibunya mengeluh kesulitan bernapas. Meski kata ibunya tidak ada apa-apa, hanya sesak napas, Soeharto bertanya lagi apakah dadanya sakit. Tien mengatakan tidak ada masalah dengan dadanya.

Soeharto kemudian menyiapkan bantal yang agak tinggi untuknya dan memerintahkan asistennya menyiapkan ambulans agar Tien bisa dibawa ke rumah sakit. Namun sayang, Tien tidak sadarkan diri di tengah perjalanan dan tidak bisa diselamatkan.

Meski pihak istana menyatakan meninggalnya Tien Soeharto akibat serangan jantung, namun beredar kabar bahwa Tien ditembak oleh putranya sendiri, Tommy Soeharto, yang sedang adu mulut dengan kakak laki-lakinya, Bambang Trihatmojo. Meski demikian, Tutut Soeharto dengan tegas menyatakan bahwa cerita yang diceritakan ayahnya adalah kebenaran.

Tepat hari ini, 28 tahun yang lalu, Bu Tien menghembuskan nafas terakhirnya. Sebagai Ibu Negara, ia berpartisipasi dalam berbagai kegiatan sosial dan kemanusiaan serta memperjuangkan nilai-nilai kekeluargaan yang kuat, termasuk menentang poligami dan mendorong pentingnya pernikahan monogami.

Meski diwarnai dengan pameran mahasiswa, peninggalan Ibu Tien Soeharto juga terlihat pada berbagai proyek dan fasilitas umum yang didirikannya, seperti Taman Mini Indonesia Indah, Taman Buah Mekarsari, Perpustakaan Nasional Indonesia dan RSAB Harapan Kita. Fasilitas ini masih berdiri hingga saat ini dan mewakili warisan yang berharga.

SHARISYA KUSUMA RAHMANDA | PUTRI BUDIARTI UTAMI | ISTIQOMATUL HAYATI Pilihan Redaksi: Berawal dari Ide Tien Soeharto, Begini Kisah Taman Mini Indonesia Indah atau TMII di Usia 49 Tahun

Wakil Presiden ke-6 RI Try Sutrisno menghadiri pembukaan Rakernas ke-5 PDIP. Hal itu secara spesifik disinggung oleh Presiden PDIP Megawati. Baca selengkapnya

Karier politik BJ Habibie tidak lepas dari Soeharto, mereka pertama kali bertemu pada tahun 1950 saat ia berusia 14 tahun. Baca selengkapnya

BJ Habibie menjabat presiden selama satu tahun pada 1998-1999. Meski berumur pendek, ia berhasil melakukan reformasi besar dalam sejarah Indonesia. Baca selengkapnya

Peristiwa lengsernya Soeharto pada 21 Mei 1998 menandai berakhirnya rezim baru dan membuka jalan bagi masa reformasi. Apa yang dia lakukan sebelum dia pergi? Baca selengkapnya

Hari ini, 26 tahun lalu, tepatnya 21 Mei 1998, Presiden Soeharto mengundurkan diri dari jabatannya, menandai dimulainya era reformasi. Baca selengkapnya

Salim Said mengaku mendapat telepon dari William Liddle di Amerika yang membenarkan bahwa sehari sebelum Soeharto lengser, kabar tersebut sudah sampai ke Amerika. Baca selengkapnya

Almarhum Salim Said meninggalkan kisah peristiwa Mei 1998 dalam bukunya, Dari Gestapu Menuju Reformasi: Serangkaian Kesaksian. Baca selengkapnya

Kerusuhan Mei 1998 merupakan salah satu masa paling kelam dalam sejarah Indonesia

Kisah awal mula reformasi adalah pada tanggal 20 Mei 1998, Amien Rais tiba-tiba menghentikan operasinya dan menuntut Soeharto mundur di Monas. Apa alasan penghentian kegiatan ini? Baca selengkapnya

Tahun ini Reforma merayakan tahun ke-26 beroperasinya. Ingatlah semangat Reformasi dengan mengunggah Reformasi. Berikut 15 tautannya. Baca selengkapnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *