Sejarah Indonesia di Uber Cup dan Prestasi Pebulutangkis Putri

TEMPO.CO, Jakarta – Indonesia sudah lebih dari dua dekade memburu gelar Piala Uber. Indonesia telah memenangkan Piala Uber tiga kali pada tahun 1975, 1994 dan 1996 dan menempati posisi kedua sebanyak tujuh kali.

Sejauh ini Piala Uber masih didominasi China dengan 15 juara, disusul Jepang dengan enam juara. Sama seperti Piala Thomas yang lahir dari keinginan Sir Thomas, demikian pula Piala Uber lahir dari impian Elizabeth “Betty” Uber, pebulu tangkis asal Inggris yang mengoleksi 13 gelar Inggris.

Meski prestasi bulu tangkis putri Indonesia belum banyak terlihat saat ini, namun perlu diketahui bahwa para pahlawan bulu tangkis Indonesia masa lalu mampu menunjukkan bakatnya di berbagai ajang. Bersaing untuk Piala Uber tidak terkecuali. Di kompetisi beregu, legenda bulu tangkis putri Indonesia menorehkan sejarah manis dengan meraih tiga gelar juara pada tahun 1975, 1994, dan 1996.

Untuk pertama kalinya Indonesia berhasil menjuarai Piala Uber pada 6 Juni 1975 di Istora Senayan Jakarta, dilansir PB Djarum, setelah mengalahkan runner-up Jepang.

Kekuatan tim Merah Putih saat itu diwakili oleh Minarni, Taty Sumirah, Utami Dewi, Theresia Widiastuty, Imelda Wigoena, dan Regina Masli.

Berkat keberhasilan itu, tim Uber Merah Putih justru pada 18 Juni 1975 Minarni dan kawan-kawan diterima oleh Ibu Negara saat itu, Tien Soeharto, dan juga pada 24 Juni 1975, Presiden Soeharto mengundang tim Uber Merah Putih. Uber Indonesia – tim. pemain bulutangkis ke Bina Graha, Jakarta.

Setelah 19 tahun tak kembali ke Piala Uber, Srikandi akhirnya berhasil kembali menjuarai Merah Putih pada tahun 1994 setelah mengalahkan tim tangguh, China. Saat itu, tim Uber Indonesia adalah peraih medali emas Olimpiade Barcelona 1992, Susi Susanti.

Susi berpartisipasi pada pertandingan pertama melawan Ye Zhaoying. Susy berhasil menyelesaikan tugasnya setelah mengalahkan Ye Zhaoying, 11-4, 12-10 di deli. Di laga kedua, Finarsih/Lili Tampi memastikan kemenangan 2-0 untuk Indonesia dan memperbesar peluang Indonesia meraih Piala Uber dari China.

Namun tak mudah bagi Indonesia untuk meraih gelar kedua kalinya, di dua laga berikutnya mereka kehilangan Yuliani Santos di tunggal pertama serta Elica Nathanael dan Zelin Resiana di ganda putri. Jadi pertandingan kelima dimainkan.

Namun, Mia mungkin akan memberikan kejutan. Tampil penuh percaya diri terhadap Zhang Ning. Pada laga pertama, Mia berhasil menang meyakinkan dengan skor 11-7. Game kedua sebenarnya hampir mengamankan Piala Uber bagi Indonesia, namun Zhang yang lebih berpengalaman mengakhiri game kedua dengan skor tipis 10-12. Di pertandingan ketiga, Mia terbakar. Bocah berusia 14 tahun berhasil membawa Piala Uber ke Indonesia di hadapan penonton di Istora Senayan, Jakarta.

Pada musim 1996, Indonesia yang diperkuat pemain kelas dunia seperti tunggal putra Joko Suprianto, Alan Budikusuma, dan ganda putra Ricky Subagja/Rexy Maniaky berhasil mendominasi Piala Thomas musim 1996.

Sementara itu, Srikandi Putih dan Merah juga tak kalah tangguh. Ditenagai dua wanita kelas dunia seperti Susi Susanti dan Mia Audina, Indonesia pun berhasil menjadi juara Piala Uber. Susy Susanti membuka jalan bagi teman-temannya dengan mengalahkan Ye Zhaoying. Tim Putih Putih kembali meraih trofi Piala Uber. Saat itu, pada laga di atas, timnas putri Indonesia membungkam China dengan skor 4-1.

Pilihan Redaksi: Profil Ester Nurumi Tri Wardoyo, Atlet Tunggal Putri Indonesia Jadi Sorotan di Piala Uber 2024

An Se Young dari Korea Selatan dinobatkan sebagai juara Singapura Terbuka 2024 setelah mengalahkan petenis China Chen Yu Fei dalam tiga game di final. Baca selengkapnya

Duel An Se Young dan Chen Yu Fei di final Singapore Open 2024 berlangsung selama 1 jam 17 menit. Baca selengkapnya

Pasangan ganda putra Indonesia Fajar / Rian He Ji Ting / Ren Xiang Yu akan menghadapi wakil China hari ini di final Singapura Open 2024

Fajar / Rian akan menghadapi petenis China He Ji Ting / Ren Xiang Yu di final Singapore Open 2024 pada Minggu, 2 Juni 2024. Baca Selengkapnya

Fajar/Rian mengalahkan wakil Denmark Kim/Anders dengan skor 21-11 dan 16-21. 21-12 dalam waktu 58 menit di semifinal Singapura Open 2024, Sabtu. Baca selengkapnya

Gregoria Mariska Tunjung memimpin 15-10 di game kedua sebelum akhirnya kalah dari An Se Young di dua game di semifinal Singapore Open 2024. Baca selengkapnya

Gregoria Mariska Tunjung dan An Se Young berulang kali tumbang di laga semifinal Singapore Open 2024. Baca Selengkapnya

Cabang bulu tangkis Singapore Open 2024 pada Sabtu 1 Juni 2024 akan menampilkan dua wakil Indonesia di final. Baca selengkapnya

Fajar/Rian membukukan tiket ke final Singapura Open 2024 setelah mengatasi perlawanan ganda China Liang Wei Keng/Wang Chang. Baca selengkapnya

Apriyani / Fadia tersingkir di perempat final Singapore Open 2024. Apa alasannya? Baca selengkapnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *