Sejarah Istana Niat Lima Laras yang Dibangun setelah Raja Selamat dari Kejaran Belanda

TEMPO.CO, Jakarta – Istana Niat Lima Laras, peninggalan salah satu kerajaan Melayu di Kabupaten Batubara, Sumatera Utara, akan direvitalisasi. Istana ini mendapat status cagar budaya pada Maret lalu.

Menurut catatan sejarah, istana ini dibangun oleh Datuk Matyoeda, Raja Lima Lara ke-12, berdasarkan nazar atau niat setelah pemerintah Hindia Belanda mengeluarkan larangan berdagang. Diduga pemerintah Hindia Belanda saat itu ingin memonopoli perdagangan produk pertanian. Siapa pun yang melanggar, armada dan isinya akan disingkirkan secara paksa.

Datuk Matyoeda yang berdagang produk pertanian di Malaka, Malaysia, Singapura, dan Thailand sangat dirugikan dengan adanya peraturan ini. Ia kemudian berniat membangun istana jika selamat dari penganiayaan Belanda. Datuk Matyoeda mengelola dermaga di Pelabuhan Tanjung Tiram dan meraup untung besar. Maka dia memenuhi niatnya. Detail bangunan Istana Niat Lima Barel

Istana Niat Lima Laras mempunyai enam pelataran yang masing-masing menghadap ke empat arah mata angin, mempunyai 28 pintu dan 66 pasang jendela. Datuk Matyoeda membangun istana dengan modal 150.000 gulden. Ia menghasilkan 80 tenaga ahli dari Tiongkok dan Pulau Penang, Malaysia, serta mempekerjakan berbagai perajin dari istana.

Lantai dasar dan lobi dihiasi ornamen Cina, terbuat dari beton dan digunakan sebagai tempat musyawarah. Lantai dua dan tiga untuk tempat tinggal keluarga kerajaan terbuat dari kayu. Kamar-kamar yang besar dan luas dihubungkan dengan tangga melingkar di tengah ruangan. Revitalisasi

Hidayati, pakar situs budaya, mengatakan ada beberapa kriteria nilai luar biasa yang harus dipenuhi jika ingin diakui sebagai warisan budaya UNESCO, seperti bukti peninggalan, perlindungan fisik dan non fisik, upaya penyelamatan dan Simpan mewakili mahakarya, dengan nilai arsitektur, keunikan dan dukungan penuh masyarakat.

“Kita sangat menjaga peninggalan ini, baru dilakukan pemugaran. Tidak bisa asal-asalan. Kita akan kaji ulang bagaimana dan apa saja yang harus direstorasi secara fisik. Pengalaman menunjukkan bahwa ini harus dilakukan secara serius, tidak hanya sekedar persoalan. anggaran,” kata Hidayati

Mantan pejabat Pemprov Sumut ini mengatakan, pemangku kepentingan dan otoritas pemerintah harus mengadopsi UMKM untuk mendukung manfaat warisan mereka. Soalnya bukan pariwisata tapi pelestariannya, tapi intinya bisa dimanfaatkan untuk pariwisata. Kebersihan harus dijaga, promosi juga harus dilakukan. Selain itu, keramahtamahan menjadi bagian penting, masyarakat harus dilatih untuk melayani pengunjung. Termasuk penerapan perjalanan, sesuai dengan kebijakan pemerintah dalam rangka membuka kedatangan tempat wisata.

“Kami berharap langkah-langkah tersebut dapat dilaksanakan. Perubahan status cagar budaya ini merupakan pencapaian positif dari Pj Bupati,” ujarnya.

Perwakilan Kerajaan Lima Laras zuriat Latipa mengucapkan terima kasih atas penetapan status Istana Lima Laras sebagai cagar budaya. Pihaknya dan masyarakat Batubara sangat mendukung dan sudah menginginkan hal tersebut sejak lama. “Kami berharap generasi muda dapat menikmati warisan Melayu Kabupaten Batubara dan mengembangkan perekonomian masyarakat sekitar,” kata Latipa.

MUNGKIN LEANDHA

Pilihan Editor: Perhatikan Jumlah Tanduk Kambing di Atap Limas Palembang, Ini Filosofi Penting.

Artis kenamaan Malaysia Roger Kajol berhasil menghibur warga Batam di Festival Seni Melayu di Harbour Bay Batam Selengkapnya

Maksud Istana Lima Laras merupakan peninggalan Suku Melayu di Sumatera Utara yang didirikan pada tahun 1912. Lengkap

Pada tanggal 7 hingga 9 Juni 2024, Kenduri Kesenian Melayu akan diisi dengan pertunjukan seni, permainan rakyat, seminar budaya, pelatihan tari tradisional, dan kuliner Melayu. Baca selengkapnya

Candi Bojongmenje di Rancaekek, Bandung diperkirakan dibangun antara abad ke-6 hingga ke-8 Masehi. Baca selengkapnya

Gelaran Melayu Serumpun menjadi salah satu agenda dari 110 event besar nasional yang masuk dalam Karisma Events Nusantara (KEN) 2024. Lengkap.

Tim peneliti BRIN menyelidiki temuan sisa kerangka manusia purba dan artefak lainnya di Gua Aul, Ciamis, Jawa Barat. Baca selengkapnya

Istana Buckingham, rumah raja dan ratu Inggris, terbuka untuk turis, namun ternyata tidak semua orang menyukai istana tersebut. Baca selengkapnya

Renovasi Museum Kavaleri Indonesia telah selesai, Kementerian PUPR mendedikasikannya untuk sejarah dan pengabdian Satuan Kavaleri TNI Angkatan Darat. Baca selengkapnya

Kegagalan PDIP mengundang Jokowi ke rakernas menuai tanggapan berbagai kalangan. Ada jawaban yang tajam dan ada juga yang santai. Baca selengkapnya

Pembentukan Capim Pansel KPK menarik perhatian beberapa kalangan. Istana dan DPR memberikan jawaban demikian. Baca selengkapnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *