Seluk-beluk Microsleep, Salah Satu Penyebab dari Kecelakaan Lalu-Lintas

TEMPO.CO, Jakarta – Mudik menjadi momen spesial untuk berkumpul kembali dengan keluarga tercinta saat perayaan Idul Fitri. Namun perjalanan jauh dan melelahkan dapat membawa risiko bahaya, terutama microsleep. Microsleep

Microsleep adalah suatu kondisi di mana seseorang kehilangan kesadaran atau konsentrasi karena mengantuk sehingga menyebabkan mereka tiba-tiba tertidur dalam hitungan detik. Microsleep sering kali terjadi meskipun mata tetap terbuka, namun ekspresi wajah mungkin terlihat kosong.

Tanda lainnya adalah anggukan kepala atau gerakan kepala. Dalam beberapa kasus, microsleep dapat berlanjut ke tidur yang lebih nyenyak.

Microsleep bisa terjadi pada siapa saja, dimana saja, kapan saja, terutama saat melakukan aktivitas monoton dan tidur. Kejadian ini bisa terjadi saat seseorang berada di sekolah, bekerja, mengemudi, atau menggunakan mobil. Kondisi ini berisiko karena pengidapnya bisa tiba-tiba tertidur tanpa disadari, meski sedang sibuk. Setelah terbangun, orang yang mengalami microsleep biasanya tidak mengingat apa yang terjadi pada menit-menit sebelumnya.

1. Masalah Tidur

Masalah tidur, misalnya insomnia, merupakan kondisi di mana seseorang mengalami kesulitan tidur meskipun ingin dan mendapatkan waktu istirahat yang cukup. Penderita insomnia seringkali merasa lesu dan kurang semangat di pagi hari akibat kurang tidur pada malam sebelumnya. Akibat kurang istirahat, penderita insomnia lebih mungkin mengalami microsleep.

2. Masalah pernapasan saat tidur

Sleep apnea, yang dikenal sebagai sleep apnea, menyebabkan pernapasan berhenti berulang kali saat tidur. Hal ini mencegah otak dan bagian tubuh lainnya menerima cukup oksigen. Orang yang mengidap sleep apnea sering kali mendengkur keras atau sesak napas saat tidur akibat masalah pernapasan tersebut. Akibatnya, kualitas tidur mereka menjadi buruk sehingga bisa menyebabkan mereka mengalami microsleep.

3. Kurang tidur

Kurang tidur dapat disebabkan oleh gaya hidup yang tidak teratur atau aktivitas yang mengharuskan seseorang untuk tetap terjaga di malam hari, seperti shift malam atau lembur. Ketidakstabilan pola tidur akibat begadang atau perubahan waktu istirahat dapat menyebabkan kurang tidur dan meningkatkan risiko microsleep saat terjaga.

4. Pengaruh obat-obatan

Seseorang yang mengonsumsi obat tertentu juga mungkin mengalami microsleep karena efek sampingnya adalah kantuk. Jika seseorang yang mengonsumsi obat juga mengalami kurang tidur, maka risiko terkena microsleep lebih tinggi.

5. Penyakit atau kondisi kesehatan

Penyakit atau kondisi kesehatan tertentu yang kurang optimal juga dapat mempengaruhi kualitas tidur seseorang. Misalnya penyakit diabetes, kolesterol tinggi, dan tekanan darah tinggi yang dapat mengganggu pola tidur. Selain itu, gangguan kesehatan mental dan fisik seperti obesitas, kecemasan, dan depresi juga dapat mengganggu kualitas tidur dan memicu microsleeps.

1. Tidur siang

Jika Anda mengalami microsleep pada pagi, siang, atau malam hari, sebaiknya Anda melakukan tidur siang atau yang biasa disebut power nap. Tidur siang adalah istirahat selama 20 hingga 25 menit. Anda dapat menggunakan alarm untuk membangunkan Anda. Meski singkat, tidur siang dapat memberikan istirahat pada otak dan membantu Anda merasa segar setelah istirahat. Namun hindari tidur siang yang terlalu lama karena dapat menyebabkan sakit kepala hingga mengganggu jam tidur normal.

2. Sesuaikan waktu tidur Anda

Jika Anda mengalami microsleep di malam hari, tidurlah lebih awal dan bangun pagi keesokan harinya. Pastikan Anda mendapatkan tidur yang cukup dengan jumlah yang sehat, yaitu sekitar 7 hingga 8 jam per hari. Misalnya, jika Anda microsleep sekitar jam 7 malam, segera tertidur dan bangun jam 3 pagi keesokan harinya. Ini akan membantu Anda merasa lebih baik dan lebih baik saat bangun.

3. Konsumsi kafein dengan bijak

Jika tidak memungkinkan untuk tidur atau tidur siang, Anda bisa mengonsumsi kafein untuk menjaga kewaspadaan. Namun, pastikan asupan kafein Anda dalam batas wajar dan tidak terlalu dekat dengan waktu tidur.

4. mengalihkan perhatian

Saat Anda mengalami microsleep, ubah aktivitas Anda untuk mengalihkan perhatian. Misalnya, jika Anda sedang bekerja di depan layar laptop, bangun sejenak, berjalan ke tempat lain untuk minum, atau melakukan aktivitas lain yang dapat mengalihkan pikiran Anda.

5. Peregangan

Lakukan peregangan lembut untuk mengendurkan otot, terutama jika Anda bekerja dalam posisi duduk dalam waktu lama. Relaksasi dapat membantu mengurangi kekakuan pada otot dan tubuh Anda.

6. Berkomunikasi dengan orang lain

Ajaklah teman atau kolega Anda agar tetap terjaga, terutama jika Anda sedang dalam perjalanan jauh. Berinteraksi dengan orang lain dapat membantu menjaga kewaspadaan dan mencegah rasa kantuk atau microsleep saat bepergian.

SALURAN KESEHATAN | Antarmuka Pengguna Kementerian Kesehatan | HERMINA HOSPITAL Pilihan Redaksi: 3 Potensi Bahaya Berkendara di Jalan Panjang dan Lurus

Bulan Mei 2024 menjadi bulan hitam bagi dunia pendidikan akibat terjadinya kecelakaan pada saat kegiatan study tour, yang paling parah mengakibatkan 12 orang meninggal dunia, termasuk 11 orang pelajar. Belajarlah lagi

Menonton drama Korea atau konten lainnya secara terus-menerus dalam jangka waktu tertentu ternyata bisa memberikan dampak buruk bagi kehidupan seseorang. Belajarlah lagi

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menyatakan perlunya penetapan standar operasional prosedur (SOP) yang jelas pada setiap kegiatan study tour di sekolah. Belajarlah lagi

Menurut Gibran, yang diperlukan adalah uji kelayakan kendaraan yang digunakan, tanpa melarang perjalanan belajar. Belajarlah lagi

Ada beberapa cara self-help yang bisa Anda lakukan di rumah untuk membantu Anda mengatasi insomnia yang Anda alami. Belajarlah lagi

Insomnia adalah gangguan tidur yang ditandai dengan kesulitan untuk tertidur, tetap tertidur, atau bahkan merasa lelah saat bangun tidur. Belajarlah lagi

Penyanyi Ruth Sahanaya berbagi rahasianya mengatasi insomnia yang dianggapnya sebagai kelemahannya. Belajarlah lagi

Polisi dan Kementerian Perhubungan mengungkap sedikitnya lima temuan terkait jatuhnya bus yang membawa siswa SMK Lingga Kencana. Belajarlah lagi

Kecelakaan maut di Subang dan banjir bandang di Sumatera Barat menimbulkan kekhawatiran terhadap keselamatan masyarakat dan kesiapsiagaan bencana alam. Belajarlah lagi

Kecelakaan maut di Subang menambah daftar kecelakaan yang melibatkan rombongan anak sekolah yang sedang berlibur atau belajar. Belajarlah lagi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *