Separuh Jawa Barat Kemarau Mulai Juni, Durasi Cuaca Kering di Indramayu Paling Panjang

TEMPO.CO, Jakarta – Badan Meteorologi, Klimatologi, Geofisika (BMKG) memperkirakan tujuh persen atau sebagian kecil wilayah Jawa Barat akan memasuki musim panas mulai April 2024. Pada Mei, wilayah kering akan bertambah 20% dan pada Mei mendatang. bulan berikutnya sebesar 66%.

“Di sebagian besar wilayah Jawa Barat, puncak musim hujan diperkirakan terjadi pada Juli,” kata Kepala Stasiun Klimatologi BMKG Jawa Barat Rahmat Prasetiya dalam keterangannya tertanggal Rabu, 24 April 2024.

Menurut Rahmat, awal musim kemarau di Jabar diperkirakan akan lebih lambat atau lebih lambat dari biasanya. Pola cuaca kemarau masih sama pada tahun 1991 hingga 2020. Namun puncak musim kemarau sudah maju atau datang lebih awal.

Musim hujan di Jawa Barat biasanya berlangsung 7-9 hari atau 70-90 hari. Namun musim hujan diperkirakan akan berlangsung lebih lama pada tahun 2024 di beberapa wilayah, terutama di Indramayu barat laut, sebagian kecil Karawang timur, dan Subang utara. Durasi musim kemarau di kawasan ini bisa mencapai 220-240 hari atau 7-8 bulan.

Jika dipetakan, wilayah yang akan memasuki awal musim panas pada bulan April 2024 adalah pesisir utara atau kecamatan Pantura meliputi Bekasi, sebagian besar Karawang, sebagian kecil di utara Purwakarta, utara Subang, dan barat laut Indramayu. .

Pada bulan kedua dan ketiga Mei 2024, musim kemarau akan melanda wilayah selatan Bekasi, sebagian kecil wilayah selatan Karawang, timur laut Purwakarta, dan pusat Subang. Selain itu di tengah dan tenggara Purwakarta, Indramayu, Majalengka, Cirebon, sebelah barat Kuningan. Garut Tenggara, Tasikmalaya Selatan, dan Pangandaran Barat akan mengalami kekeringan pada Juli 2024 dst.

Di Jabar, lanjut Rahmat, terdapat 41 jenis hujan yang meliputi 40 jenis Monsoon-2 atau dua musim, serta satu pola Monsoon-1 atau musim hujan hanya hingga akhir tahun.

“(Muson Tipe-1) akan meliputi wilayah barat daya dan tengah wilayah Bogor, sebagian besar Kota Bogor, dan sebagian kecil wilayah Sukabumi bagian utara,” ujarnya.

Berdasarkan pantauan BMKG, kondisi El Niño masih dalam kategori sedang. Fenomena tersebut berangsur-angsur menjadi netral pada Mei-Juli 2024. Indian Ocean Dipole (IOD) tercatat netral dan diperkirakan akan tetap netral hingga pertengahan tahun 2024.

Data BMKG menunjukkan pada Maret-April 2024, angin barat atau monsun Asia masih akan terus terjadi di Indonesia. Berdasarkan prakiraan BMKG, angin timur atau Monsun Australia akan memasuki wilayah selatan Indonesia mulai bulan depan dan berlanjut hingga Agustus 2024.

Pilihan Editor: Forum Air Dunia Kesepuluh, Perpamsi: Momentum Peningkatan Tata Kelola Air

Berdasarkan prakiraan Stasiun Klimatologi BMKG Jawa Barat, 52,1 persen wilayahnya masuk kategori curah hujan. Baca selengkapnya

Gempa kembali terjadi di beberapa tempat di Garut dan Jawa Barat pada Rabu malam, 1 Mei 2024. Bagi Garut, ini merupakan yang keempat kalinya sejak Sabtu pekan lalu. Baca selengkapnya

Gempa berkekuatan M4.2 mengguncang Kabupaten Bandung dan Kabupaten Garut. BPBD Kabupaten Bandung memantau informasi kerusakan akibat gempa. Baca selengkapnya

BMKG melaporkan gempa M4.2 di Kabupaten Bandung. Hal ini diduga disebabkan oleh aksi Sesar Garut Selatan. Tidak ada laporan cedera. Baca selengkapnya

BMKG memantau secara ketat kondisi perairan di Pulau Gunung Ruang. Bayangkan akan terjadi tsunami akibat ledakan tersebut. Baca selengkapnya

Asia sedang mengalami dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara menderita panas ekstrem. Di beberapa tempat suhunya mencapai 48,2 derajat. Baca selengkapnya

Jakarta diperkirakan berawan pada Rabu 1 Mei 2024. Siang ini berpotensi hujan di beberapa tempat. Baca selengkapnya

BMKG mencatat gempa berkekuatan M5,5 terjadi di Maluku Utara. Lokasi gempa berada di laut dan disebabkan oleh deformasi batuan lempeng laut Maluku. Baca selengkapnya

Letak zona gempa dekat dengan bumi sehingga potensi kerusakannya lebih besar

Wilayah Garut, Cianjur, Tasikmalaya, Pangandaran, dan Sukabumi pernah dilanda gempa sejak tahun 1844. Baca selengkapnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *