Serangan Roket Hamas ke Tel Aviv, Indonesia: Ini Respons terhadap Pembantaian Israel!

TEMPO.CO, Jakarta – Kementerian Luar Negeri Indonesia (Kemlu) menilai serangan roket Hamas ke Tel Aviv pekan lalu merupakan respons atas tindakan Israel di Jalur Gaza. Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Lalu Muhammad Iqbal dalam jumpa pers di pusat mengatakan: “Serangan ini merupakan respon atas pembunuhan yang dilakukan Israel sejak Oktober tahun lalu, yang hingga saat ini belum berhenti dan masih terus berlanjut. menyebabkan banyak kematian.” Pada hari Rabu, 29 Mei 2024, Jakarta melanjutkan operasi militer besar-besaran di Gaza sejak tahun lalu, menewaskan sedikitnya 36.096 orang dan melukai 81.136 lainnya, menurut angka dari Kementerian Kesehatan Gaza.

Serangan Israel dari udara, darat, dan laut menghancurkan berbagai infrastruktur, dan lockdown ketat yang diberlakukan Israel membuat masyarakat Gaza berada dalam kesulitan yang memprihatinkan. Kampanye militer tersebut terjadi setelah kelompok militan Palestina Hamas menyerang Israel selatan pada 7 Oktober 2023, menewaskan 1.139 orang dan menyandera lebih dari 250 orang, menurut angka Al Jazeera berdasarkan angka resmi Israel. Israel telah menduduki wilayah Palestina, termasuk Gaza di bawah Hamas dan Yordania Barat di bawah Otoritas Palestina (PA), sejak tahun 1967. Kedua wilayah tersebut berada di bawah kendali Yordania. Pada hari Minggu, 26 Mei 2024, Brigade Al-Qassam bersenjata Hamas menembakkan roket dari Gaza menuju Tel Aviv, mendorong Israel membunyikan sirene peringatan roket di kota pertama dalam beberapa bulan. Roket Hamas ditembakkan sebagai respons terhadap “Pembantaian Warga Sipil oleh Zionis”, kata Brigade al-Qassam di situs Telegramnya, merujuk pada Israel. Menurut juru bicara Pasukan Pertahanan Israel (IDF), ketiga bom tersebut berhasil dicegat oleh sistem pertahanan anti-rudal Iron Dome. Lima peluru lagi dilaporkan mendarat di tempat terbuka. “Hamas sepertinya hanya ingin menunjukkan bahwa mereka masih hidup,” kata Iqbal. “Dengan demikian, serangan al-Qassam ke Tel Aviv pada 26 Mei merupakan respons terhadap pembantaian Israel yang sedang berlangsung,” ujarnya. Tentara Israel telah melakukan operasi militer di Rafah selama tiga hari, tempat perlindungan bagi jutaan warga Palestina yang melarikan diri dari serangan di wilayah lain di Gaza.

Keputusan ini dikritik oleh komunitas internasional karena diambil beberapa hari setelah Mahkamah Internasional (ICJ) memerintahkan Israel untuk menghentikan serangannya terhadap kota tersebut. Israel digugat oleh Afrika Selatan di ICJ atas kejahatan genosida terhadap warga Palestina di Gaza. Sebagai negara anggota, Afrika Selatan menyatakan Israel telah melanggar Konvensi Genosida 1948.

Pilihan Editor: PBB: Israel tidak akan menghentikan kegilaan ini sampai kita menghentikannya

NABIILA AZZAHRA

Jajak pendapat di Inggris menunjukkan dukungan terhadap Israel terus menurun. Baca selengkapnya

Pada hari Kamis, kekejaman Israel yang menewaskan sedikitnya 40 warga sipil di sebuah kamp pengungsi di Gaza membuat marah para menteri Belgia. Baca selengkapnya

Menurut Amerika Serikat, dalam serangan tersebut, Hamas dikatakan kehilangan separuh kekuatannya, dari 25.000 menjadi 9.000-12.000. Baca selengkapnya

Garda Revolusi Iran bersumpah akan membalas kematian jenderalnya dalam serangan Israel. Baca selengkapnya

Minggu ini Hizbullah menembakkan roket ke Israel yang membakar 10.000 hektar lahan. Baca selengkapnya

Indonesia dan Rwanda telah menandatangani nota kesepahaman mengenai berbagai masalah, mulai dari pertemuan politik hingga biaya visa bagi pemegang paspor. Baca selengkapnya

Presiden Jokowi memerintahkan Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto, untuk mengirimkan bantuan ke Gaza, Palestina. Baca selengkapnya

Departemen Luar Negeri AS menyerukan Israel untuk mengizinkan jurnalis internasional melaporkan dari Gaza

Jerman mengecam upaya parlemen Israel yang menetapkan Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) sebagai organisasi teroris. Baca selengkapnya

Jerman menyerang Israel menyusul laporan FAO bahwa 1 juta warga Gaza “diperkirakan akan mati kelaparan pada bulan Juli.” Baca selengkapnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *