Seribu Penduduk Lokal Minahasa Utara Terdampak Banjir dan Longsor, Lebih dari Separuhnya Harus Mengungsi

TEMPO.CO, Jakarta – Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara, dilanda banjir dan tanah longsor sejak Minggu, 7 April 2024. Hal itu disampaikan Abdul Mukhari, Kepala Pusat Statistik Bencana, Informasi dan Komunikasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Banjir terjadi mulai pukul 07.40 WITA pada Minggu itu. Hal ini menjadi penyebab terjadinya curah hujan yang tinggi terutama di wilayah Likupang Selatan, Likupang Timur, Likupang Barat, dan Wori.

Akibat banjir, longsor, dan pohon tumbang, kata Mukhari dalam keterangan tertulisnya, Selasa, 9 April 2024.

Berdasarkan laporan Pusat Data dan Operasi BNPB, 268 kepala keluarga, termasuk 1.071 jiwa, terkena dampak ancaman ini. Dari jumlah tersebut, 615 orang terpaksa mengungsi ke berbagai tempat seperti tempat ibadah, rumah warga yang tidak terdampak, balai desa, dan tenda darurat.

Empat upazila yang terdiri dari total 21 desa terdampak banjir. Di Likupag Timur, desa terdampak adalah Rinondoran, Utama, Likupang Satu, Winuri, Kampung Ambong, Sarawet, Pinenek, Kokole Dua dan Marinso. Desa Maliambao, Termal dan Munte di Licupag Barat terkena dampaknya.

Daerah banjir lainnya meliputi Desa Paslaten, Batu, dan Kaweruwan di Kecamatan Likupang Selatan. Distrik Vori juga memiliki desa Bulo, Ponto, Talwan Atas, Lanza, Talwan Bantik dan Tivo.

“Wilayah longsor meliputi tiga kecamatan,” kata Mukhari seraya menambahkan, longsor terjadi di Desa Kokole Dua, Marinso, Kaveruan, dan Munthe.

Akibat banjir setinggi 70 cm itu, 422 rumah terendam banjir dan lembaga pendidikan setempat rusak. Hingga saat ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Minahasa Utara masih melakukan evakuasi terhadap masyarakat terdampak dan juga melakukan pembersihan material longsor yang menutupi jalan.

Hingga 8 April, pasokan listrik dan jaringan komunikasi terganggu akibat banjir. Hanya ada satu akses utama menuju kawasan terdampak yang dapat digunakan kendaraan. Saat air berangsur surut, tim BPBD bertindak cepat.

“Tim gabungan sedang membersihkan tanda-tanda banjir dan tanah longsor,” kata Mukhri.

Pilihan Editor: Daftar Ponsel Terbaru yang Dilengkapi Fitur NFC untuk Isi Ulang Pembayaran Elektronik

Guru besar kebencanaan Shyamsul Marif, yang juga mengepalai BNPB antara tahun 2008 hingga 2015, menekankan bahwa penanganan bencana seringkali mengabaikan kondisi sosial para korban. Baca selengkapnya

Banjir di IKN masih mungkin terjadi, namun… Selengkapnya

Suara bom misterius di Bandung membuat heboh masyarakat. Yang awalnya terdengar dari langit, kini terdengar dari bumi. Baca selengkapnya

Presiden Jokowi memerintahkan Basuki Hadimulyono membangun Sabo Dam untuk mencegah bencana Galodo di wilayah Sumatera Barat. Baca selengkapnya

Secara morfologi dan geografis, banjir besar di Mahakam-Ulu tidak mungkin terjadi dalam kondisi normal. Baca selengkapnya

Maroko dianugerahi Grand World Water Prize atas kontribusinya terhadap konservasi dan perlindungan sumber daya air oleh FAO.

TEMPO, JAKARTA – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melakukan operasi Climate Change Technologies (TMC) di Provinsi Bali yang menjadi tuan rumah 10th World Water Forum_ 2024 atau WWF. Baca selengkapnya

Sumbar membutuhkan setidaknya 150 bendungan Sabo untuk mengantisipasi kemungkinan banjir lahar dan banjir bandang dari lereng Gunung Marapi. Baca selengkapnya

Warga tujuh desa dievakuasi pasca dua kali letusan Gunung Ibu pada Sabtu, 18 Mei 2024. Baca selengkapnya

Satgas Prasarana Ibu Kota Nusantara (IKN) mengklaim pembangunan IKN tidak akan menyebabkan banjir di kawasan tersebut. Baca selengkapnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *