Setelah Berstatus Cagar Budaya, Istana Niat Lima Laras di Kabupaten Batubara akan Direvitalisasi

TEMPO.CO , Medan – Rencana Istana Lima Lars di Desa Lima Lars, Kecamatan Tanjung Tiram, Kabupaten Batubara, Provinsi Sumatera Utara, ditetapkan sebagai cagar budaya pada Maret lalu. Istana ini akan dihidupkan kembali dengan harapan mendapat pengakuan dari UNESCO.

Bayangkan Istana Lima Lars merupakan peninggalan suku Melayu di Sumatera Utara. Dahulu terdapat sembilan kerajaan yang masing-masing mempunyai istana. Selama Revolusi Sosial, semua istana dihancurkan, namun istana yang dibangun oleh Datuk Matoeda, Raja Lima Lars ke-12, selamat.

Istana ini didirikan pada tahun 1912, yang berarti saat ini telah berusia 112 tahun. Meninggalnya Datuk Matoeda pada tanggal 7 Juni 1919 mengakhiri kejayaan kerajaan Lima Lars. Raja Lima Lars ke-13, Datuk Muda Abdul Roni, mengakhiri pemerintahannya di istana pada tahun 1923.

Pada masa penjajahan, pasukan Jepang memasuki Asahan dan merebut istana pada tahun 1942. Pada invasi militer kedua, istana kembali ke tangan Republik Indonesia dan menjadi markas angkatan laut di bawah komando Mayor Dahrif Nasution. Jadi itu adalah warisan budaya

Saat ini, kondisi keraton sangat memprihatinkan. Bangunan-bangunan runtuh dimana-mana, bahkan ada yang roboh. Keterbatasan dana dari pemerintah kabupaten membuat istana tidak tersentuh renovasi.

Namun kini setelah istana ini mendapat status baru, masih ada harapan. Pj Bupati Batubara Nizamul mengatakan, tidak mudah menjadikan usulan Istana Lima Lars sebagai situs warisan.

“Perubahan status objek wisata itu melalui banyak upaya. Ini tantangan bagi saya untuk mewujudkan harapan masyarakat,” kata Nizamul kepada wartawan di Medan, Kamis, 6 Juni 2024.

Nizamul mengaku sudah bertemu dengan pejabat resmi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Menurut dia, kementerian sangat mendukung karena istana tersebut merupakan peninggalan kerajaan yang peninggalannya masih ada. Putra Melayu mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk ikut serta mewujudkan harapan tersebut.

“Ini adalah rasa memiliki terhadap warisan budaya. Setelah saya, para pejabat, silakan lanjutkan, kami hanya membuka jalan untuk menghidupkan kembali situs ini.”

Nizamul berniat menghidupkan kembali bangunan Istana Lima Lars agar kembali ke bentuk aslinya. Proses konkritnya adalah perbaikan aspek fisik, ekonomi dan sosial. Ia berharap semua pihak yang terlibat sadar dan peduli akan pentingnya menjaga dan melestarikan warisan budaya. Terima kasih juga kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi khususnya ahli waris.

“Tanpa kerja sama dan kolaborasi semua pihak, upaya ini tidak akan berjalan dengan baik. Mudah-mudahan para pemimpin Kabupaten Batubara selanjutnya menggali situs-situs yang ada dan berusaha menetapkannya sebagai cagar budaya,” tutupnya.

Kepala Dinas Olah Raga, Kebudayaan, dan Pariwisata Kabupaten Batubara, Sapri Mosa yang hadir dalam pertemuan tersebut menambahkan, Istana Niyat Lima Lars hampir tidak pernah tersentuh revitalisasi selama berbagai masa jabatan kepala daerah.

“Ini pertama kalinya upaya nyata dilakukan untuk menghidupkannya kembali. Kekhawatiran ini harus disambut baik. Usulan bangunan Istana Lima Lars berada dalam kondisi yang sangat memprihatinkan,” kata Sperry.

Setelah mendapat status cagar budaya, di halaman depan istana kini terdapat lambang pemerintahan Kabupaten Batubara. Sperry kemudian mengatakan pemerintah pusat akan memberikan bantuan untuk pemulihan. “Kami akan memahami dulu prosedurnya dan mengikutinya,” ujarnya.

Dapat menemukan

Pilihan Redaksi: Merawat tradisi halbihlal Malaysia di Pulau Rempang, mulai dari pawai hingga lempar pulut kuning

Istana Lima Lars yang dimaksudkan dibangun untuk memenuhi janji raja setelah lolos dari penganiayaan Belanda yang saat itu melarang perdagangan produk pertanian. Baca selengkapnya

Selama 7.-9. Juni 2024, Kenduri Kesenian Melayu akan diisi dengan pentas seni, permainan rakyat, seminar budaya, pelatihan tari tradisional, dan kuliner Melayu. Baca selengkapnya

Event Melayu Serampun merupakan salah satu dari 110 event nasional teratas dalam agenda Karisma Event Nusantara (KEN) 2024. Baca keseluruhannya

Istana Buckingham, rumah bagi Raja dan Ratu Inggris, terbuka untuk pengunjung, namun ternyata tidak semua orang menyukai istana tersebut. Baca selengkapnya

PDIP Tak diundangnya Jokowi ke Rakernas mendapat reaksi keras dari sejumlah kalangan. Ada tanggapan yang tajam dan ada juga yang santai. Baca selengkapnya

Terbentuknya Capim Pensil KPK menarik perhatian beberapa kalangan. Istana dan DPR sudah memberikan jawaban demikian. Baca selengkapnya

Pak. Mulyani juga berbicara mengenai tantangan kepabeanan dan perpajakan di era perkembangan teknologi yang pesat. Baca selengkapnya

Ketum PAN Zulkifli Hassan bersama perwakilan DPW PAN seluruh provinsi akan bertemu Presiden Jokowi

Tradisi Halalbihal di Pulau Rempang meneruskan tradisi Melayu. Ada pesan penolakan pemukiman kembali karena PSN Rempang Eco-city. Baca selengkapnya

Jika Anda pernah ke Istana Versailles dan ingin mencari tempat baru, berikut adalah istana terbaik di dekat Paris.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *