SK Rektor soal UKT Belum Terbit, BEM UI: Nasib Mahasiswa Baru Terkatung-katung

TEMPO.CO, Jakarta – Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia atau BEM HÍ, Verrel Uziel, mengatakan nasib mahasiswa baru di kampusnya masih belum pasti karena surat keputusan rektor tentang biaya operasional pendidikan belum keluar. yang mengatur besaran biaya kuliah tunggal atau disebut juga UKT

Ia mengaku banyak mendapat laporan dari mahasiswa tahun pertama yang menempuh jalur SNBP dan pencari bakat yang belum mengetahui soal biaya pendidikan. “Bagi mahasiswa tahun pertama, apapun caranya pasti sudah menggunakan yang baru ini. Jadi untuk saat ini jadwal lapor diri masih ada di kampus menunggu keputusan pembahasan UKT ini.” Tempo pada hari Senin. , 6 Mei 2024.

Sebagai informasi, dapat disebutkan bahwa harga biaya pendidikan tunggal yang disebut UKT di kampus Universitas pada tahun ini mengalami perubahan berdasarkan keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi atau Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. pada tahun 2024. Tahun sebelumnya adalah Universitas. membentuk 11 kelompok UKT yang berbeda di setiap kelompoknya, yaitu Sosial Humaniora atau Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Sosial dan Kemanusiaan (Saintek). Sementara itu, pada tahun ini UI hanya menetapkan maksimal 5 kelompok UKT berbeda untuk setiap program studi.

Hingga saat ini, mahasiswa baru yang menempuh jalur tersebut belum mendaftar ulang atau membayar UKT. Keterlambatan ini dibicarakan oleh BEM HÍ dan Námsmástofnun o Dirmawa dalam rapat pada hari Kamis, 2 Mei 2024. “Kemungkinan keputusan akhir ini akan diputuskan, kemudian akan dipublikasikan, dari sini 1 hingga 2 minggu lagi, Nanti akan dilakukan. Pastikan setiap siswa baru diumumkan,” ujarnya.

Dalam pertemuan yang dihadiri beberapa perwakilan fakultas di awal BEM HÍ, mereka menanyakan biaya pendidikan ini: “Sampai sejauh mana hukumannya karena kami belum mendapat informasi lebih lanjut.”

Pihak kampus menyatakan penetapan biaya masing-masing jurusan dikembalikan kepada jurusan masing-masing dengan menyesuaikan kebutuhan jurusan, perhitungan jurusan, dan usulan jurusan ke universitas. “Saat ini kami belum memiliki substansi arahan yang ditandatangani rektor,” kata Verrel.

Banyak mahasiswa baru yang mengeluhkan keterlambatan keputusan UKT

Sejauh ini, Ketua BEM HÍ ini mengakui, banyak calon tahun pertama melalui jalur SNBP atau pencarian bakat yang mengeluh. “Banyak yang meski sudah memahami bahwa ini belum menjadi persoalan yang pasti, namun tentu menjadi kekhawatiran bagi mereka yang terpilih, yang diterima di IU,” ujarnya.

Melalui nomor WhatsApp pribadinya dan pesan di Instagram, Verrel mengaku kerap ditanyai mahasiswa baru yang masih belum jelas nasibnya. Mereka takut dan sangat khawatir karena tidak ada perubahan pada tabel detail yang dipublikasikan, “Mereka sangat enggan dan akhirnya tidak bisa menanggung biaya pendidikan yang ditetapkan UI.”

Sebelumnya, UI mempublikasikan informasi biaya operasional pendidikan (BOP) mahasiswa sarjana dan vokasi dalam rangka Hari Pendidikan, Kamis, 2 Mei 2024, melalui situs simak ui.ac.id. Tahun ini kelompok UKT digabung untuk mahasiswa S1 dan SMK yang diterima melalui Seleksi Berbasis Kinerja Nasional (SNBP), Seleksi Berbasis Ujian Nasional (SNBT) dan mandiri (SIMAK, PPKB dan prestasi).

“Sebenarnya kampus kita itu unik ya, ada kendala. Jadi kita minta juga. Kalau Dirmawa bahas (SK BOP) itu sudah ada di meja rektor, tinggal konfirmasi saja.”

Verrel mengatakan, banyak kesimpangsiuran karena tidak ada komunikasi yang konsisten dari rektor mengenai hal tersebut. BEM HÍ selalu menekankan bahwa pengambilan keputusan tarif pendidikan dapat diinformasikan secepatnya. Jangan sampai, lanjut Verrel, pada akhirnya para calon mahasiswa baru yang memilih UI berpikir akan memiliki kampus yang bagus, biaya yang murah, akhirnya merasa seperti pelit dan merasa ditipu.

“Karena biaya pendidikannya tidak jelas dan mereka sudah memutuskan untuk memilih UI dan diterima, namun tiba-tiba mereka mengetahui biaya pendidikannya mahal, akhirnya mereka pusing. Tidak ada pilihan lain ke depan, itulah yang kami lakukan. Kami benar-benar berusaha menghindari dan memperjuangkannya,” ujarnya.

Pilihan Redaksi: PAN punya 2 alasan mengusung Eko Patrio sebagai calon menteri Prabowo

Meningkatnya biaya UKT dan biaya kuliah perguruan tinggi negeri terus mendapat perhatian

BEM SI akan melakukan aksi mogok kuliah dan menginstruksikan anggotanya untuk melakukan protes terhadap wajah UKT. Baca selengkapnya

Kisah Mahasiswa Baru Unri yang Raih UKT Tinggi di Unri. Baca selengkapnya

Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka mengaku banyak keluhan yang diterima terkait UKT. Baca selengkapnya

BEM SI kecewa dengan pernyataan Nadiem Makarim saat rapat dengar pendapat soal UKT dengan Panitia Pengurus X DPR RI, kemarin. Baca selengkapnya

BEM SI mengancam akan mogok kerja untuk menuntut peninjauan kembali aturan UKT. Baca selengkapnya

Menteri Nadiem Anwar Makarim menyoroti tingginya biaya UKT bagi pelajar, padahal anggaran pendidikannya Rp 665 miliar. Hal ini menjadi alasan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Baca selengkapnya

Tjitjik Sri Tjahjandarie, Sekjen Kemendikbud yang mengatakan perguruan tinggi adalah perguruan tinggi, merupakan pakar di bidang kimia.

Pihak kampus menyebut turunnya kelompok UKT ini disebabkan banyaknya mahasiswa tahun pertama yang salah mengisi data diri. Baca selengkapnya

Nadiem telah banyak dikritik oleh mahasiswa dan aktivis pendidikan di seluruh negeri karena menaikkan biaya sekolah di banyak kampus di negara bagian tersebut. Baca selengkapnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *