Slovenia Mulai Prosedur untuk Akui Negara Palestina

TEMPO.CO, Jakarta – Perdana Menteri Slovenia Robert Golob pada Kamis mengumumkan bahwa pemerintah Slovenia telah memulai proses pengakuan negara Palestina untuk membantu mengakhiri kekerasan di Gaza.

“Kekerasan yang kita lihat setiap hari di Gaza tidak dapat diterima dan harus dihentikan,” kata Golob pada konferensi pers.

Golob mengatakan pemerintah koalisi Slovenia yang terdiri dari tiga partai kiri-tengah bersatu dalam keputusannya untuk mengakui negara Palestina. Ia menambahkan bahwa ia berharap negara-negara lain akan mengikuti jejak Slovenia.

Pemerintah Slovenia akan mengajukan surat permintaan kepada parlemen untuk mengakui negara Palestina pada 13 Juni.

“Saya senang pemerintah mengambil langkah yang kuat dan konsisten dalam mengakui Palestina,” kata Menteri Luar Negeri Slovenia Tanja Fajon di platform X.

“Dengan melakukan ini, Slovenia akan mengirimkan pesan yang jelas tentang pentingnya perdamaian di Timur Tengah dan penghapusan dua negara,” ujarnya.

Sekitar 100 mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial Universitas Ljubljana melakukan protes di kampus untuk hari kedua berturut-turut pada hari Kamis.

Dia meminta Universitas Amerika untuk mengeluarkan kecaman yang jelas atas pembantaian di Gaza dan mengakhiri semua hubungan dengan Universitas Bar Ilan Israel.

Slovenia, yang bukan anggota tetap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), mengeluarkan pernyataan bersama dengan Spanyol, Malta dan Irlandia pada akhir Maret, mengatakan bahwa negara-negara tersebut siap mengakui Palestina “jika situasinya tepat”. .

Serangan Israel ke Gaza dipicu oleh serangan militan Hamas pada 7 Oktober yang diperkirakan menewaskan 1.139 orang.

Sekitar 35.000 warga Palestina telah terbunuh dan sebagian besar dari 2,3 juta penduduk Gaza telah meninggalkan rumah mereka sejak Israel membalas pemboman tersebut, menurut pejabat kesehatan.

Pilihan Editor: PM Spanyol memimpin tur Eropa, mendukung dukungan untuk negara Palestina

Di tengah-tengah

Donald Trump menyerang kepemimpinan media AS di Palestina hingga AS mendesak Israel membuka akses media di 3 besar Gaza Dunia. Baca selengkapnya

Hasil survei Inggris menunjukkan menurunnya dukungan terhadap Israel. Baca selengkapnya

Seorang menteri Belgia marah atas pembunuhan brutal Israel terhadap sedikitnya 40 orang di sebuah kamp pengungsi di Gaza pada hari Kamis. Baca selengkapnya

Dalam beberapa bulan terjadinya serangan, Hamas kehilangan separuh kekuatannya, menurut AS, dari 25.000 menjadi 9.000-12.000. Baca selengkapnya

Korps Garda Revolusi Iran bersumpah akan membalas kematian komandannya dalam serangan Israel. Baca selengkapnya

Hizbullah mengguncang Israel minggu ini dengan menembakkan roket yang membakar 10.000 hektar cagar alam. Baca selengkapnya

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi bertemu dengan Menteri Luar Negeri Rwanda Vincent Biruta di Jakarta untuk membahas masalah internasional. Baca selengkapnya

Presiden Jokowi telah memerintahkan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto untuk mengirimkan bantuan ke Gaza, Palestina. Baca selengkapnya

Departemen Luar Negeri Amerika Serikat meminta Israel membuka akses bagi jurnalis internasional agar bisa memberitakan Gaza.

Jerman mengkritik parlemen Israel karena menetapkan Badan Pengungsi Palestina Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNRWA) sebagai organisasi teroris. Baca selengkapnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *