Soleh Solihun Minta Jokowi Batalkan Tapera, Curhat Soal Gaji UMR dan Potensi PHK

TEMPO.CO, Jakarta – Komika dan aktor Soleh Solihun kembali menegaskan kebijakan pemerintah mengenai pengurangan wajib perumahan rakyat (Tapera). Kali ini ia membuat video yang meminta Presiden Joko Widodo atau Jokowi mencabut peraturan pemerintah (PP) karena dirasa terlalu memberatkan buruh.

Dalam video yang diunggah X, Soleh Solihun menyebut akun X milik Jokowi. “Dear Pak @jokowi,” tulisnya disertai video berdurasi 1 menit 28 detik.

“Halo, Tuan. Presiden dan pejabat yang membuat PP Nomor 21 Tahun 2024 tentang Tapera berpikir ulang, batalkan PP tersebut. Banyak ahli yang angkat bicara kenapa Tapera tidak dilaksanakan,” kata Soleh Solihun, Rabu dalam video yang diunggah 5 2024. Soleh Solihun menilai pemotongan gaji UMR sangat memberatkan.

Jokowi menerapkan iuran wajib Tapera bagi pegawai swasta dengan menandatangani Keputusan Pemerintah (PP) Nomor 21 Tahun 2024 sebagaimana telah diubah atas PP Nomor 25 Tahun 2020 pada tanggal 20 Mei 2024. Isi PP Tapera yang ditandatangani Jokowi berarti gaji pegawai negeri sipil dan pegawai swasta. PRT dan pegawai swasta akan mendapat potongan tabungan Tapera sebesar 3 persen mulai Mei 2027. Keanggotaan Tapera wajib bagi pegawai dan wiraswasta yang telah berusia 20 tahun atau sudah mempunyai pasangan pada saat pendaftaran.

Soleh Solihun yang pernah mendapat gaji UMR (Upah Minimum Regional), menilai pemotongan Tapera terlalu berat bagi para pegawai. “Pak, waktu saya umur 7,5 tahun, saya merasa mendapat UMR atau sedikit lebih dari UMR. Itu selisih 100 ribu atau 200 ribu atau 50 ribu per bulan menurut saya. Ini tambah tiba-tiba perlu menabung,’ ujar mantan jurnalis itu, “Menabung itu wajib, tapi menabung itu wajib.” Soleh Solihun angkat bicara soal kemungkinan PHK

Itu tidak berhenti di situ. Soleh Solihun juga melihat adanya potensi PHK massal atau PHK di perusahaan jika Tapera tetap melanjutkan penerapannya. Sebab, tabungan pekerja dibagi pengusaha sebesar 0,5 persen dan pekerja sebesar 2,5 persen dari gaji.

“0,5 persen itu ditanggung kantor. Wah, kalau kantor tiba-tiba bilang belanjanya terlalu banyak, harusnya pegawainya dipecat, aduh pusing pak,” kata Soleh Solihun.

Komedian sekaligus sutradara ini paham betul bahwa Tapera berlandaskan prinsip gotong royong, menyediakan dana berkelanjutan dan berjangka panjang sehingga peserta bisa memiliki rumah yang layak. Namun menurutnya, konsep tersebut tidak tepat.

“Tolong pak, saya tahu niat bapak baik, menyediakan perumahan bagi masyarakat berpendapatan rendah, gotong royong Ya bagus pak, niat bapak mulia, gotong royong, tapi gotong royong biasanya tahap Agustinus, bersih-bersih. talangnya, itu gotong royong,” ujarnya.

Sekali lagi, Soleh Solihun berharap Tapera direvisi agar masyarakat tidak merasa dirugikan. “Tolong pak, keinginan mulia ini, kalau cara-caranya lebih merugikan orang, saya kira sebaiknya dipikir-pikir lagi ya pak, ya tolong,” ucap Soleh Solihun lalu mengakhiri video dengan pose jari hati. .

Sebelumnya, Soleh Solihun menjadi sorotan saat mencoba menghitung Tapera. Akibatnya, dibutuhkan waktu 100 tahun bagi seorang pekerja dengan gaji Rp 10 juta untuk memiliki rumah senilai Rp 360 juta. “Kalau gaji 10 juta sebulan, pengurangan bertahap 3% = 300 ribu/bulan, 1 tahun = 3,6 juta. Setelah 100 tahun menabung, akhirnya dapat rumah seharga 360 juta. Begitu cara menghitungnya dia? ?” tulisnya di X pada Selasa, 28 Mei 2024.

Pilihan Redaksi: Alasan Soleh Solihun Menjadi Sutradara Film Dokumenter Raisa: Ada Hubungan Emosional

Demikian tanggapan Presiden terpilih Prabowo Subianto terhadap peluncuran Tapera yang menimbulkan kericuhan. Baca selengkapnya

Pengacara ingin meminta kepastian kepada Jokowi soal kontribusi Syahrul Yasin Limpo semasa menjabat Menteri Pertanian. Baca selengkapnya

Menteri Bahlil diam-diam menjelaskan alasan sebenarnya pemerintah memberikan izin pertambangan kepada organisasi keagamaan. Baca selengkapnya

Demonstrasi Partai Buruh pada 6 Juni 2024 tak hanya mengungkap penolakan terhadap kebijakan Tapera, namun juga mengangkat empat permasalahan penting yang dihadapi masyarakat. Baca selengkapnya

Sepupu Jokowi, Bagaskara Ikhlasulla Arif, terpilih menjadi Manajer Hubungan Non Pemerintah di PT Pertamina (Persero). Baca selengkapnya

Kaesang menjawab kemungkinan dirinya ikut Pilkada di Jakarta, termasuk cerita Zulhas soal pelarangan Jokowi ikut Pilkada. Baca selengkapnya

Pemerintah menyiapkan enam lokasi penambangan batu bara yang sebelumnya berproduksi atau bekas PKP2B untuk ormas keagamaan. Baca selengkapnya

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia menjelaskan persoalan pemberian IUP kepada organisasi keagamaan yang belakangan ini ramai diperbincangkan masyarakat. Baca selengkapnya

Kaesang Pangarep mengumumkan bakal mengumumkan maju atau tidaknya dirinya mencalonkan diri pada Pilkada Jakarta Agustus mendatang. Baca selengkapnya

Nilai-nilai Asia dan politik dinasti kembali ramai diperbincangkan masyarakat menyusul podcast Total Politik dan komik strip Pandji Pragiwaksono. Apa artinya ini? Baca selengkapnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *