SPI: HPP Gabah Belum Menguntungkan Petani

TEMPO.CO, Jakarta – Pemerintah melalui Badan Pangan Nasional atau Bapanas telah menetapkan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) pada awal Juni. Sesuai aturan industri pangan keempat tahun 2024, HPP Gabah Kering Panen atau GKP di tingkat petani adalah Rp 6.000 per kilogram.

Direktur Pusat Kajian dan Penerapan Agroekologi Serikat Petani India Qomarun Najmi mengatakan, harganya masih murah. “SPI HPP gandum bisa Rp 7.000 per kilogram. Harga produksi saat ini saja sudah mencapai Rp 6.000 per kilogram,” ujarnya saat dihubungi, Minggu, 9 Juni 2024.

Menurut mereka, harga gandum yang diterima pemerintah selama ini kurang membantu para petani. Selain itu, biaya ini membuat sulitnya mencari pekerjaan internal. Namun, kuota beras pemerintah mungkin tidak dapat dipenuhi dan hal ini menjadi alasan lain terjadinya impor beras di masa depan.

Menurutnya, masih banyak permasalahan yang dihadapi petani seperti cuaca yang mempengaruhi ketersediaan air. Belum lagi masalah hama dan penyakit. Pupuk belum diterima seluruh petani padahal tahun ini anggaran dan jumlahnya meningkat. “Pemerintah harus terus berbenah, dimulai dari pengetahuan petani dan luas lahan,” ujarnya.

Selain mendukung lebih banyak lapangan kerja, Qomarun yakin pemerintah juga bisa berperan dalam memberikan upah yang adil kepada petani.

Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi mengatakan, dengan menetapkan harga murah untuk membeli gandum atau beras, Perum Bulog berharap bisa menghemat dan menjaga harga awal petani pada level tersebut. “Alat ini penting untuk melindungi kebutuhan petani kelas atas, agar harga tidak jatuh di tingkat petani dan menjadi tumpuan Bulog untuk meningkatkan hasil panen para petani di desa,” ujarnya. kata Arief, 7 Juni 2024.

Ia sepakat, biaya produksi saat ini semakin meningkat dan perlu disikapi dengan baik. Menurutnya, pemerintah tidak bisa memuaskan semua pihak, namun keputusan HPP didasarkan pada masukan, diskusi, dan tanggapan berbagai pihak di bidang beras.

Pilihan Redaksi: PP Muhammadiyah Ambil Semua Uang dari BSI, Begini Tanggapan BSI

BPS melaporkan harga beras dan gandum akan mengalami kenaikan pada Juni 2024. Kenaikan tersebut akan dibarengi dengan kenaikan harga seluruh petani.

Kepala Bidang Perekonomian Kementerian PPN/Bappenas Amalia A. Widyasanti mengatakan underground pasta akan menjadi salah satu program pemerintah pada tahun 2025. Baca artikel selengkapnya.

Pedoman yang dikembangkan oleh Greenpeace dkk. Telah melalui serangkaian uji coba lapangan dengan petani kecil di Kalimantan Barat selama empat tahun Baca selengkapnya

Pupuk tanah tersebut akan disalurkan pada bulan Agustus dan petani dapat menggunakannya pada musim tanam bulan Oktober. Total penyaluran tahun ini sebanyak 500 ribu ton. Baca selengkapnya

CEO PT Pupuk Indonesia ini menjelaskan, distribusi pupuk bermanfaat masih lambat. Implementasi pupuk finansial hingga 15 Juni 2024 baru 29 persen. Baca selengkapnya

Petani yang tergabung dalam Organisasi Ketani Jawa Tengah ini mengatakan masih banyak permasalahan pertanian yang belum terselesaikan. Baca selengkapnya

Presiden Jokowi menunjuk Arief Prasetyo Adi sebagai Ketua Badan Pangan Nasional (Bapanas). Bagaimana pendapat anda mengenai penambahan HET pada Beras? Baca selengkapnya

Banyak orang tak dikenal yang kemudian ditemukan Polres Banyuwangi menangkap petani Desa Pakel saat sedang makan. Baca selengkapnya

Pemerintah menaikkan HET beras. Bagaimana kisah CEO Bapanas, Arief Prasetyo Adi? Baca selengkapnya

Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Jenderal Prasarana dan Perizinan Pertanian (PSP) tengah merencanakan pengembangan lahan basah mineral, di Desa Srimenanti, Kecamatan Tanjung Lago, di kawasan Banyuasin. Baca selengkapnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *