Stimulasi Kognitif Terbanyak Bantu Lindungi Otak dari Masalah Daya Ingat

TEMPO.CO, Jakarta – Sebuah studi baru menunjukkan bahwa aktivitas yang membutuhkan indera otak dapat mencegah masalah memori di masa depan.

Menurut penelitian terbaru yang diterbitkan dalam Journal Neurology, menjaga otak tetap aktif dapat mengurangi risiko masalah memori dan kognitif seiring bertambahnya usia.

“Kami melihat tuntutan pekerjaan yang berbeda-beda dan menemukan bahwa pengalaman bekerja pada waktu yang berbeda di usia 30an, 40an, 50an, dan 60an dikaitkan dengan rendahnya risiko penyakit mental ringan setelah usia 70 tahun.” melakukan aktivitas yang membutuhkan lebih banyak pemikiran daripada cara menyimpan kenangan dan pikiran di bawah sinar matahari usia tua,” penulis studi Trine Holt Edwin dari Oslo University Hospital di Norwegia dalam siaran pers Medical Daily, Minggu 21 April 2024.

Para peneliti menggunakan data dari 7.000 orang dan menganalisis 305 pekerjaan di Norwegia. Tujuan mereka adalah untuk mengukur tingkat rangsangan intelektual setiap orang yang terlibat dalam peran mereka.

Peneliti menganalisis keterampilan yang dibutuhkan oleh berbagai pekerjaan dan membaginya menjadi empat jenis: tugas kerja rutin, tugas pengetahuan rutin, tugas non-rutin, dan aktivitas pribadi rutin.

Meskipun pekerjaan manual melibatkan tugas-tugas berulang yang sering ditemukan dalam pekerjaan pabrik, pekerjaan manual sehari-hari melibatkan tugas-tugas yang berulang dan presisi seperti pembukuan. Tugas non-rutin memerlukan analisis kreatif dan interpretasi data, sedangkan tugas non-rutin melibatkan hubungan pribadi dan dukungan dari orang lain.

Berdasarkan tingkat keterampilan dalam bekerja, peserta dibagi menjadi empat kelompok. “Pekerjaan paling umum bagi kelompok yang paling banyak diminati adalah mengajar. Pekerjaan paling umum bagi kelompok yang paling sedikit diminati adalah petugas pos dan petugas kebersihan,” kata feed Nature.

Peserta diuji ingatan dan pemikirannya setelah usia 70 tahun. Di antara peserta yang profesinya paling ringan, 42 persen didiagnosis menderita autisme ringan.

Sebaliknya, di antara pekerja dengan kebutuhan kognitif tertinggi, hanya 27 persen yang terdiagnosis autisme ringan. Kelompok dengan kebutuhan emosional terendah di tempat kerja memiliki risiko gangguan kognitif 66% lebih tinggi dibandingkan kelompok dengan kebutuhan emosional tertinggi setelah bekerja, yang mencakup usia, jenis kelamin, pendapatan, dan cara hidup.

“Temuan ini menunjukkan bahwa belajar dan menstimulasi otak saat Anda bekerja memainkan peran penting dalam mengurangi risiko gangguan kognitif di kemudian hari. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menentukan apakah tugas kognitif terbaik untuk pengendalian emosi dan memori, jelas Edwin. .

Pilihan Editor: Melihat Ancaman Otak Popcorn dan Gangguan Konsentrasi Akibat Rutin Membaca Media Sosial

Pola makan seimbang yang kaya nutrisi sehat baik untuk kesehatan dan kesejahteraan. Belajarlah lagi

Sleep apnea adalah suatu kondisi yang menyebabkan orang berhenti bernapas selama beberapa waktu saat mereka tidur. Belajarlah lagi

Olahraga bukanlah tentang membangun tubuh atau memperkuat otot Anda

Satu dari 10 orang yang didiagnosis menderita demensia ringan nantinya akan mengalami demensia. Berikut gejala yang harus diwaspadai dan cara mencegahnya. Belajarlah lagi

Para ilmuwan telah menemukan bahwa banyak hal dan kebiasaan yang tampaknya tidak berbahaya dapat menyebabkan penuaan otak. Belajarlah lagi

Adrenalin juga dikenal sebagai epinefrin, hormon yang biasanya diproduksi ketika tubuh mengalami stres atau kecemasan. Belajarlah lagi

Demensia pikun didefinisikan sebagai penurunan aktivitas pada jaringan otak bagian luar atau korteks yang menyebabkan penurunan kognitif. Belajarlah lagi

Gaya hidup aktif membantu mengurangi risiko demensia dan demensia Alzheimer. Belajarlah lagi

Amnesia, atau kehilangan ingatan jangka pendek, adalah hilangnya kesadaran yang meningkat atau tidak normal segera setelah mengalami suatu peristiwa. Belajarlah lagi

Tidak semua kebiasaan tersebut berbahaya karena bisa diubah melalui pola hidup sehat. Belajarlah lagi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *