Studi: Laki-laki Lebih Berisiko Alami Komplikasi Diabetes Dibanding Perempuan

NEWS24.CO.ID – Hasil penelitian menunjukkan bahwa pria memiliki risiko lebih tinggi terkena diabetes dibandingkan wanita, terlepas dari jangka waktu atau jenis diabetes yang mereka alami.

Menurut hasil penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of Epidemiology & Community Health, masalah utama seperti penyakit jantung; masalah pada kaki dan ginjal; dan retinopati diabetik, yang memengaruhi penglihatan, semuanya lebih tinggi pada pria, terlepas dari apakah mereka menderita diabetes selama lebih dari sepuluh tahun atau kurang.

Seperti dilansir Medical Daily pada Jumat 17 Mei 2024, hasil tersebut berasal dari respon tes dari 267.357 orang dalam studi prospektif besar di Australia yang disebut 45 and High Study.

Dari seluruh peserta penelitian yang semuanya berusia di atas 45 tahun, 25.713 orang menderita diabetes tipe 1 atau tipe 2. Mereka diikuti dengan menggunakan data klinis untuk memantau perkembangan komplikasi terkait diabetes.

Masalah kesehatan yang dipertimbangkan dalam penelitian ini meliputi penyakit jantung (penyakit jantung iskemik, stroke, gagal jantung, kardiomiopati diabetik), masalah mata (katarak dan retinopati diabetik), masalah kaki (kerusakan saraf, neuropati perifer, luka, selulitis, arthritis, tekanan darah tinggi). , dan amputasi), serta masalah ginjal (gagal ginjal, penyakit ginjal kronis, gagal ginjal, cuci darah dan transplantasi ginjal).

Dari seluruh pasien diabetes dalam penelitian ini, 58 persen menderita diabetes setidaknya selama sepuluh tahun dan 42 persen menderita diabetes selama lebih dari sepuluh tahun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa banyak pria mempunyai risiko dan risiko tinggi terkena komplikasi terkait diabetes.

Sebuah artikel yang menjelaskan hasil penelitian ini menyebutkan, dalam 10 tahun kebanyakan orang memandang dan setelah memperhitungkan usia, 44 persen pria menderita penyakit jantung dan 57 persen menderita penyakit mata.

25 persen pria penderita diabetes mengalami masalah kaki dan 35 persen mengalami masalah ginjal. Sedangkan pasien perempuan yang mengalami gangguan penyakit jantung, gangguan mata, gangguan kaki, dan gangguan ginjal masing-masing sebanyak 31 persen, 61 persen, 18 persen, dan 25 persen.

Secara keseluruhan, laki-laki 51 persen lebih mungkin terkena penyakit jantung, 47 persen lebih besar kemungkinannya mengalami masalah kaki, dan 55 persen lebih besar kemungkinannya mengalami masalah ginjal dibandingkan perempuan.

Para peneliti telah mencatat bahwa ketika penderita diabetes hidup, jumlah komplikasinya meningkat baik pada pria maupun wanita. Meski demikian, laki-laki tetap memiliki risiko lebih tinggi dibandingkan perempuan.

Perbedaan komplikasi antara pria dan wanita tetap ada, tidak peduli berapa lama mereka menderita diabetes. “Meskipun pria penderita diabetes memiliki risiko komplikasi yang lebih besar, terutama (penyakit jantung), penyakit ginjal, dan anggota tubuh bagian bawah, namun komplikasinya lebih besar baik pada pria maupun wanita,” kata para peneliti.

Pilihan Editor: Cegah komplikasi diabetes, kini saatnya tes gula darah Anda

Kementerian Kesehatan meminta jemaah haji mewaspadai virus MERS-CoV saat menunaikan ibadah haji. Berikut gejala dan bahaya infeksinya. Baca selengkapnya

Gejala kolesterol tinggi terlihat pada kaki dan sering disebut dengan PAD. Berikut penjelasannya. Baca selengkapnya

Banyak juga orang yang mulai berolahraga setelah terdiagnosis penyakit tertentu. Baca selengkapnya

Olahraga seperti angkat beban dapat membantu penderita diabetes tetap sehat dan mengurangi pengobatan. Baca selengkapnya

Hari Hipertensi Sedunia diperingati setiap tanggal 17 Mei. Bacalah dengan seksama

Para ahli menyarankan masyarakat untuk mengurangi makanan olahan alias fast food yang tidak memberikan nutrisi berharga. Baca selengkapnya

Dengan mengetahui apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan, jamaah haji dapat meningkatkan pengalaman hajinya tanpa masalah kesehatan. Baca selengkapnya

Para peneliti telah memperingatkan bahwa pasien diabetes tipe 1 berisiko lebih besar mengalami komplikasi, rawat inap, dan kematian.

Dengan persiapan yang tepat dan pengelolaan diabetes yang tepat, penderita diabetes dapat menunaikan ibadah haji tanpa mempengaruhi kesehatannya. Baca selengkapnya

Kerja shift malam beberapa hari saja dapat mempengaruhi perkembangan gangguan metabolisme yang berhubungan dengan risiko diabetes dan obesitas. Baca selengkapnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *