Sultan HB X Beri Pesan Abdi Dalem Yogyakarta Amalkan Ajaran Leluhur Mataram, Apa Saja ?

TEMPO.CO, Yogyakarta – Raja Keraton, Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono

“Para abdi dalem Keraton Yogyakarta dan Kadipaten Pakualaman tanpa terkecuali wajib mengikuti dan menjaga (menjaga) ajaran bapak leluhur (pendiri kerajaan) Mataram,” kata Sultan.

Sultan mengatakan, ajaran nenek moyang Mataram hendaknya diterapkan untuk mencapai perbuatan Hamemangun Karienak Tyasing Sasama atau melakukan sesuatu untuk menyenangkan orang lain. Hal ini juga dapat diartikan sebagai sikap saling menghargai dan sejahtera.

Sultan Mataram mengatakan banyak ajaran dari para pendahulunya. Apalagi sejak Islam masuk ke Jawa, masyarakat mulai mempelajari Al-Qur’an dan bermunculan kitab-kitab yang penuh perumpamaan.

Banyak dari kitab-kitab tersebut yang berdasarkan isi dan makna Al-Qur’an yang penuh dengan petunjuk, antara lain Suuluk Seloka dan Wedha-Mantra yang menjadi pedoman hidup.

Misalnya saja dalam kitab Wedha-Mantra karya Sunan Kalija, Sultan menjelaskan banyak pesan mistis dan spiritual yang jika diikuti akan berdampak positif bagi seseorang.

Selain itu, dalam buku tersebut juga terdapat memoar terkait lagu Tamba Ati karya Sunan Bonang. Untuk saat ini bisa menjadi panduan bagi masyarakat.

“Ketika kita hidup di dunia yang indah, kita harus menjaga budaya yang kaya akan cerita berharga dari masa lalu,” ujarnya.

Selain itu, Sultan juga menekankan agar generasi muda juga hendaknya mengamalkan ajaran Dewa Tritunggal Viryo (Virya) Artha Vinasis yang dimuat dalam Serat Vedha Tama. Viriya artinya keluhuran dan kekuatan. Orang yang mulia adalah orang yang dihormati banyak orang.

“Orang dihormati bukan karena kekuatannya, tapi karena kebajikannya,” katanya. msgstr “Pesan ini tidak boleh sembarangan.”

Pada saat yang sama, disiplin diri mengacu pada uang atau harta benda. Menurut Sultan, kekayaan bukanlah tujuan memahami Serat Vedha Tama. Kekayaan adalah alat untuk mencapai tujuan. Kekayaan diperlukan agar roda kehidupan dapat berjalan dengan lancar.

“Pembangunan seperti negara maju dengan bantuan finansial. Oleh karena itu, jelas tidak ada salahnya memperjuangkan materi, tapi jangan menjadikannya tujuan yang penting dan unik,” ujarnya.

Ajaran Vinasis berasal dari kata Vasis atau kebijaksanaan. Tanpa Vinasis, mustahil menjadi Virya dan Artha. Pengetahuan adalah hal yang paling penting.

“Ceramahnya adalah agar generasi muda bisa menghargai orang lain, maka harus mengikuti tiga dharma: virio aritak dan vinas.”

Sultan Aryo, Viryo dan Vinasis Sri Sultan menjelaskan inti sikap perhatian yang diajarkan dan diamalkan oleh HB IX adalah sikap Satriya yang mengikuti leluhur Mataram.

Sultan berharap Abdi Dalem Keprajan dan Abdi Dalem Punokawan bisa mengedepankan hubungan kesatria. Hubungan seperti itu dapat dilakukan dengan meneladani nenek moyang Mataram.

Menurutnya, para abdi Dalem juga mempunyai tugas yang lebih besar dalam melestarikan budaya Yogyakarta dibandingkan siapapun, sehingga semua itu bisa diterapkan sehingga petunjuk dan contoh tersebut dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

“Secara eksternal, saya menghimbau semua pihak untuk mengikuti ajaran Manunggaling Kavula Gusti,” kata sultan.

Manunggaling Kawula Gusti merupakan salah satu ajaran atau kepercayaan tertua dalam tradisi Kejawen yang mengacu pada penyatuan pencipta, rakyat jelata (kawula) dan ratu (raja).

Sementara itu, Ketua Persatuan Daerah Istimewa Abdi Dalem Yogyakarta, Kanjeng Raden Tumenggung (KRT), mengatakan jumlah abdi dalem Keraton Kusumanegara Yogyakarta dan Keraton Pakualaman berjumlah ribuan.

“Jumlah penjaga di Punakavan sekitar 2.500 orang, sedangkan Kaprajan sekitar 5.000 orang,” ujarnya.

Para pejabat keraton Yogyakarta ini mempunyai profesi berbeda-beda. Mulai dari pihak swasta hingga pejabat pemerintah serta TNI/Polri.

Prajurit WICKAXONO

Seleksi Penulis: Keraton Yogyakarta menjadi tuan rumah pameran Abhimantrana yang menampilkan makna upacara adat

Inilah daftar harta kekayaan mantan Dirjen Bea dan Cukai Yogyakarta Eko Darmanto yang masuk dalam dakwaan KPK. Baca selengkapnya

Pemijahan ubur-ubur biasanya terjadi pada puncak musim kemarau atau saat angin laut lebih dingin pada bulan Juli hingga September. Baca selengkapnya

Walhi Sleman menggarisbawahi kebijakan pengelolaan sampah yang dilakukan Pemkab yang tidak lagi memberikan layanan pengumpulan sampah organik kepada masyarakat. Baca selengkapnya

Perayaan Hari Lahir Pura Pakualaman dipusatkan pada tema besar acara Karti Vidyastuti Sampurnaning Bekti 21 pada tanggal 13 Mei hingga 23 Juni. Baca selengkapnya

Salah satu syarat perjalanan pelatihan adalah memilih bus atau kendaraan yang harus berusia minimal enam tahun dan harus lulus ujian KIR. Baca selengkapnya

Suluh Sumurup Art Festival 2024 merupakan ajang terpadu bagi penyandang disabilitas untuk bertransisi ke seni bertema Jumangka. Baca selengkapnya

Kericuhan siswa yang masih berseragam sekolah menyebabkan sejumlah kemacetan lalu lintas di Yogyakarta. Baca selengkapnya

Pada Februari 2024, Gembira Loka akan mendatangkan Singa Afrika setelah mendatangkan dua pasang Hyena Biru dari Afrika pada bulan depan atau Juni. Baca selengkapnya

BMKG Yogyakarta memprakirakan cuaca hujan di wilayah DIY pada 12-14 Mei 2024, padahal Mei merupakan musim kemarau. Baca selengkapnya

Kolektor juga meminta maaf kepada wisatawan Yogyakarta karena salah mengarahkan aplikasi video tersebut. Baca selengkapnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *