Survei Lonjakan UKT, Ratusan Mahasiswa ITB Keluhkan Biaya Hidup Terbebani

TEMPO.CO, Jakarta – Keluarga Mahasiswa Institut Teknologi Bandung atau KM ITB melakukan survei terkait kenaikan Biaya Pendidikan Satuan (UKT) calon mahasiswa baru pada tahun 2024. Survei tersebut diikuti oleh 296 orang dari total 1.950 calon mahasiswa baru ITB. Mereka yang masuk melalui seleksi berbasis prestasi nasional.

Ketua Kabinet Mahasiswa ITB Fidela Marwa Huwaida mengatakan 61 persen (182) responden mengeluhkan pembayaran UKT. “Sebanyak 112 siswa atau 37,7 persen merasa terjebak antara pembayaran UKT dan biaya hidup,” ujarnya melalui keterangan tertulis, Sabtu, 25 Mei 2024.

Sebanyak 49 persen responden menerima tagihan UKT sebesar Rp14,5 juta, sedangkan 36,5 persen sisanya menerima tagihan sebesar Rp12,5 juta. Mahasiswa baru ITB ada yang membayar UKT secara penuh, ada pula yang mencicil.

Biaya UKT peserta studi sebagian besar ditanggung oleh orang tua dan wali, namun ada pula yang ditanggung oleh mahasiswa sendiri. Hampir seluruh peserta survei yang dilakukan pada 23 Mei tidak bisa mendapatkan beasiswa. Rata-rata nilai beasiswa mahasiswa baru mencapai Rp 4 juta di atas.

Tercatat juga sebanyak 20,6 persen responden meminta penundaan UKT, kata Fidela.

Ia mengatakan, beberapa siswa kesulitan membayar UKT. Besaran nominal UKT yang tinggi yakni Rp 14,5 juta dinilai terlalu besar dan memberatkan banyak mahasiswa.

“Mahasiswa berharap adanya kebijakan pengurangan UKT yang lebih berkeadilan dan mempertimbangkan kondisi ekonomi masing-masing keluarga mahasiswa, bukannya sama-sama terdampak,” ujarnya.

Keluarga mahasiswa ITB kini meminta informasi yang jelas kepada Rektorat ITB tentang cakupan UKT setiap rombongan mahasiswa baru tahun ajaran 2024/2025. Ada pula tuntutan agar pihak kampus tetap membuka cicilan pembayaran UKT awal ketika mahasiswa baru mendaftar kembali. Daftar. Forum ini mensyaratkan besaran iuran disesuaikan dengan kemampuan mahasiswa baru.

Fidela melanjutkan, Rektor ITB diminta segera menerbitkan permohonan bantuan bagi mahasiswa baru, khususnya yang masuk melalui SNBP. Jumlah mahasiswa yang mengambil UKT Kelompok 1 dan 2 juga harus diungkapkan dengan jelas.

Permintaan lainnya terkait penilaian Sumbangan Peningkatan Kelembagaan (IPI) jalur seleksi mandiri. Saat ini jumlah SUE disebutkan meningkat 300-500 persen dibandingkan tahun lalu.

“KM ITB menolak adanya komersialisasi pendidikan yang tidak berdasarkan prinsip keadilan dan transparansi dalam perwujudan hak atas pendidikan,” kata Fidela. dikatakan.

Pilihan Editor: Persiapan peluncuran Galaxy Z Flip 6, gambar desain bocor ke publik

Gelombang mahasiswa memprotes kenaikan Uang Kuliah Tunggal (UKT) dan menuntut penurunan Biaya Pengembangan Institusi (IPI). Baca selengkapnya

Beberapa perguruan tinggi negeri angkat bicara setelah pemerintah membatalkan kenaikan Uang Kuliah Tunggal (UKT) dan Biaya Peningkatan Institusi (IPI). Baca selengkapnya

BEM SI menuntut Kemendiknas menghapuskan Permendikbud Nomor 2024 yang jadi alasan UKT mahal. Baca selengkapnya

Penolakan melupakan semburan lumpur Lapindo ini dimaksudkan sebagai pembelajaran dalam menghadapi bencana yang harus dilandasi oleh data dan informasi yang jelas, bukan untuk menggali luka lama. Baca selengkapnya

Mahalnya biaya pendidikan satuan atau UKT disebabkan rendahnya alokasi anggaran perguruan tinggi, padahal alokasi dana pendidikan mencapai 20 persen dari APBN.

ITS menetapkan penambahan rombongan UKT menjadi 9 rombongan selain jalur reguler atau jalur Mandiri. Baca selengkapnya

BEM UNS mengaku masih menunggu keputusan resmi kampus terkait pembatalan UKT dan IPI tahun ini. Baca selengkapnya

BEM Unib terus memantau pencabutan atau revisi Peraturan Mendiknas Nomor 2 Tahun 2024 yang menjadi penyebab mahalnya UKT. Baca selengkapnya

Nadiem Makarim menyatakan, kenaikan UKT dibatalkan setelah berbagai protes mahasiswa dari berbagai PTN. Baca selengkapnya

Dua tahun lalu, kematian putra Rıdwan Camille, Eril, di sungai Aare di Swiss menjadi peringatan bagi masyarakat di seluruh pelosok negeri. Baca selengkapnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *