Temuan PBB tentang Kuburan Massal Gaza: Ada yang Disiksa, Ada yang Dikubur Hidup-hidup

TEMPO.CO, Jakarta – Pakar PBB kembali mengecam serangan yang dilakukan dan direncanakan terhadap warga Palestina di Gaza. Mereka mengaku terkejut dengan detail kuburan massal yang ditemukan di Jalur Gaza, khususnya di Kompleks Medis Nasser dan Al Shifa.

Menurut para ahli, banyak dari 390 jenazah yang ditemukan menunjukkan “tanda-tanda penyiksaan dan eksekusi yang melanggar hukum serta kemungkinan orang dikubur hidup-hidup”.

Temuan para ahli PBB adalah:

Anak-anak dan perempuan menjadi korban setiap hari

Ia mengatakan, 14.500 warga Palestina yang terbunuh di Gaza sejak 29 April 2024 adalah anak-anak dan 9.500 lainnya adalah perempuan. 77.643 orang terluka, 75% di antaranya diyakini adalah perempuan, sementara lebih dari 8.000 orang hilang atau terkubur di reruntuhan, setidaknya setengahnya diyakini adalah perempuan dan anak-anak.

Selain itu, 63 perempuan, termasuk 37 ibu, diperkirakan menjadi martir setiap hari dan 17.000 anak-anak Palestina menjadi yatim piatu sejak dimulainya serangan Gaza.

1,7 juta orang mengungsi dan 1,1 juta orang terancam kelaparan. Penilaian PBB menunjukkan bahwa pasukan pendudukan Israel secara paksa menculik banyak perempuan dan anak perempuan setelah serangan dimulai.

Perlakuan buruk terhadap ibu hamil dan bayi

Tak hanya itu, pasukan Israel juga menghancurkan klinik bayi tabung terbesar di Gaza.

Para ahli menjelaskan bahwa perempuan hamil dan menyusui masih menghadapi “perlakuan buruk”, dan pemboman rumah sakit serta sumber daya medis menempatkan sekitar 50.000 perempuan hamil dan 20.000 bayi pada “risiko yang tidak terbayangkan”.

Setiap hari lebih dari 183 perempuan melahirkan tanpa obat pereda nyeri dan ratusan bayi meninggal akibat kekurangan listrik di inkubator.

Para ahli mengatakan bahwa situasi ini telah menyebabkan peningkatan keguguran sebesar 300%.

Tidak hanya penyediaan layanan kesehatan dasar dan kebersihan menstruasi yang sangat sulit, namun keselamatan pribadi dan privasi perempuan juga dirusak oleh “hancurnya tempat penampungan dan kondisi kehidupan yang tidak aman di kamp-kamp” yang menimpa perempuan dan anak perempuan. “Itu tidak proporsional.”

Para ahli mengingat bayi prematur yang diselamatkan dari rahim ibu yang meninggal setelah ibunya terbunuh dalam serangan Israel dan kemudian meninggal di inkubator.

12 berikutnya

Amerika berhenti mengirim senjata ke Israel. Joe Biden mengakui AS menggunakan bom untuk menyerang warga Rafah. Baca selengkapnya

Israel menolak gencatan senjata dan melancarkan operasi Rafale, sehingga menimbulkan kekhawatiran bahwa perang di Gaza dapat berkepanjangan. Baca selengkapnya

Pekan lalu, Amerika Serikat berhenti mengirimkan 3.500 bom ke Israel karena khawatir bom tersebut akan digunakan di Rafah. Baca selengkapnya

Israel melancarkan serangan ke Rafah. Tank melonjak, menghancurkan bangunan di Rafah. Baca selengkapnya

Pejabat PBB mengatakan penutupan perbatasan Rafah dan Kerem Abu Salem (Kerem Shalom) merupakan bencana besar bagi warga Palestina di Gaza.

Ketua PMI Yusuf Kalla meminta Hamas bersatu dengan Fatah saat bertemu dengan perwakilan kelompok tersebut di Kuala Lumpur. Baca selengkapnya

Dua belas senator AS mengancam akan menjatuhkan sanksi jika ICC mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Baca selengkapnya

Baca selengkapnya Suara-suara pro-Palestina termasuk mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad menyerukan pelarangan terhadap Lockheed Martin dan MBDA

Presiden Kolombia Gustavo Petro mengatakan bahwa posisi negaranya adalah memutuskan hubungan diplomatik dengan Israel karena pembantaian di Gaza. Baca selengkapnya

UN Women telah memperingatkan bahwa serangan darat Israel di Rafah, Gaza, akan memperburuk penderitaan 700.000 perempuan dan anak perempuan Palestina.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *