TEMPO.CO, Jakarta – Pemerintah Thailand menolak usulan mengenakan pajak turis sebesar THB 300 atau sekitar Rp 133.000 kepada wisatawan asing yang datang melalui jalur udara. Perdana Menteri Thailand Sretha Thavisin mengumumkan pembatalan tersebut pada Sabtu, 8 Juni 2024.
Usulan retribusi pariwisata ini pertama kali diumumkan pada Februari 2023 untuk meningkatkan pendapatan bagi pengembangan pariwisata. Rencana awalnya, biaya tersebut akan diberlakukan mulai Juni 2023. Namun usulan tersebut ditolak oleh pihak swasta sehingga penerapannya pun terbengkalai.
Belanja pariwisata meningkat ketika destinasi utama Thailand, Phuket dan Pattaya, mengalami kelebihan pariwisata pada bulan April lalu. Dana dari iuran ini seharusnya digunakan untuk membangun infrastruktur di daerah lain agar pariwisata tidak terkonsentrasi di Phuket dan Pattaya. Pendapatan jangka pendek
Sretha mengatakan pemberlakuan pajak turis sebesar THB 300 memang akan mendatangkan banyak pendapatan, namun hanya berumur pendek. Dari perspektif yang lebih luas, katanya, jika lebih banyak wisatawan bisa masuk tanpa biaya tersebut, maka mereka akan lebih cenderung mengeluarkan uang untuk berbelanja dan aktivitas lainnya.
Suara seluruh pemangku kepentingan harus diperhitungkan dalam setiap keputusan. Menurut Shretha, jika pemerintah bisa mendapatkan tambahan pendapatan dari sumber pajak lain, maka dimungkinkan untuk mengalokasikan dana untuk mendukung pariwisata yang didiskon.
Peringkat Thailand telah turun dalam Indeks Pembangunan Perjalanan dan Pariwisata Forum Ekonomi Dunia (WEF). Tahun ini, Thailand berada di peringkat ke-47 dari 119 negara, enam tingkat lebih rendah dibandingkan tahun 2019.
Menanggapi hal tersebut, Shretha mengaku ingin bersikap konstruktif dibandingkan saling menyalahkan. Pemerintah saat ini bertujuan untuk terus melanjutkan pembangunan di segala aspek dan menekankan bahwa pariwisata merupakan pilar penting yang dapat menghasilkan pendapatan besar bagi negara.
Thailand juga menargetkan menarik 40 juta wisatawan asing tahun ini, jumlah yang sama dengan angka sebelum pandemi pada tahun 2019. Mereka juga memperkirakan pendapatan wisatawan domestik dan mancanegara mencapai 3 triliun baht atau sekitar Rp 1,322 triliun.
VN Ekspres | Selat Times
Pilihan Editor: Thailand menawarkan visa nomaden digital yang memungkinkan wisatawan bekerja sambil berlibur hingga lima tahun
Promo tiket whoosh 20 persen sudah bisa dipesan hari ini. Baca selengkapnya
Srettha Thavisin berharap anggaran ini akan mendorong pertumbuhan ekonomi dan mengembangkan seluruh potensi Thailand. Baca selengkapnya
Peringkat Prestasi Travel and Tourism Development Index (TTDI) Indonesia tahun 2024 atau Tourism and Travel Index naik 10 tingkat. Baca selengkapnya
Senat Thailand mengesahkan rancangan undang-undang perkawinan dengan suara 130 berbanding empat. Baca selengkapnya
Mereka yang mencuri dari hewan yang dilindungi di Thailand terancam hukuman 10 tahun penjara. Baca selengkapnya
Lihat cara menghemat uang saat liburan di Thailand, mulai dari akomodasi, transportasi lokal hingga memilih tempat murah untuk dikunjungi. Baca selengkapnya
Euro 2024, Reservasi kamar hotel di Jerman meningkat 142 persen pada 14 Juni hingga 14 Juli 2024. Baca selengkapnya
Permasalahan politik Thailand saat ini melibatkan Shretha Thaksin dan Thaksin Shinawatra yang dapat berujung pada krisis politik. Baca selengkapnya
Jurassic World 4 mulai syuting bulan ini di Thailand. Baca selengkapnya
Sandiaga berharap Festival Sriwijaya yang banyak menampilkan seniman dan pelaku ekonomi kreatif ini dapat meningkatkan kunjungan wisatawan ke Provinsi Sumsel. Baca selengkapnya