Tiga Konten Kreator Prank yang Berakhir di Balik Jeruji Besi, Terakhir Galih Loss

TEMPO.CO, Jakarta – Polda Metro Jaya menangkap pembuat konten Galih Loss pada Senin malam, 22 April 2024. Ia dituduh menyebarkan kebencian dan penistaan ​​​​agama melalui media sosial TikTok usai bercanda dengan seorang anak. Gunakan kalimat Taawudz.

Dalam ayat tersebut beliau bertanya kepada seorang anak binatang yang bisa membaca Al-Quran. Ketika anak itu tidak bisa menjawab, ia membiarkan serigala melolong dan melanjutkan membaca bacaan Taouz “audzubillahiminasyaitonirojim” yang artinya “Aku berlindung kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk.” konyol dan dianggap menghina Islam.

Polisi mendakwa Galih Loss melanggar Pasal 28 ayat 2 Undang-Undang Informasi dan Perdagangan Elektronik (UU ITE) dan atau Pasal 156a KUHP. Kronologi penangkapan Gary Ross

Penangkapan Gallih Los sebenarnya bermula dari dua lagu yang membuat netizen geram. Dia membuat konten yang mengganggu kerja pembawa gas dengan memaksanya memegang salah satu silinder untuk menghentikannya. Yang terjadi selanjutnya memicu kemarahan netizen karena ia menyebut dirinya sebagai “hooligan” dan pengemudi ojek internet atau Ochore yang menunggu hukum.

Teriakan perampok itu membuat kedua penjaga itu berhenti dan menghampiri sopir taksi tersebut. Saat mesin sepeda motor mati, kedua penjaga tersebut mengeluarkan kunci dan hendak menanyai pengemudinya. Saat itulah Galli mengaku melakukan kesalahan. Konten tersebut diduga akan membahayakan nyawa para tukang ojek jika teriakan mereka terdengar oleh massa dan dapat berujung pada tindakan main hakim sendiri. Comica, Ernest Placasa pun meminta penangkapan Gary Los karena bahaya.

Dari kedua game tersebut, netizen menelusuri konten Galih hingga menemukan pria bernama asli Galih Noir Aji Prakoso itu punya akun TikTok lain. Netizen menemukan konten tentang hewan yang bisa mengaji yang diunggah tiga hari lalu di akun @galihloss3. Cabang Cyber ​​Crime Bareskrim Khusus Polda Metro Jaya pun mendengar cerita tersebut dan menangkapnya serta menetapkannya sebagai tersangka kasus penodaan agama.

Selain Galih Rugi, sebenarnya ada dua konten kreator yang pernah mengalami kasus serupa. Mereka ditangkap karena membuat konten hoaks. Inilah tiga pembuat jebakan yang ditangkap polisi. 1. Ferdian Paleka

Ferdian Paleka yang diduga pelaku aksi bansos pelemparan rumput dan batu ke arah waria hadir di hadapan Polrestabes Bandung pada Jumat, 8 Mei 2020. Ferdian Paleka dan dua orang didakwa menuduh rekan-rekannya melakukan sejumlah tindak pidana, antara lain Pasal 45 Ayat 3 UU Informasi dan Perdagangan Elektronik (ITE) ancamannya empat tahun penjara atau Rp750 juta. Antara/Ahmed Fuzan

Pengguna YouTube Ferdian Paleka membuat konten prank berupa pemberian kardus bertuliskan “Sembako” kepada perempuan yang mengalami kesulitan akibat penyakit Covid-19. Perbuatan mengenaskan terjadi saat Ramadan 2020. Tak ada niat nyata untuk memberikan kebutuhan hidup, akibatnya hanya kardus berisi batu bata dan sampah, menjadikan perempuan trans sebagai bahan cemoohan dan rasa malu.

Ferdian Paleka sempat terlibat perburuan polisi saat ditangkap pada Mei 2020. Fedian kabur dari Bandung menuju Melak hingga ditangkap di Tol Tangerang-Merak. Di penjara, Ferdian di-bully oleh narapidana lain. Video tersebut ditonton oleh narapidana lain hingga dirilis pada Juni 2020.

Jelas bahwa penderitaan di penjara tidak menghentikannya. Ferdian Paleka kembali ditangkap polisi pada Mei 2023 karena mempromosikan perjudian online. Polisi menangkap pria berusia 25 tahun tersebut karena mempromosikan situs judi online bernama Paleka TV di saluran YouTube dan Facebook miliknya sejak Maret 2023.

2.Edo Deviputra

Langkah YouTuber asal Palembang ini mengikuti jejak Ferdian Paleka yang membuat konten junk food. Kesempatan Idul Adha pada 31 Juli 2020 ini ia manfaatkan dengan membagikan daging kurban berisi sampah sebagai bahan candaan.

Edo dan teman-temannya menyiapkan kantong plastik hitam untuk diisi sampah. Mereka juga mengendarai sepeda motor keliling kota untuk mencari apa yang mereka inginkan. Keduanya berbagi dengan keluarga “daging kurban beserta ampasnya” karena akan berbagi keberkahan. Proses ini diulangi di ruangan lain.

Berbeda dengan Ferdian Paleka, Edo Devi Putra dan kawan-kawan kembali menjenguk dua orang penerima daging kurban dengan membawa sampah. Meski dihina, penerimanya mengaku puas dan memberi masing-masing Rp 500.000. Tindakan tersebut membuat marah netizen dan berujung pada penangkapan Edo Dwi Putra dan krunya beberapa hari kemudian. 3. Galian Kosong

Sehari sebelum penangkapannya, TikToker Galih Loss mengunggah video yang mengumumkan bahwa dirinya berhenti membuat konten. Diakuinya, penyerangan yang tiada henti terhadap dirinya berdua membuatnya geram. Gary pun mengaku menyesal dan berjanji hal tersebut akan menjadi pelajaran baginya sepanjang hidupnya. Namun ternyata, ia berhenti membuat konten untuk @galihloss29 dan beralih ke @galihloss3.

Pilihan Editor: Ernest Prakasa menilai pembuat konten prank ojol berbahaya dan harus mengambil hikmah

Dinas Pariwisata memecat Kepala UPBU Sultra, Asri Damuna, setelah video dirinya mengunjungi seorang YouTuber perempuan yang mengajaknya ke hotelnya menjadi viral. BACA SELENGKAPNYA

Direktur Unit Pengelola Bandara (UPBU) Sangua Nibandera Kolaka Sultra, Asri Damuna, dipecat Dinas Perhubungan setelah menjenguk seorang wanita pembawa acara YouTube dan membawanya ke sebuah hotel. BACA SELENGKAPNYA

Rekaman yang memperlihatkan pria diduga Asri Damuna sedang mengejek YouTuber Korea Selatan itu viral di media sosial. BACA SELENGKAPNYA

Selebriti TikTok Galih Loss tampil botak usai ditangkap karena penistaan ​​​​agama. Apa aturan untuk melindungi narapidana? BACA SELENGKAPNYA

Inisiatif ini berujung pada penangkapan Gary Los di Rumah Tahanan (Rutan) Borda Metro Jaya. BACA SELENGKAPNYA

Pembuat konten TikTok Galih Loss meminta maaf atas konten videonya yang ditujukan untuk anak-anak yang dianggap menghujat agama. BACA SELENGKAPNYA

Di mata tetangganya, Gary Los disebut-sebut tidak berkomunikasi dengan warga. BACA SELENGKAPNYA

Galih Loss sudah meminta maaf dan mengaku mengunggah video TikTok yang menghina Islam. BACA SELENGKAPNYA

Kasus yang melibatkan Gary Los menambah rekor penodaan agama di Indonesia. BACA SELENGKAPNYA

Ditreskrimsus Polda Metro Jaya menetapkan pengguna TikTok Galih Loss sebagai tersangka. BACA SELENGKAPNYA

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *