TikTok Sebut RUU Pelarangan di DPR AS Langgar Kebebasan Berpendapat

TEMPO.CO, Jakarta – TikTok kembali mengatakan pada Minggu, 21 April 2024 bahwa pihaknya khawatir undang-undang yang disahkan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Amerika Serikat yang melarang aplikasi video tersebut akan melanggar kebebasan berekspresi. RUU tersebut mengharuskan pemilik TikTok di Tiongkok, ByteDance, untuk menjual sahamnya dalam waktu satu tahun. Jika tidak, penggunaan TikTok akan dilarang di seluruh Amerika Serikat. Dewan Perwakilan Rakyat AS mengesahkan RUU tersebut pada hari Sabtu dengan suara 360 berbanding 58. RUU tersebut sekarang akan diajukan ke Senat untuk dilakukan pemungutan suara dalam beberapa hari mendatang. Presiden Joe Biden, Partai Demokrat yang menguasai Senat, mengatakan dia akan menandatangani undang-undang tersebut. Aturan terakhir ini merupakan serangkaian peraturan class action yang mencakup bantuan AS ke Ukraina, Israel, dan Taiwan, selain peraturan terkait teknologi. Langkah untuk memasukkan peraturan TikTok ke dalam paket bantuan luar negeri dapat mempercepat pelarangan aplikasi tersebut setelah rancangan undang-undang sebelumnya gagal di Senat. “Sangat disayangkan DPR menggunakan kedok bantuan luar negeri dan kemanusiaan untuk sekali lagi mendorong pelarangan yang melanggar hak kebebasan berpendapat 170 juta orang Amerika,” kata TikTok dalam sebuah pernyataan. TikTok juga mengkritik RUU tersebut, yang terhenti di Senat pada bulan Februari, dengan mengatakan bahwa RUU tersebut akan “menyensor jutaan orang Amerika.” TikTok juga berpendapat bahwa larangan Montana terhadap TikTok yang disahkan tahun lalu melanggar Amandemen Pertama Konstitusi Amerika Serikat. Banyak anggota parlemen AS dari Partai Republik dan Demokrat, serta pemerintahan Biden, mengatakan bahwa TikTok menimbulkan risiko keamanan nasional karena Tiongkok dapat memaksa perusahaan tersebut untuk membagikan data dari 170 juta penggunanya di Amerika. Senator Demokrat Mark Warner, ketua Komite Intelijen Senat, mengatakan pada hari Minggu bahwa TikTok dapat digunakan sebagai alat propaganda oleh pemerintah Tiongkok, dan mencatat bahwa “banyak anak muda” menggunakan TikTok untuk mendapatkan berita. “Gagasan bahwa kita dapat memberikan Partai Komunis alat propaganda serta kemampuan untuk mengumpulkan data pribadi dari 170 juta orang Amerika adalah risiko keamanan nasional,” katanya kepada CBS News. TikTok menegaskan pihaknya tidak pernah membagikan data AS dan tidak akan pernah membagikannya. Sependapat dengan TikTok, American Civil Liberties Union (ACLU) menentang RUU DPR atas dasar kebebasan berpendapat. Knight First Reform Institute di Universitas Columbia mengatakan undang-undang tersebut “tidak memberikan hasil yang nyata” karena Tiongkok dan negara-negara pesaing AS lainnya masih dapat membeli data orang Amerika dari broker di pasar terbuka dan menggunakan media sosial untuk membuat klaim palsu. Platform Beberapa anggota Partai Demokrat juga menyuarakan keprihatinan atas larangan tersebut dan menyerukan undang-undang perlindungan data yang lebih kuat. Perwakilan Demokrat Rowe Kanna mengatakan kepada ABC News pada hari Minggu bahwa dia merasa larangan TikTok kemungkinan besar tidak akan lolos dari pengawasan hukum di pengadilan, dengan alasan perlindungan kebebasan berbicara dalam Konstitusi. Sementara itu, Ketua Komite Perdagangan Senat Maria Cantwell menyatakan dukungannya terhadap undang-undang terbaru tersebut setelah sebelumnya meminta DPR untuk meninjau banyak rinciannya. Biden membahas TikTok melalui panggilan telepon dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping awal bulan ini dan menyatakan keprihatinannya tentang kepemilikan aplikasi tersebut. Reuters

Pilihan Editor: Kuburan massal lainnya yang ditemukan di Gaza berisi 210 jenazah Khan Yunis

TikTok mengadakan acara First Ad Awards 2024 untuk mendukung komunitas kreatif para pelaku bisnis dan agensi di Indonesia. Baca selengkapnya

Kesuksesan para kreator TikTok bukan hanya soal kepiawaiannya dalam membuat konten. Rumus kata kunci dan pendidikan adalah aspek penting. Baca selengkapnya

Berapa sebenarnya nilai hadiah singa di TikTok yang sering diberikan kepada kreator? Harganya rupanya mencapai jutaan rupee. Baca selengkapnya

Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Ari Sethiadi mengatakan platform digital yang memfasilitasi perjudian online akan dikenakan denda masing-masing sebesar $500 juta. Baca lebih banyak konten

Salah satu solusi terbaiknya adalah dengan rehat sejenak dari media sosial. Cara menonaktifkan sementara akun TikTok melalui ponsel. Baca selengkapnya

Kominfo melaporkan telah menghapus hampir dua juta konten perjudian online sejak 17 Juli 2023 hingga 21 Mei 2024. Baca selengkapnya

Pengguna TikTok dapat membuat dua akun dalam satu perangkat dan mengakses kedua akun tersebut dalam satu aplikasi. Baca selengkapnya

Franz Magnus Sossino memaparkan tiga hal yang tidak boleh dilewatkan pada masa pemerintahan Prabowo Subianto-Jebran Rockaboming. Bacalah secara lengkap

Amerika Serikat untuk sementara waktu melarang penggunaan TikTok oleh warganya. Baca selengkapnya

Perdana Menteri Kanada masih akan melihat aplikasi media sosial tersebut menunggu undang-undang AS yang akan melarang penggunaan TikTok. Baca selengkapnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *