Tips Traveling di Tengah Cuaca Panas agar Tetap Nyaman dan Terhindar dari Heat Stroke

TEMPO.CO, Jakarta – Bepergian saat musim panas sering kali berarti menghadapi gelombang panas. Gelombang panas telah terjadi di beberapa negara Asia Tenggara sejak bulan lalu, sehingga wisatawan tidak bisa leluasa bepergian di siang hari. Arab Saudi juga mengeluarkan peringatan panas bagi jutaan umat Islam di seluruh dunia di tengah ibadah haji. Menurut prakiraan meteorologi Tanah Air, suhu tertinggi pada sore hari akan mencapai 48 derajat Celcius.

Meskipun suhu udara sangat tinggi di beberapa daerah, berikut beberapa tips agar tetap bugar saat bepergian.

1. Pilih destinasi yang lebih sejuk

Langkah pertama untuk tetap aman dalam cuaca panas adalah memilih iklim destinasi Anda. Pilih tempat dengan suhu lebih sejuk untuk memastikan liburan menyenangkan dan perjalanan sehari menyenangkan.

2. Sesuaikan metode pengiriman

Saat bepergian dengan pesawat, waspadai kemungkinan penundaan penerbangan, pergantian pesawat, atau singgah lama. Baik selama perjalanan maupun di tempat tujuan, siapkan barang-barang penting secukupnya.

Untuk perjalanan darat, pilihlah perjalanan semalam untuk menghindari suhu siang hari yang ekstrem. Bawalah banyak cairan dan buah agar tetap terhidrasi dan mengisi kembali elektrolit. Konsumsi air yang konstan selama gelombang panas tidak dapat dinegosiasikan.

3. Kelompok rentan menghindari perjalanan

Better Health Channel merekomendasikan masyarakat yang rentan untuk lebih berhati-hati dan menghindari bepergian selama gelombang panas. Kelompok ini mencakup orang berusia di atas 65 tahun, bayi dan anak kecil, serta wanita hamil.

4. Bawalah perlengkapan penting bersama Anda

Wisatawan dapat membawa kipas angin listrik kecil saat bepergian karena mudah dipegang. Cara lainnya, ambil handuk lembut, basahi dan tepuk-tepuk bagian tubuh dengan handuk basah tersebut. Anda bahkan bisa mengisi handuk ini dengan es batu dan mengoleskannya ke wajah jika Anda berkeringat banyak.

5. Hidrasi

Pertimbangkan untuk membawa larutan rehidrasi oral (ORS) untuk menggantikan elektrolit yang hilang melalui keringat. Jika Anda tidak punya, campurkan garam dan gula dengan air untuk meningkatkan elektrolit dengan cepat.

Anubha Srivastava, salah satu direktur Diabetes Education Foundation dan profesor kedokteran di MLN Medical College di India, seperti dilansir Travel and Leisure, mengatakan, “Konsumsi cairan secara teratur seperti buttermilk, jus buah, dan oralit membantu mengisi kembali elektrolit yang hilang melalui keringat. . itu membantu.

6. Kenakan pakaian yang pantas

Kenakan pakaian longgar dan menyerap keringat yang terbuat dari serat alami seperti katun atau linen. Hindari kain ketat atau kain sintetis yang memerangkap panas.

7. Jangan keluar pada siang hari

Jika memungkinkan, hindari berjalan-jalan di luar ruangan pada jam sibuk saat cuaca panas, biasanya antara pukul 12.00 hingga 14.00. “Jika tidak dapat dihindari, kenakan pakaian katun longgar dan pastikan perlindungan penuh,” kata Anubha.

Meski harus keluar rumah pada siang hari, pastikan suhu mobil tepat. Katanya: Parkirlah di tempat yang teduh dan hindari menyalakan AC dengan cepat. Saat Anda kembali ke dalam, biarkan panas yang terperangkap keluar terlebih dahulu dengan membuka jendela.

8. Ketahui gejala heatstroke

Sakit kepala, mata merah, nyeri badan, mengantuk, dan suhu tubuh tinggi merupakan gejala potensial sengatan panas. “Jika Anda mengalami gejala-gejala tersebut, istirahatlah di tempat yang sejuk, hindari aktivitas lebih lanjut dan segera dapatkan bantuan medis,” kata Srivastava.

Untuk mendinginkan tubuh secara alami, gunakan handuk basah atau dingin dan sentuh tubuh Anda dengan lembut.

Berikut beberapa tips perjalanan cuaca panas agar Anda tetap nyaman dan terhindar dari sengatan panas.

Kiat Editor: Arab Saudi mengeluarkan peringatan panas pada musim haji, sebagai langkah untuk menghindari dampak berbahaya

Mengacu pada perhitungan nilai suhu permukaan tanah (LST) global, peningkatan panas di Indonesia merupakan salah satu yang terbesar di dunia. Baca selengkapnya

Para ahli mengatakan cuaca panas dapat meningkatkan risiko kerusakan jangka panjang, termasuk infeksi dan kehilangan penglihatan. Baca selengkapnya

Pemerintah UEA telah memerintahkan khotbah salat Jumat dibatasi maksimal 10 menit karena panasnya musim panas. Baca selengkapnya

Di Jepang, tidak ada vaksin khusus untuk memerangi wabah bakteri pemakan daging ini

Dalam banyak kasus, luka bakar akibat sinar matahari dapat dengan mudah diobati sendiri. Namun ada kalanya Anda juga membutuhkan perawatan medis. Baca selengkapnya

Selain tanggal kedaluwarsa, periksa beberapa hal di paspor Anda sebelum bepergian ke luar negeri

Paparan cuaca panas dalam waktu lama dapat meningkatkan risiko kesehatan, terutama bagi kelompok rentan. Siapa mereka? Baca selengkapnya

Pada Juni 2024, enam turis ditemukan tewas dalam cuaca panas dan dinyatakan hilang. Baca selengkapnya

Sebagian besar jamaah haji meninggal tahun ini karena kondisi cuaca ekstrem. Baca selengkapnya

Para ahli pun mengungkap penyebab kematian orang akibat panasnya udara yang banyak dialami jamaah haji di Tanah Suci. Baca selengkapnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *