TEMPO.CO, Jakarta – Kontroversi muncul di kabinet Prabowo-Gibran setelah Komisi Pemilihan Umum atau KPU menetapkan 02 presiden dan wakil presiden pada pemilihan presiden ke-20.
“Prabowo sebagai presiden terpilih tentu akan memberikan yang terbaik bagi bangsa dan negara, termasuk kabinet yang diisi para profesional,” ujar Viva Yoga Moladi, Juru Bicara Kelompok Kampanye Nasional Prabowo-Gibran atau TKN. Selain parpol dan partai, ada juga yang profesional, katanya saat dihubungi, Sabtu, 4 Mei 2024.
Mengikuti contoh para profesional, masing-masing direncanakan dalam kabinet sesuai dengan keahlian dan pengalamannya. Jadi istilah kabinet berisi profesional sudah tidak ada lagi.
“Ada unsur di luar partai,” kata Yoga. Dari sudut pandang partai, percayalah pada Pak Prabow, dialah yang paling tahu.”
Yoga mengatakan kabinet bisa diatur sedemikian rupa. Tidak ada kelompok tertentu yang mendominasi. Sebab, mereka yang terpilih diberikan kepercayaan dan keyakinan langsung oleh Prabow berdasarkan kemampuan dan pengalamannya.
Kalau soal nama, itu hak prerogratif presiden, kata Yoga. Kami menghormati dan mengikuti.”
Salah satu pendiri Partai Gerindra, Rahmat Soriyalam tak membantah pernyataan Harahap Yoga soal susunan pemerintahan Prabowo-Gibran. Ia meyakini, Prabowo akan merekrut sejumlah rekannya dari kalangan profesional di luar partai untuk menempati posisi strategis di kabinet.
Saya yakin jabatan Jaksa Agung dan Kapolri akan ditempati oleh kelompok di luar partai, sehingga tidak ada konflik kepentingan, kata Rahmat.
Agung Baskoro, Direktur Eksekutif Trias Politika Strategy, mengatakan selama 20 tahun masa jabatan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Presiden Joko Widodo, komposisi kabinetnya serupa. Pangkat tertinggi di pemerintahan seringkali diisi oleh para profesional non-partisan, terutama yang menduduki posisi strategis di kementerian atau lembaga.
Jadi kabinet Prabowo-Gibran mungkin tidak jauh berbeda, kata Agung.
Agung yang mendominasi kalangan profesional kabinet menilai upaya Prabow-Gibran dalam menciptakan citra baik di benak masyarakat, khususnya bagi Gibran. Menurut Agung, perjalanan putra sulung Presiden Jokowi ini masih panjang untuk bisa berkampanye lima tahun ke depan.
“Kalau kabinet ini bagus dan dinilai berhasil, Gibran akan mendapat poin ekstra untuk pencalonan selanjutnya,” kata Agung.
Gibran ditanya soal susunan kabinet yang membosankan. Menurut dia, Trump pertama-tama ingin membahas susunan kabinet dengan para mantan presiden dan beberapa ketua umum partai. “Kami semua meminta saran dari para sesepuh, tokoh, dan presiden,” kata Gibran.
Septia Rianthi
Pilihan Redaksi: Soal Susunan Kabinet Jokowi Prabowo: Kalau Tak Minta Saran Tapi Setuju, Tak Baik
Amandemen UUD 1945 memberi MPR kekuasaan untuk memilih dan memberhentikan presiden, sehingga menghilangkan hak demokrasi rakyat. Baca selengkapnya
Belakangan diberitakan, sejumlah anggota Kelompok Mobilisasi Nasional (TKN) Prabow-Gibran dikabarkan menjadi komisaris BUMN.
Janji Prabow-Gibran untuk melanjutkan lahan pangan dan mengurangi produksi nikel juga menunjukkan peningkatan laju deforestasi. Baca selengkapnya
Sekretaris Kabinet Pramono Anung berharap adanya pengganti di kabinet Presiden terpilih Prabow. Baca selengkapnya
Condro Crono merupakan purnawirawan Polri yang terakhir menjabat Komisaris Utama. Baca selengkapnya
Baca profil lengkap TKN Prabow-Gibran Wakil Bendahara Simon Mantri Diangkat Menjadi Komisaris Pertamina
Emil Dardak menjawab akan menjadi menteri di kabinet Presiden terpilih Prabowo Subianto. Menurutnya, hal itu adalah hak Prabow
Semula, TKN Prabowo-Gibran memperkirakan Rp akan membutuhkan anggaran makan siang tahunan sebesar $450 triliun. Baca selengkapnya
Calon Wali Kota Solo Dia Warih Anjari akan segera menghubungi Gibran. Baca selengkapnya
Menteri Keuangan berikutnya tidak boleh melanggar disiplin makroekonomi dalam bentuk apa pun. Baca selengkapnya
