TNI Pakai Istilah OPM, Polri Nyatakan Tetap akan Sebut KKB

TEMPO.CO , Jakarta – Polri menyatakan akan terus menggunakan istilah “kelompok kriminal bersenjata” (KKB) terhadap kelompok pencari kemerdekaan Papua. Pernyataan ini menyusul keputusan TNI yang mengganti nama KKB menjadi Organisasi Papua Merdeka (OPM).

“Soal nomenklatur KKB dan APM. “Kami di Polri tetap menggunakan nomenklatur KKB, bukan OPM,” kata Kepala Satgas Humas Operasi Perdamaian di Cartenza, AKBP Bayu Susen, melalui keterangan tertulis, Rabu, 8 Mei. 2024.

Bayu menjelaskan Satgas Perdamaian Cartenz 2024 merupakan operasi penegakan hukum yang dilakukan Mabes Polri dan bukan operasi militer seperti TNI. Dia menjelaskan, hingga saat ini belum ada keputusan Kapolri Jenderal Liste Sigit Prabov untuk mengubah nomenklatur KKB menjadi OPM.

Bayu mengaku mendapat teguran dari Wakompolri beberapa waktu lalu saat acara penganugerahan di Polsek Pegubin. Dalam acara tersebut, ia berbicara tentang keberhasilan polisi menumpas KKB pada tahun 2023. “Tapi rekan-rekan (media) mengubahnya menjadi OPM,” ujarnya.

Untuk itu, Bayu menyatakan, Satgas Humas Operasi Perdamaian Cartenz 2024 akan tetap menggunakan nomenklatur KKB dalam setiap pemberitaannya. Dia mengimbau wartawan mengikuti keputusan Polri. “Kami mohon kepada rekan-rekan media untuk memahami: jika kami mempublikasikan berita KKB, mohon jangan diubah menjadi OPM,” ujarnya.

Panglima TNI Jenderal Agus Subianto sebelumnya telah menginstruksikan jajarannya untuk kembali mengganti istilah “Kelompok Teroris Separatis” (KST) dan “Kelompok Kriminal Bersenjata” (KKB) menjadi “Organisasi Papua Merdeka” (OPM). Berdasarkan perintah tertanggal 5 April 2024, Panglima TNI mengarahkan Kodam XVII/Cendrawasih dan Kodam XVIII/Kasuari untuk menggunakan kembali istilah OPM dalam konteks ini.

Mantan Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM), Ifdhal Kassim, menyatakan keprihatinannya atas implikasi TNI di Papua mengubah istilah “KKB” menjadi “OPM”. Menurutnya, perubahan kondisi tersebut dapat menyebabkan peningkatan kekerasan di wilayah tersebut.

Apa yang terjadi di Panya menunjukkan eskalasi kekerasan akan semakin meningkat, kata Ifdhal saat dihubungi Tempo, Sabtu, 13 April 2024. Dia menjelaskan, dengan perubahan tenggat waktu tersebut, TNI tidak lagi menyembunyikan identitas kelompok tersebut sebagai KKB. , yang biasanya melibatkan perilaku tidak tertib dan berada di bawah lingkup kepolisian negara bagian. Kelompok separatis tersebut menamakan dirinya Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB).

Pilihan Editor: Kejaksaan menyerahkan kasus pemasok senjata ke TPNPB

Densus 88, kepolisian nasional antiterorisme, diduga memantau Jampidsus Kejaksaan Agung. Jadi apa tugasnya? Baca selengkapnya

Polisi di Paniai, Papua, telah menyerahkan jenazah Desman Kagoi, anggota kelompok kriminal bersenjata Kodal VIII Intan Jaya (KKB), kepada keluarganya. Baca selengkapnya

Kelompok kriminal bersenjata atau KKB menyerang dan membakar beberapa kios di Kampung Madi, Distrik Panyai Timur, Kabupaten Panyai, Papua Tengah. Baca selengkapnya

Bagi MPR Papua, RI merupakan mitra strategis dalam menghubungkan komunikasi budaya dan adat bagi pemerintah pusat dan daerah. Baca selengkapnya

Tiga wilayah yang sebelumnya masuk dalam IUP PT Kobatin dialihkan ke PT Timah, yakni wilayah pertambangan Kinari, Pungguk, dan Marbuk. Baca selengkapnya

Anggota Densus 88 diduga mengintai Jampidsus Febra Adriancio saat makan malam di Restoran Cipete, Jakarta Selatan. Baca selengkapnya

Bareskrim Polri disebut masih terus mencari keberadaan gembong narkoba Freddie Pratham. Hubungi polisi Thailand. Baca selengkapnya

Nenek Nuriati, 69 tahun, terlibat penghadangan aparat keamanan yang diutus PT Jakpro untuk mengusir warga Kampung Susun Bayam. Baca selengkapnya

AJI mengatakan, ini bukan pertama kalinya aktivitas masyarakat sipil ditindas dan kebebasan berpendapat di tengah perhelatan internasional. Baca selengkapnya

Navikula batal tampil di atas panggung sebagai bentuk solidaritas terhadap aksi kurang ajar ormas yang membubarkan kegiatan Forum Air Rakyat

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *