TEMPO.CO, Jakarta – Prajurit Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat atau TPNPB Komando Pertahanan Daerah VIII Intan Jaya menyerang Polisi Homeyo di Desa Pogapa, Distrik Homeyo, Kabupaten Intan Jaya. Penyerangan ini melibatkan hubungan bersenjata antara TPNPB dengan anggota Polri dan TNI.
Juru Bicara Komnas TPNPB Sebby Sambom mengatakan, kontak senjata antara prajurit TPNPB Kodap VIII Intan Jaya dengan Yonif 509 Polri-TNI di Intan Jaya, Papua, terjadi sekitar pukul 07.30 WIB.
TPNPB mengatakan dia menembak seorang petugas yang menyamar. “Dalam pertarungan tersebut, tim TPNPB sempat menembak salah satu perwakilan Intel Indonesia,” ujarnya melalui keterangan tertulis, Selasa, 30 April 2024.
Menurutnya, Komandan Kodap VIII Intan Jaya, Komandan Undius Kogeya, dan timnya mengaku bertanggung jawab atas penyerangan yang menewaskan anggota Intel Indonesia di Intan Jaya, Papua.
Ia mengatakan, TPNPB Kodap VIII Intan Jaya bertanggung jawab atas penembakan tersebut dan pasukan pemerintah diperintahkan segera meninggalkan kawasan pemukiman sipil di Intan Jaya.
TNI-POLRI segera meninggalkan wilayah sipil sehingga apabila terjadi kebakaran antara pasukan TNI-POLRI dan TPNPB tidak menimbulkan kerugian harta benda masyarakat yang umumnya tinggal di wilayah konflik bersenjata seperti Intan Jaya, katanya. .
Sebby Sambom mengatakan, aksi ini merupakan perang pembebasan nasional Papua dan perang tersebut akan terus berlangsung hingga Papua merdeka penuh.
Panggil polisi ke orang mati
Asisten Humas Satgas Perdamaian Cartenz Bayu Suseno mengatakan, korban tewas dalam bentrokan aparat dengan TPNPB adalah warga sipil bernama Alexsander Parapak, 20 tahun. Korban berjenis kelamin perempuan tertembak di bagian dada kiri dan dipukul di bagian punggung serta bawah lengan kiri. “Penyerangan diduga dilakukan oleh kelompok Keni Tipagau dari Kodap VIII Kemabu yang diawali dengan penembakan beruntun ke rumah Aipda. Tri Setyo dan Aipda Bartholomeus di Polsek Homeyo sehingga anggota polisi sektor membalas tembakan, kata Antara.
Pilihan Editor: Kericuhan di Rumah Masyarakat Puspiptek, pensiunan penyidik pertama melaporkan BRIN ke Kejaksaan Agung.
Aleksander Parapak tewas ditembak kelompok bersenjata TPNPB-OPM saat penyerangan di Polsek Homeyo, Intan Jaya, Papua Baca Selengkapnya
Polda Papua akan mengerahkan pasukan lebih banyak setelah TPNPB-OPM menembak dan membakar SD Inpres di distrik Homeyo Intan Jaya. Baca selengkapnya
Polisi gabungan TNI-Polri mengejar kelompok TPNPB-OPM setelah mereka menembak warga sipil dan membakar Sekolah Dasar Inpres di Intan Jaya Papua. Baca selengkapnya
Ketua KPU Hasyim Asy’ari mengakui tata cara noken pada Pemilu 2024 terbilang aneh. Baca selengkapnya
Kepala Operasi Perdamaian di Cartenz, Inspektur Faizal Ramadhani mengatakan, OPM sudah 3 hari melakukan penggerebekan di Intan Jaya, Papua Tengah. Baca selengkapnya
Komnas HAM Papua berharap ada pihak kepolisian yang lebih memahami budaya dan organisasi Papua. Baca selengkapnya
TPNPB-OPM mengaku bertanggung jawab atas pembakaran SD Inpres Pogapa di Distrik Homeyo, Intan Jaya Rabu lalu, Baca Selengkapnya
Komnas HAM mengingatkan, prajurit tambahan yang dikirim ke Intan Jaya memiliki pengalaman bertugas di Papua. Baca selengkapnya
Menurut AKBP Paniai, warga Desa Bibida yang mengungsi saat penembakan OPM dan TNI sudah kembali ke rumah. Baca selengkapnya
Kelompok bersenjata TPNPB-OPM menyerang Polsek Homeyo dan membakar sekolah dasar di Desa Pogapa, Distrik Homeyo, Intan Jaya. Baca selengkapnya