Trenggono Sebut Perbankan Ogah Danai Sektor Perikanan karena Rugi Terus

TEMPO.CO, Jakarta – Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengatakan sektor perikanan kurang mendapat dukungan dari perbankan. Menurut dia, alasannya agar perbankan terhindar dari risiko kehilangan investasi di sektor perikanan.

Jadi kalau kita cek, tidak ada bank yang mendukung investasi di sektor perikanan atau makanan laut, ujarnya saat ditemui di Jakarta, Senin, 29 April 2024.

Ia yakin salah satu alasannya adalah bank tersebut secara historis mengalami kerugian setelah berinvestasi di sektor perikanan.

“Karena sejarahnya selalu hilang, hancur,” kata Trenggono.

Ia membandingkannya dengan sektor industri lain seperti pertambangan, telekomunikasi, dan manufaktur yang kerap mendapat suntikan investasi dari perbankan.

“Mengapa sektor swasta di industri makanan laut tidak menyukai pertambangan, misalnya, atau manufaktur?” dia berkata.

Padahal, jelasnya, di banyak negara maju sektor perikanan mendapat dukungan investasi dari perbankan. Menurut dia, sejumlah negara berkembang sudah berinvestasi di sektor perikanan, tidak seperti India dan Indonesia.

Oleh karena itu, Kementerian Kelautan dan Perikanan mencari solusi dengan menciptakan model bisnis untuk mendorong sektor perikanan. Adanya model ekonomi ini memastikan bahwa negara akan menanggung risiko yang terkait dengan pengembangan usaha di sektor perikanan negara tersebut.

“Kalau (modelnya) selesai maka akan berkelanjutan. Saya yakin saat itu investor atau swasta akan bergerak ke arah itu,” ujarnya.

Pilihan Redaksi: Pertamina bantah cabut Pertalite, tapi banyak SPBU yang tak lagi terima subsidi BBM

Penyaluran pendanaan AdaKami pada Januari hingga April 2024 mencapai Rp 4,6 triliun. Belajarlah lagi

AdaWe akan fokus pada pembiayaan usaha mikro dan kecil. Belajarlah lagi

Kementerian Kelautan dan Perikanan atau KKP mengundang investor untuk berinvestasi di bidang perikanan di Indonesia. Belajarlah lagi

Menurut Walhi, pasca Perjanjian Paris, JBIC menjadi sumber pembiayaan gas fosil terbesar di Asia Tenggara. Belajarlah lagi

Jerman menyatakan akan terus mendukung UNRWA, seperti negara-negara lain yang telah menangguhkan pendanaan. Belajarlah lagi

796.000 agen cerdas yaitu AgenBRILink siap memenuhi kebutuhan berbagai nasabah bank. Belajarlah lagi

Laba Bank BCA mencapai Rp 12,9 triliun pada kuartal I 2024. Sejumlah kredit yang direstrukturisasi perlahan kembali normal. Belajarlah lagi

Badan pengawas penangkapan ikan destruktif Indonesia mendesak pemerintah untuk menyelidiki tuduhan penangkapan ikan di Laut Arafura. Belajarlah lagi

Fisheries Justice Union (GIA) mengungkapkan beberapa permasalahan nelayan masih memerlukan perhatian serius dari pemerintah. Belajarlah lagi

Pemerintah Inggris telah diberitahu oleh pengacaranya bahwa Israel telah melanggar hukum kemanusiaan internasional di Gaza. Baca selengkapnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *