TEMPO.CO, Jakarta – Banyak orang tidak tahu bahwa mereka didiagnosis mengidap tumor dan kanker itu tidak sama. Mengidap tumor ganas bukan berarti hidup Anda akan berakhir. Kata tumor sendiri berasal dari bahasa latin yang berarti peradangan.
“Sungguh, apapun yang tumbuh di dalam sel bisa menjadi tumor, bahkan yang sudah sangat panjang, sehingga itulah yang membuat dokter ingin memeriksanya,” kata Dr. Ryan Osborne, ahli onkologi bedah dan direktur Osborne Head &. Neck Institute di Los Angeles, Amerika Serikat, kepada USA Today.
Tumor tidak selalu berbahaya. Ada juga yang jinak, artinya tidak bersifat kanker dan tumbuh tetapi tidak menyebar ke bagian tubuh lain.
“Tumor ganas sangat umum terjadi, karena kita memiliki benjolan yang dapat kita lihat dan kenali namun tidak bersifat kanker,” kata Dr. Julie Gralow, kepala petugas medis di American Society of Clinical Oncology.
Menurutnya, tumor jenis ini tidak berbahaya, namun jika membesar dan mulai menekan pembuluh darah dan saraf, maka harus diangkat melalui operasi. Di sisi lain, tumor ganas dapat menyebabkan kanker dan menyebar ke seluruh tubuh, seringkali ke organ dan sistem vital, hingga dapat menyebabkan kematian.
Penyebab Tumor Penyebab tumor juga bisa berkaitan dengan usia. Seiring bertambahnya usia, sistem kekebalan tubuh Anda menurun.
“Sel tumor sudah ada sejak lahir hingga kita mati. Namun, penyebab tumor tersebut tidak tumbuh adalah karena sistem kekebalan tubuh mencegah dan menghancurkan sel tersebut sebelum menjadi tumor,” jelas Osborne.
Namun pencarian dan penghancuran oleh sistem kekebalan tubuh ini melambat ketika orang memasuki usia 40-an, 50-an, dan seterusnya. Inilah sebabnya mengapa tumor dan kanker lebih mungkin berkembang seiring bertambahnya usia.
Selain usia, genetik juga mempengaruhi perkembangan tumor. Juga faktor lingkungan. Misalnya, paparan sinar matahari dan radiasi terbukti menyebabkan melanoma, sejenis tumor yang juga dikenal sebagai kanker kulit. Merokok juga merupakan faktor risiko lain untuk berbagai jenis kanker, termasuk paru-paru, leher, dan kepala, kata ahli patologi Dr. Marissa Barbaro.
Tumor tidak dapat sepenuhnya dicegah namun ada cara untuk mengurangi risikonya, kata Osborne. Salah satunya adalah menjaga sistem kekebalan tubuh tetap kuat. Caranya dengan tidur cukup, rutin berolahraga, mengurangi berat badan, mengonsumsi makanan sehat penuh buah dan sayur, serta menjaga berat badan sehat.
Pilihan Editor: Penatalaksanaan nyeri pada pasien kanker menurut dokter
Masyarakat perlu memantau kesehatannya secara rutin sebelum gejala kanker muncul agar dapat memperoleh pengobatan dan perawatan terbaik. Baca selengkapnya
Pusar juga bisa menjelaskan permasalahan hidup yang sedang dihadapi pemiliknya. Misalnya saja bau, gatal, atau keluar batu kecil. Baca selengkapnya
Mengonsumsi daging kambing sudah lama dikaitkan dengan penyebab hipertensi atau tekanan darah tinggi. Apakah itu benar? Baca selengkapnya
Makan terlalu banyak daging merah seperti daging sapi dan domba berbahaya. Penyakit apa saja yang akan datang? Baca selengkapnya
Para ahli menjelaskan bahwa tumor ganas adalah tumor penyebab kanker dan dapat tumbuh di luar kendali dan menyebar ke bagian tubuh lain. Baca selengkapnya
Setelah menghilang dari sorotan publik usai didiagnosis menderita kanker, Kate Middleton berbagi kabar terkini tentang hidupnya. Baca selengkapnya
Top 3 dunia pada 15 Juni 2024, termasuk berita Volodymyr menolak usulan Vladimir Putin untuk mengakhiri perang Baca Selengkapnya
Kate Middleton dan ketiga anaknya menghadiri parade militer tahunan yang menandai ulang tahun resmi raja Inggris. Baca selengkapnya
Kate Middleton akan tampil pertama kali di depan publik setelah mengumumkan dirinya mengidap kanker. Namun bukan berarti Kate akan kembali bekerja penuh waktu. Baca selengkapnya
Diharapkan pemerintah Indonesia semakin termotivasi untuk melarang penggunaan timbal pada cat di pasaran. Risiko terkena kanker dan non-kanker meningkat. Baca selengkapnya
