Turis Inggris Ditahan di Thailand setelah Dituduh Buat Review yang Bikin Rating Restoran Anjlok

TEMPO.CO, Jakarta – Seorang turis asal Inggris ditangkap karena menghina sebuah restoran Italia di Phuket, Thailand. Dia memberikan ulasan palsu kepada restoran tersebut sehingga Google miliknya diturunkan dan menimbulkan kerugian.

Pemilik restoran tersebut mengadu ke polisi setelah melihat penurunan mendadak di Google Maps dari 4,9 bintang menjadi 3,1 bintang. Ulasan baru tentang One Star ditemukan berisi komentar negatif, dan salah satu komentar tersebut ditulis oleh seorang turis berusia 21 tahun yang hanya dikenal sebagai Alexander.

Menurut laporan Thaiger, pria asal Inggris tersebut didakwa memposting informasi palsu di Internet yang dapat menimbulkan kerugian dan dapat dihukum lima tahun penjara dan denda hingga 100.000 renminbi, atau sekitar 44 juta franc Rwanda.

Polisi mengatakan penyebab kejadian tersebut adalah perselisihan pribadi dengan pemilik restoran. Turis tersebut biasa menggunakan resor tersebut sebagai pintu gerbang ke rumahnya di Phuket. Namun, pemilik restoran tidak senang dengan hal tersebut dan melarangnya masuk.

Untuk membalas dendam kepada pemilik restoran, ia diduga meminta teman-temannya untuk menghujani restoran tersebut dengan satu bintang sehingga menyebabkan ratingnya turun.

Mayor Polisi Jomparit Kaewreung dari Divisi Anti-Kejahatan mengatakan tersangka telah diserahkan ke detektif di Kantor Polisi Sakhu untuk diadili. Saat wawancara, dia membantah tuduhan tersebut. Alexander dibawa kembali ke Kantor Polisi Sakhu di Phuket untuk diadili. Ulasan hotel di TripAdvisor

Pada Oktober 2020, seorang turis Amerika ditangkap karena memposting ulasan hotel yang buruk di TripAdvisor. Sea View Resort di Phuket dituduh melakukan perbudakan modern. Dia kemudian dipenjara berdasarkan undang-undang anti-pencemaran nama baik yang ketat di Thailand sebelum dia meminta maaf dan dibebaskan.

Meskipun Thailand adalah salah satu tujuan wisata paling populer di dunia, negara ini menolak reformasi dan terus menegakkan undang-undang kuno yang membatasi kebebasan berpendapat. Pencemaran nama baik adalah kejahatan di Thailand dan dapat dihukum hingga dua tahun penjara.

Thailand| METRO.CO.UK | NDTV

Artikel Unggulan: Kucing oranye ini mulai populer di Bandara Suvarnabhumi Thailand, dengan halaman penggemarnya sendiri

Grand Palace dulunya merupakan kediaman Raja Thailand dan dianggap suci oleh masyarakat setempat. Baca selengkapnya

Thailand menuduh mantan Perdana Menteri Taksin Shinawatra menghina keluarga kerajaan. Baca selengkapnya

Perluasan perjalanan bebas visa dan masa tinggal lebih lama merupakan langkah untuk meningkatkan pariwisata di saat perekonomian Thailand sedang mengalami kesulitan. Baca selengkapnya

Di antara sekian banyak pilihan liburan di Thailand, tiga yang paling populer di kalangan orang Eropa adalah Phuket, Bangkok, dan Krabi. Baca selengkapnya

Angka-angka yang dibuat oleh agoda menunjukkan bahwa jumlah orang Eropa yang mencari hotel di Asia telah meningkat sebesar 52%, sebagian besar di Thailand. Baca selengkapnya

KFC telah diserang di Irak karena menunjukkan dukungan terhadap pemboman Israel di Gaza. Baca selengkapnya

Thailand menjatuhkan hukuman empat tahun penjara kepada artis tersebut karena dituduh menghina raja. Baca selengkapnya

Badan Kriminal Nasional disebut masih terus mencari keberadaan gembong narkoba Fredy Pratama. Jalin komunikasi dengan polisi Thailand. Baca selengkapnya

Selain denda dan penangguhan izin, pengemudi tuk tuk di Thailand diharuskan mengikuti kursus etiket. Baca selengkapnya

Pada Selasa, 21 Mei 2024, Singapore Airlines melakukan penerbangan darurat ke Bangkok akibat turbulensi parah yang menewaskan satu penumpang Baca Selengkapnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *