Turki Tangkap Dua Tersangka Mata-Mata Israel yang Bekerja untuk Mossad,

TEMPO.CO, Jakarta – Otoritas Turki menangkap dua tersangka yang diduga melakukan kegiatan mata-mata atas nama intelijen Israel, kata Menteri Dalam Negeri Turki Ali Yerlikaya pada Jumat, 5 April 2024. Penangkapan ini merupakan yang terakhir dalam lingkup pembekuan tersangka mata-mata di Turki tahun ini. . Sejak awal tahun ini, otoritas nasional telah menahan atau menangkap dan mengadili puluhan orang yang dicurigai memiliki hubungan dengan dinas intelijen Mossad Israel. Pada bulan Januari, pengadilan Turki memerintahkan penangkapan 15 orang dan deportasi delapan orang karena dicurigai memiliki hubungan dengan Mossad dan menargetkan warga Palestina yang tinggal di Turki. Pada bulan Februari, tujuh orang lagi ditahan karena dicurigai menjual informasi kepada Mossad. Polisi kemudian menangkap tujuh tersangka pada bulan Maret. Para pemimpin Turki dan Israel secara terbuka mengkritik Israel sejak perangnya dengan kelompok militan Palestina Hamas dimulai pada Oktober 2023. Turki memperingatkan Israel bahwa mereka akan menghadapi “konsekuensi serius” jika mencoba menangkap anggota Hamas yang tinggal di luar wilayah Palestina, termasuk Turki. Yerlikaya mengatakan polisi menahan delapan orang yang diyakini mengumpulkan informasi tentang orang dan perusahaan di Turki dan menjualnya ke Mossad. 2 dari 8 orang ditangkap, dan 6 dibebaskan dengan syarat pengawasan yudisial. “Kami tidak akan pernah membiarkan kegiatan spionase yang dilakukan di dalam batas negara kami dapat merugikan persatuan nasional dan solidaritas rakyat kami. “Kami sedang mengerjakan platform media sosial,” katanya. Detektif tersebut sebelumnya telah bertemu dengan anggota Mossad di Austria, Swiss, dan Jerman dan menggunakan saluran komunikasi pribadi untuk tetap berhubungan dengan mereka. Detektif tersebut “mendapatkan penghasilan yang signifikan” dari keterlibatannya dan menjalin jaringan yang terdiri dari sembilan orang, kata sumber itu. Dia menambahkan bahwa pemimpinnya mengaku dan detektif serta istrinya ditangkap.REUTERS

Pilihan Editor: Polandia mengatakan duta besar Israel meminta maaf atas kematian pekerja bantuan di Gaza

Kemarin, bentrokan terjadi antara Hamas Israel di Rafah. Hamas menyerang pangkalan militer Israel dengan roket, yang dibalas Israel. Baca selengkapnya

3 berita teratas dunia dari pemerintah Israel yang bertekad tentang serangan Rafah. Baca selengkapnya

Menteri Luar Negeri Türkiye menilai pengakuan Palestina oleh banyak negara akan menjadi pukulan telak bagi Israel

Retno Marsudi mengingatkan, seluruh anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) berhutang kemerdekaan kepada rakyat Palestina. Baca selengkapnya

Mahasiswa Irlandia berkemah di Trinity College Dublin untuk memprotes serangan Israel di Gaza. Baca selengkapnya

Israel belum menyampaikan “rencana komprehensif” kepada pemerintahan Presiden AS Joe Biden terkait pendudukan Rafah. Baca selengkapnya

Putra kepala staf umum Sudan dan pemimpin de facto meninggal di rumah sakit setelah kecelakaan lalu lintas di Turki. Baca selengkapnya

Seorang pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berusaha menggagalkan perjanjian gencatan senjata di Gaza. Baca selengkapnya

Israel berencana mendeportasi warga Palestina dari kota Rafah di Gaza selatan ke sebidang tanah kecil di sepanjang pantai Gaza

Sejauh ini, 30 anak meninggal karena kelaparan dan kehausan di Gaza akibat blokade total bantuan kemanusiaan yang dilakukan Israel. Baca selengkapnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *