Viral Calon Pekerja Dites Tinggi Badan, Netizen: Di Dunia Kerja yang Dibutuhkan Skill

TEMPO.CO, Jakarta – Tinggi badan kerap menjadi syarat calon karyawan saat melamar pekerjaan. Namun, belakangan persyaratan tersebut menjadi perbincangan karena dianggap tidak relevan dengan dunia kerja.

Baru-baru ini, sebuah video yang memperlihatkan aksi mengukur tinggi badan dalam wawancara langsung atau walk-in interview menjadi sorotan di media sosial Tanah Air.

Akun TikTok bernama @itskakwil mengunggah video pengukuran ratusan calon karyawan dan menguji tinggi badan mereka satu per satu secara langsung. Dalam video berdurasi 27 detik yang diunggah, terlihat ratusan orang berkumpul di tenda berukuran besar.

Diketahui, tes tinggi badan bagi pelamar kerja dilakukan di Batam yang mensyaratkan tinggi badan minimal 155 sentimeter.

“POV: Kalau kerja di Batam minimal 155 deck,” tulis caption video yang diunggah akun @itskakwil. Hingga Jumat, 17 Mei 2024, video tersebut telah ditonton lebih dari 900 ribu kali dengan lebih dari 30 ribu suka.

Dalam unggahan tersebut, terlihat masyarakat berdiri di samping pendopo untuk diukur tinggi badannya satu per satu. Mereka harus melewati batang besi yang ditentukan ukurannya.

Di hadapan mereka, ada seorang wanita yang tugasnya mengukur tinggi badan dan memutuskan apakah calon karyawannya lulus tes. Wanita tersebut didampingi dua petugas keamanan yang membantu mengatur antrian.

Orang yang tinggi badannya melebihi batang besi dapat melanjutkan proses lamaran kerja. Sedangkan bagi yang berada di bawah persyaratan tinggi badan dipersilakan untuk kembali dan tidak dapat melanjutkan proses lamaran pekerjaan.

Video tersebut menarik perhatian dan menjadi perbincangan di kalangan netizen di media sosial. Beragam komentar warganet mengenai syarat tinggi badan calon karyawan yang dipermasalahkan dalam video tersebut.

Hanya sedikit orang yang menyesali persyaratan ini. Menurutnya, syarat bekerja adalah kemampuan dan kemauan bekerja. Karena setiap orang membutuhkan pekerjaan, berapa pun tinggi badannya.

“Dalam dunia kerja yang dibutuhkan adalah tenaga dan skill, bukan persaingan tinggi badan. Yang penting bisa bekerja berapa pun tinggi badannya, karena tidak ada gunanya tinggi kalau tidak ada niat untuk bekerja,” @welderba****** Komentar tersebut ditulis netizen atas nama akun ini.

“Menurutku, orang kecil tidak perlu makan apa pun,” kata @Elisabe ******.

“Tidak ada yang memilih terlahir kecil,” kata @bali_kris ********.

“Saya menangis ketika kakak saya tidak muncul dan dia terus mengundurkan diri meskipun ada harapan di kepala saya bahwa dia akan mendapatkan pekerjaan dan membantu keuangan keluarga,” kata @muez *****.

Susahnya kerja di pabrik, susahnya minta ampun, tulis @bunga******.

Sementara warganet lainnya menjelaskan, pengukuran tinggi badan minimal biasanya diperuntukkan bagi mereka yang bekerja di pabrik. Tinggi badan seseorang penting karena mereka akan menggunakan mesin tinggi untuk memeriksa barang.

“Aku eks NOK, kalau ditaruh di bagian screening pasti tinggi. Soalnya dia malah gak mau pakai Leka untuk ngecek sesuatu,” komentar netizen @zhra****.

“Kalau di pabrik-pabrik mungkin lumrah, karena bahannya pasti ditaruh di atas, jadi mudah diambil sambil berjalan,” kata @ny.xto******.

“Masih banyak perguruan tinggi yang tidak memperdulikan tinggi badan. Ada PT yang meminta tinggi badan 155 karena mesinnya butuh orang yang lebih tinggi. Karena mesinnya lebih tinggi,” kata @crisdem ********.

“PT memilih orang yang tinggi karena cocok dengan garis meja, rata-rata orang garis bekerja lurus dan tinggi meja genap adalah 158, aman sesuai SOP,” kata @slige****.

Putri Raiden

Pilihan Redaksi: Lowongan Kerja BRI Wilayah Surabaya, Fresh Graduate Boleh Melamar

Sebagai seorang pembuat konten, Anda pasti tahu cara menghasilkan uang dari TikTok. Anda bisa menjadi berpengaruh atau menjalani kehidupan biasa. Baca terus

Laporan Berita Digital Reuters Institute 2024 didasarkan pada survei terhadap hampir 100.000 responden yang mewakili setengah populasi dunia. Baca terus

Penelitian Reuters Institute Digital News Report tahun 2024 mengungkapkan semakin besarnya beban bagi perusahaan penerbitan media tradisional. Baca terus

Media sosial dan AI efektif dalam membentuk opini publik dan menyebarkan informasi yang salah selama kampanye pemilu di banyak negara Asia.

Kementerian PPPA mengatakan, peran keluarga dalam memantau dan meningkatkan sikap terhadap anak penting untuk mencegah penculikan. Baca terus

LinkedIn masih aktif memperkenalkan fitur AI baru. Langkah-langkah untuk meningkatkan basis pengguna dan meningkatkan pengalaman pencarian kerja. Baca terus

Kebijakan yang mengharuskan seluruh pegawai membayar tabungan perumahan rakyat atau iuran tapera akhirnya digugat di Mahkamah Konstitusi. Baca terus

HIPMI menyampaikan kekhawatirannya atas pelemahan nilai tukar rupee yang anjlok hingga Rp 16.475 per dolar AS pada Jumat 21 Juni 2024. Baca selengkapnya

PT KAI membuka lowongan banyak posisi dengan berbagai kondisi. Baca terus

Kata Khodam akhir-akhir ini sering terlihat di FYP TikTok. Apa sebenarnya Khodam itu? Berikut informasinya untuk Anda. Baca terus

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *