Viral Pungli di Tempat Wisata, Sandiaga Uno Tawarkan Solusi Ini

TEMPO.CO, Jakarta – Menteri Pariwisata dan Perekonomian Alam Sandiaga Salahuddin Uno mengambil langkah untuk mencegah praktik pungutan liar (menunggu) yang banyak terjadi di destinasi wisata. Hal itu dilakukan pasca viralnya kejahatan terkait penganiayaan di lokasi wisata Curug Ciburial di Kabupaten Bogor, Jawa Barat beberapa waktu lalu.

Kami mendukung proses pengurangan tersebut, kata Sandiaga di Bogor, Selasa, 7 Mei 2024.

Sandiaga Uno menegaskan, upaya dilakukan untuk mengurangi pelanggaran. Pesatnya perkembangan industri pariwisata di Jawa Barat, khususnya di tempat-tempat seperti Kurug-kurug dan Air Terjun di Kabupaten Bogor yang banyak dikunjungi wisatawan generasi Z, diperlukan untuk mengatasi permasalahan tersebut.

Langkah yang disiapkan Menteri Perekonomian dan Sosial tidak hanya menghukum orang yang melakukan kekerasan secara hukum, tetapi juga membebankan tanggung jawab sosial. Sandiaga berharap pendekatan ini menjadi bagian dari proses edukasi yang lebih luas bersama Sabre Punli untuk menjamin keamanan, kenyamanan dan kenikmatan pengunjung.

Sandiaga menyarankan kerja sama antara Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat dengan Satuan Tugas Penegakan Pajak (Saber Pungli) untuk meningkatkan efektivitas anti tarif. Menurutnya, keterlibatan semua pihak, termasuk pelaku UKM, dalam proyek ini sangat penting karena pungutan liar tidak hanya merugikan wisatawan, tapi juga berdampak pada alam pariwisata.

Selain itu, Sandiaga juga mengajak Kelompok Penggerak Pariwisata (Compepar) yang terlibat pungli untuk bergabung dalam Kelompok Promosi Pariwisata (Pokdarvis). Dengan cara ini, mereka dapat lebih memahami prinsip-prinsip pariwisata berkelanjutan.

Langkah-langkah ini juga mempertimbangkan masa depan para penjarah. Sandiaga mengatakan, hukum tersebut harus ditegakkan sesuai hukum yang berlaku. “Jadi harapannya bisa kita jadikan bagian dari edukasi agar pariwisata kita bisa aman, tenang dan menyenangkan,” ujarnya.

Selain itu, Sandiaga mengatakan kepemilikan lahan di sekitar lokasi wisata akan ditentukan bekerja sama dengan Kementerian ATR/BPN. Yang penting tanah itu milik negara dan bukan milik perorangan atau kelompok.

“Saya menghubungi Kementerian ATR/BPN yang memiliki tanah desa wisata itu. Itu milik negara, jadi bukan milik perseorangan, orang, kelompok. Atau milik negara,” tegasnya.

Melalui langkah tersebut, Sandiaga Uno berharap dapat menciptakan destinasi perjalanan yang aman, tenang, dan menyenangkan bagi wisatawan. Dengan indahnya alam yang ditawarkan Sentul dan Bogor, wisatawan diharapkan dapat merasakannya tanpa ada hambatan atau ancaman dari oknum oknum.

Strategi anti-pencurian ini mendukung pertumbuhan pariwisata berkelanjutan dan menegaskan kembali komitmen kami untuk melindungi seluruh pemangku kepentingan, baik wisatawan maupun pelaku bisnis pariwisata lokal. Dengan begitu, wisata pedesaan bisa terus menarik wisatawan mancanegara maupun domestik.

PUTRI ANIE | Di tengah-tengah

Pilihan Editor: Kebenaran Tentang Masjid Al-Jabbar, Harga Parkir Setelah Pencurian

Perkembangan pariwisata Indonesia dinilai lebih tinggi dibandingkan Malaysia, Vietnam, Filipina, dan Thailand, namun masih tertinggal dibandingkan Singapura. BACA SELENGKAPNYA

Bagi yang ingin menghabiskan akhir pekan di Jakarta dan Bogor, berikut beberapa hotel yang menawarkan suasana terpencil. BACA SELENGKAPNYA

Forum Air Dunia di Bali bertujuan untuk segera menjadi tujuan wisatawan domestik dan internasional. BACA SELENGKAPNYA

Pejabat tersebut, yang diidentifikasi hanya sebagai M, telah diskors dan delapan tersangka telah dipindahkan ke Penjara Sebongan. BACA SELENGKAPNYA

Tersebar di media sosial, villa dan beach club dibangun di Bali, merusak alam. BACA SELENGKAPNYA

Di banyak daerah, sekolah dilarang bepergian ke luar negeri

Sandiaga Uno meminta PPP mendukung pemerintahan Prabowo Subianto. BACA SELENGKAPNYA

Menurut Sandiaga Yuno, permasalahan utama dalam kegiatan pariwisata ini adalah pilihan kendaraan dan aktivitas manusia yang terlibat. BACA SELENGKAPNYA

Sandiaga Uno menegaskan, meski ada penyebaran Covid-19 di negara tetangga, tidak ada larangan bagi warga Singapura untuk bepergian ke negaranya.

Masyarakat dengan status ekonomi menengah ke bawah akan membayar lebih untuk mendapatkan air bersih karena mereka tidak dapat mengakses air bersih. BACA SELENGKAPNYA

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *