Viral Tagar All Eyes On Papua, Kapolda: Mudah-mudahan dalam Minggu Ini Persoalan Selesai

TEMPO.CO , Jakarta – Kepala Kepolisian Daerah atau Kapolda Papua, Matius Derek Fahiri mengatakan, pihaknya telah mengirimkan tim ke beberapa titik untuk merespons permasalahan masyarakat setempat, salah satunya terkait tagar Papua. Fakhiri mengaku akan menyikapi permasalahan ini dengan serius.

Fahiri mengatakan, dirinya bersama Mappi, Kapolres, dan Bowen Digoel, Kapolsek, mengutus Dirkrimus untuk melihat langsung permasalahan tersebut. Bowen Digoel akan sangat prihatin.

“Saya harap kami bisa menyelesaikannya minggu ini. Sehingga masyarakat bisa menemukan jalan keluarnya. Saya berharap ada pertemuan antara masyarakat adat dengan pemerintah dan perusahaan, kata Fahiri saat bertemu, Selasa, 4 Juni 2024, di sebuah hotel di Merauke, Papua Selatan.

Belakangan ini media sosial dibanjiri poster dan tagar “Semua Mata Tertuju Papua”. Tagar ini digunakan sebagai bentuk dukungan terhadap suku Ayu di Bowen Digoeli, Papua Selatan, dan suku Moi di Sorong (Papua), yang berjuang memulihkan perkebunan kelapa sawit di Papua.

Komunitas lokal Ayu dan Moi telah mengajukan tuntutan hukum terhadap pemerintah dan perusahaan kelapa sawit untuk melindungi hutan tradisional mereka. Kedua gugatan tersebut kini telah mencapai tahap kasasi di Mahkamah Agung.

Suku Ayu menggugat Pemprov Papua karena menerbitkan izin teknis lingkungan kepada PT Indo Asiana Lestari (IAL). PT IAL memiliki izin lingkungan seluas 36.094 hektar atau lebih dari separuh wilayah DKI Jakarta dan terletak di hutan adat suku Woro – bagian dari suku Ayu.

Sementara itu, sub suku Moi Sigin melawan PT Sorong Agro Savitindo (SAS) yang menebangi hutan hujan Moi Sigin seluas 18.160 hektar untuk perkebunan kelapa sawit.

Menanggapi semua sorotan terhadap tagar Papua, Kapolda Papua Mathews Derek Fakhiri mengimbau investor tidak merampas hak masyarakat adat dalam pertemuan di Merauke, Selasa. Fakhiri mengingatkan perusahaan-perusahaan yang beroperasi di Papua, sangat penting untuk fokus pada masyarakat lokal di sana.

“Setiap bidang tanah di Papua mempunyai pemiliknya masing-masing,” kata Fahiri.

Pilihan Editor: Viral #AllEyesOnPapua

Polisi di Sabah, Malaysia, telah menangkap dan menginterogasi seorang aktivis suku Bajo yang diusir dari rumahnya dan dibakar oleh pihak berwenang setempat. Lagi

Masyarakat sipil sebelumnya telah memberikan masukan terhadap substansi UU KSDAHE dalam bentuk policy brief dan inventarisasi permasalahan (DIM). Lagi

Dwi Budi Martono, Direktur Penyediaan Lahan Kementerian ATR/BPN, mengatakan pemerintah memprioritaskan masyarakat lokal dalam reforma agraria. Lagi

Di wilayah Papua sendiri terdapat 255 suku dengan bahasa dan budaya yang berbeda-beda. Lagi

Konflik suku Ayu dan suku Moi yang viral di seluruh mata masyarakat Papua menjadi salah satu situasi yang dihadapi masyarakat adat dan komunitas adat. Lagi

Tagar yang viral itu semuanya tertuju pada Papua, sepuluh tahun setelah dimulainya perjuangan suku Ayu di kampung Bowen Digoel. Lagi

Bripda AM yang tergabung dalam anggota Polres Yalimo Dataran Tinggi Papua menerima empat pucuk senjata panjang Polri. Lagi

Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) menilai langkah Presiden Jokowi yang memberikan izin pertambangan kepada organisasi keagamaan semakin memperparah konflik horizontal. Lagi

Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) mencatat adanya pelanggaran hak masyarakat lokal yang dilakukan korporasi Sorong Raya Papua. Lagi

Hendrikus Woro, komunitas lokal suku Ayu, menentang perluasan perkebunan kelapa sawit di Bawen Digoel, Papua Selatan. Lagi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *