Visa Bersama untuk Enam Negara Teluk akan Diperkenalkan Akhir 2024

TEMPO.CO, Jakarta – Dewan Kerjasama Teluk (GCC) berencana meluncurkan visa turis terpadu yang serupa dengan gaya Schengen Eropa pada akhir tahun ini. Disebut GCC Grand Tours, visa ini berlaku untuk enam negara: Oman, Qatar, Uni Emirat Arab (UEA), Arab Saudi, Bahrain dan Kuwait. Wisatawan bisa menjelajahi negara-negara tersebut selama 30 hari dengan visa.

Abdullah bin Tuq Al Marri, Menteri Ekonomi Uni Emirat Arab, mengumumkannya minggu lalu.

“Dalam langkah penting yang bertujuan menyederhanakan logistik perjalanan dan meningkatkan pariwisata, Dewan Kerjasama Teluk telah memberikan lampu hijau untuk visa turis umum yang akan memungkinkan wisatawan mengunjungi keenam negara tersebut. Kami sedang berupaya dan ingin menyelesaikan GCC Grand Visa tur yang memungkinkan wisatawan menghabiskan lebih dari 30 hari di wilayah tersebut,” ujarnya, seperti dilansir Business Standard.

Menurut Gulf News, Khalid Jasim Al Midfa dari Otoritas Perdagangan dan Pariwisata Sharjah (SCTDA) mengatakan sistem tersebut harus beroperasi pada akhir tahun ini.

“Pada akhir tahun ini, seluruh sistem akan beroperasi.” Banyak individu dan kelompok, yang dipimpin oleh Kementerian Ekonomi UEA dan kementerian lain di negara lain, bekerja tanpa lelah untuk mewujudkan hal ini dengan cara terbaik,” katanya. Al Midfa.

Inisiatif ini bertujuan untuk menghilangkan hambatan birokrasi yang menghalangi wisatawan menjelajahi keindahan dan kekayaan budaya enam negara anggota GCC, termasuk destinasi wisata kelas dunia seperti Dubai, Abu Dhabi, Doha, dan Muscat.

Sebelumnya, wisatawan harus mengajukan visa terpisah untuk setiap negara GCC yang ingin dikunjungi. Namun, dengan diperkenalkannya visa terintegrasi ini, proses pengajuan visa akan disederhanakan melalui sistem e-Visa yang lebih efisien. Hal ini akan menghemat waktu dan uang bagi wisatawan, terutama yang berencana mengunjungi beberapa negara Teluk dalam satu perjalanan.

Persetujuan visa bersama ini merupakan langkah bersejarah yang mencerminkan komitmen negara-negara GCC untuk meningkatkan kerja sama dan memperdalam hubungan di bidang pariwisata dan berbagai bidang lainnya. Meningkatkan Pariwisata Teluk

Menteri Pariwisata Saudi Ahmed Al Khatib menegaskan perjanjian ini akan memperkuat status negara-negara Teluk sebagai tujuan wisata global.

Setelah diluncurkan pada akhir tahun ini, perusahaan perjalanan tersebut diperkirakan akan mengembangkan paket perjalanan yang mencakup berbagai tujuan GCC, dengan fokus untuk memperpanjang masa tinggal wisatawan di wilayah tersebut.

Para menteri dari negara-negara GCC dengan suara bulat menyetujui rencana tersebut pada pertemuan yang diadakan di Muscat pada 5 Oktober tahun lalu. Mereka mengharapkan lebih banyak masukan mengenai rencana visa pada bulan Desember, dan penerapannya akan dimulai segera setelah semua mekanisme yang diperlukan sudah siap.

Matthew Boyd, Manajer Pengembangan Bisnis, Sovereign Middle East, membenarkan bahwa GCC Grand Tours Visa akan meningkatkan bisnis dan pariwisata di kawasan dengan memberikan kemudahan akses dan perjalanan ke seluruh negara anggota Teluk.

Dengan diluncurkannya GCC Grand Tours Visa, wisatawan dapat mengharapkan pengalaman perjalanan yang lebih lancar dan menyenangkan di enam negara Teluk tanpa hambatan birokrasi seperti sebelumnya. Perjalanan tanpa batas menanti dalam keindahan alam, budaya, dan kemegahan arsitektur yang ditawarkan negara-negara GCC.

Putri ANI | Perjalanan dan Kenyamanan Asia | Standar Bisnis | TELUK BERITA

Pilihan Editor: Taliban bersiap untuk mempromosikan pariwisata di Afghanistan untuk meningkatkan perekonomian

Selama tiga hari Pameran Internasional INDEX 2024, furnitur Indonesia mencatatkan transaksi senilai $6,11 juta. Baca selengkapnya

Islandia akan memiliki jumlah penolakan permohonan visa Schengen terendah pada tahun 2023. Baca selengkapnya

Hanya sedikit negara Arab yang mampu sepenuhnya mengalahkan kekuatan militer Israel

Hongaria meluncurkan kembali program Visa Emas mulai 1 Juli 2024. Apa saja persyaratannya? Baca selengkapnya

Visa Nominee Digital Thailand ditujukan untuk pekerja jarak jauh dan pekerja lepas, serta mereka yang ingin belajar masakan Muay Thai dan Thailand. Baca selengkapnya

Indonesia dan Rwanda telah menandatangani tiga nota kesepahaman di berbagai bidang, mulai dari konsultasi politik hingga pembebasan visa bagi pemegang paspor diplomatik. Baca selengkapnya

Portugal berencana untuk membuat prioritas visa baru bagi orang-orang dari negara-negara berbahasa Portugis, pelajar dan pekerja berketerampilan tinggi. Baca selengkapnya

Inilah profil dan sejarah perkembangan Bandara Internasional Dubai, bandara tersibuk di dunia, dari tahun 1950-an hingga saat ini.

Jokowi mengatakan Emaar Properties tertarik berinvestasi setelah melakukan serangkaian perjalanan kerja ke Indonesia. Baca selengkapnya

Pada tanggal 4 Januari 2010, dunia menyaksikan pembukaan Burj Khalifa di Dubai, Uni Emirat Arab. Ini menandai lahirnya gedung pencakar langit tertinggi di dunia. Baca selengkapnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *