TEMPO.CO, Jakarta – Way Rebo, sebuah desa kecil terpencil di Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur, dinobatkan sebagai salah satu kota kecil terindah di dunia versi The Spectator Index. Desa ini berada di urutan kedua setelah Rothenburg an der Tauber di Jerman.
Berada di ketinggian kurang lebih 1.100 meter di atas permukaan laut, desa wisata ini menawarkan pengalaman unik bagi para petualang yang siap menjelajahi keindahan alam dan kekayaan budaya.
Perjalanan menuju Way Rebo memang tidak mudah, namun pemandangan indahnya lebih dari sepadan. Dibutuhkan waktu pendakian selama 3 jam dari desa Daeng, namun begitu sampai di desa ini pengunjung akan disambut dengan pemandangan rumah adat Mbaru Niang yang terkenal. Rumah-rumah berbentuk kerucut ini terletak di puncak bukit, dikelilingi pegunungan yang mempesona dan hutan lebat, menciptakan latar belakang yang menakjubkan.
Desa Adat Way Rebo diakui UNESCO dengan penghargaan tertinggi atas prestasi luar biasa pada UNESCO Asia Pacific Heritage Awards 2012. Penghargaan tersebut mengakui komitmen desa terhadap rekonstruksi rumah adat Mbaru Niang dan pelestarian tradisi budaya secara berkelanjutan.
Rumah Way Rebo memiliki struktur unik yang terdiri dari lima tingkat, masing-masing memiliki tujuan tertentu, mulai dari tempat tinggal hingga menyimpan makanan dan barang, serta persembahan sesaji kepada leluhur. Desa ini juga terkenal dengan bangunan-bangunan umum yang menjadi tempat upacara dan ritual seluruh masyarakat.
Hal menarik lainnya adalah warga menyambut pengunjung untuk merasakan kehidupan tradisional sederhana mereka.
Selain Rabat, kota kecil terindah di dunia menurut The Spectator Index adalah Rothenburg an der Tauber di Jerman, Sidi Bou Said di Tunisia, Carmel-by-the-Sea di AS, Alberabella di Italia. Esperance di Australia, Agamachi di Jepang, Grindelwald di Swiss, Kralendijk di Bonaire dan Stepantsminda di Georgia.
Waktu Putri Anna sudah habis
Pilihan Redaksi: Promosikan Pariwisata, Sleiman Ajak Ratusan Anak Muda Berkemah di Lereng Merapi
SBD mempunyai program yang ditingkatkan yaitu Tujuh Jembatan Emas (Desa Segar, Desa Air, Desa Mandiri Pangan, Desa Sehat, Desa Cerdas, Desa Damai dan Desa Wisata). Baca selengkapnya
Pulau Ende terletak di Pulau Flores di bagian timur Nusa Tenggara. Pulau ini menjadi saksi bisu proses pemikiran dan penciptaan Panchshila karya Sukarno. Baca selengkapnya
Asahina Mana yang berpengaruh di Jepang secara keliru menyebut Depok sebagai sebuah desa. Ia pun kaget dengan kemacetan di Depok. Baca selengkapnya
Universitas Muhammadiyah Maumera menawarkan pilihan pembayaran biaya kuliah dengan menggunakan produk pertanian atau komoditas pertanian. Baca selengkapnya
Tanah longsor yang dahsyat telah melanda enam desa terpencil di Papua Nugini, menewaskan lebih dari 100 orang. Baca selengkapnya
Bank Mandiri terus melaksanakan program Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) bekerja sama dengan Kementerian BUMN. Baca selengkapnya
Survei Geologi memperluas cakupan wilayah terdampak letusan Gunung Ili Levatalok di wilayah Lembata, Nusa Tenggara Timur. Baca selengkapnya
LPEI melalui Desa Devisa Gula Aren Maros mengekspor gula aren ke Belanda dan Korea Selatan. Baca selengkapnya
Wisatawan dapat menjelajahi desa dengan perahu, mencicipi masakan Belanda atau sekadar menikmati suasana damai yang tak terlupakan. Baca selengkapnya
Kejati Bali melakukan operasi khusus (OTT) terhadap oknum Bangku Desa Masyarakat Adat di Bali. Bendes diduga memeras investasi. Baca selengkapnya