Walhi: Lahan yang Dikelola dengan Konsep Ekonomi Nusantara Lebih dari 1,3 Juta ha di 28 Provinsi

TEMPO.CO, Jakarta – Dewan Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) mencanangkan konsep Ekonomi Nusantara untuk membantu masyarakat setempat dalam pengelolaan lahan. Konsep ini dinilai efektif dalam memulihkan kawasan hutan dan tidak memanfaatkannya secara berlebihan. “Lingkungan hidup seringkali dikorbankan demi kepentingan perekonomian,” kata Country Director Walhi Zenzi Suhadi dalam konferensi pers di kantornya, Senin, 29 April 2023.

Perekonomian Indonesia yang diawali Walhi, kata Zenzi, terus bangkit sejak 2021 hingga saat ini. Dilaporkan lebih dari 1,3 juta lahan dikelola dan tersebar di 28 provinsi di Indonesia. “Kebijakan Ekonomi Nusantara mendukung praktik berkelanjutan di kawasan dan memadukan nilai-nilai lingkungan, sosial, dan ekonomi yang seimbang,” ujarnya.

Zenzi meyakini sistem perekonomian nusantara mampu mengurangi permasalahan pertanahan dan membantu pemulihan rekonstruksi wilayah yang sebelumnya rusak. Sebab, ia yakin masyarakat setempat bisa mendapatkan kembali tanahnya agar bisa hidup bersama.

“Contohnya di Tanjung Aur, Bengkulu, kawasan ini pernah rusak akibat peningkatan aktivitas di masa lalu. Setelah tahun 2006, masyarakat setempat membangun kembali kawasan ini, dan hasilnya bisa dirasakan pada tahun 2022. Kita bisa menyaksikan bersama-sama melalui citra satelit bahwa ini adalah hutan. “Subur lagi,” kata Zenzi.

Zenzi menambahkan, model Ekonomi Nusantara dapat meningkatkan nilai produksi petani di daerah-daerah yang terabaikan oleh pemerintah. Hingga saat ini, sebagian besar hasil panen belum dikelola dengan baik dan menumpuk sampah.

“Indonesia berada di daerah tropis dan hal ini menyebabkan limbah produksi pasca panen semakin meningkat. Kami perkirakan sekitar 30 persen hasil panen bangsa terbuang. Hal ini disebabkan karena proses pengerjaan yang lama dan terkena jamur. Akhirnya terjadilah menjadi sampah dan tidak bisa menghasilkan keuntungan,” kata Zenzi.

Program Officer Sumber Daya Alam dan Perubahan Iklim, Ford Foundation Indonesia, Farah Sofa, menilai proyek Ekonomi Kepulauan yang ditawarkan Walhi sangat membantu kehidupan masyarakat setempat yang lebih baik.

Menurut Farah, hingga saat ini keuntungan masih dinikmati oleh beberapa kelompok, bahkan dalam pengelolaan lahan sering terjadi pelanggaran terhadap hak-hak adat.

“Kami verifikasi bahwa Ekonomi Nusantara telah berhasil dimanfaatkan di seluruh Indonesia. Bisa dibayangkan betapa mudahnya menguasai tanah dan mengurangi pelanggaran hak hidup dan penguasaan tanah adat,” tambah Farah.

Berita Terpopuler Lihat: YLKI Ingin Akhiri Pinjol Ilegal, Menkominfo Budi Arie Sebut Juri Juri Online. Baca selengkapnya

Berita Terpopuler Lihat: YLKI Ingin Akhiri Pinjol Ilegal, Menkominfo Budi Arie Sebut Juri Juri Online. Baca selengkapnya

Walhi ingin Jepang menghentikan pendanaan publik untuk proyek gas dan LNG (Liquefied Natural Gas). Sebab, Walhi menilai proyek tersebut berdampak buruk terhadap lingkungan dan melanggar hak asasi manusia. Baca selengkapnya

Pada tahun 2024, Kota Surabaya menjadi salah satu wilayah di Jawa Timur yang merasakan dampak langsung dari banjir tersebut. Jawab Walhi Jawa Timur. Baca selengkapnya

Menurut Walhi, pasca Perjanjian Paris, JBIC menjadi pendukung gas fosil terbesar di Asia Tenggara. Baca selengkapnya

Walhi menjelaskan, sistem timah di Bangka Belitung membingungkan dan juga terlihat dari perubahan perkembangan masyarakat tradisional. Baca selengkapnya

3 Techno News baru-baru ini meluncurkan artikel bertajuk ‘Top 10 Beasiswa SNBP Terkuat Tahun 2024 dari Berbagai Perguruan Tinggi’. Baca selengkapnya

Walhi dan Pakja Pesisir Kaltim menjelaskan rusaknya Teluk Balikpapan disebabkan pengaruh pembangunan IKN. Baca selengkapnya

Walhi dan Greenpeace Indonesia mendesak lembaga keuangan untuk berhenti mendukung perusahaan yang terlibat dalam kerusakan lingkungan dan perubahan iklim. Baca selengkapnya

Namun pembangunan IKN dinilai memberikan tekanan terhadap satwa liar. Bukan hanya duyung dan lumba-lumba, tapi 23 spesies Baca selengkapnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *