Wali Kota Tangsel Ajak Mahasiswa Katolik Unpam dan Warga Duduk Bareng, Pastikan Tidak Ada Intoleransi

TEMPO.CO, Tangsel – Wali Kota Tangsel (Tangsel) Benyamin Davnie menggelar pertemuan usai mahasiswa Katolik Universitas Pamulang (Unpam) melakukan kerusuhan terkait pembubaran salat Rosario. Mahasiswa dan pihak terkait hadir dalam pertemuan ini.

Benjamin mengatakan, pertemuan ini menunjukkan bahwa Tangsel merupakan kota yang aman dan nyaman bagi semua ras dan agama. Satu-satunya masalah yang mereka hadapi adalah perbedaan antara kedua pihak.

“Kami (Keran Kota Tangsel-Red) mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang bersedia datang ke rumah dinas walikota dan saya serta Forkopimda mengapresiasi kehadiran semuanya di sini. Persaudaraan Timur Raya (PETIR) Camat Setu dan Ketua Kampung Babakan ,” kata Benyamin, 14 Mei 2024, Selasa.

Menurut Benjamin, lingkungan kondusif yang tercipta di Tangsel menjadi berkah bagi semua pihak tanpa terkecuali. Oleh karena itu, tegasnya, tidak ada hal yang dapat merusak keberagaman di Tangsel.

Benjamin mengatakan, pertemuan tersebut menunjukkan semangat perdamaian dan toleransi dalam menyelesaikan permasalahan yang melibatkan berbagai pihak. Ia berharap langkah konstruktif ini dapat terus mempererat tali silaturahmi dan menciptakan lingkungan yang harmonis dan kondusif di Tangsel.

“Makanya kita sama-sama saling mohon ampun dan ampunan, karena kita anak bangsa. Ke mana bumi berpijak, langit menopang. Juga menurut kita ini adalah pelajaran paling berharga dalam hidup kita. Dan hal ini jangan sampai terjadi lagi,” kata Benyamin.

Sementara itu, Marat, Ketua RW 02 Poncol, meminta maaf atas kejadian yang menimbulkan kegaduhan beberapa waktu lalu. Ia yakin akan banyak pembelajaran ke depan agar provinsinya bisa menjadi lebih baik.

“Saya sebagai ketua RW meminta maaf atas nama warga atas kejadian kemarin. Semoga kedepannya bisa kita ambil hikmahnya agar kejadian seperti ini tidak terulang kembali. Pasti bisa diambil hikmahnya ke depan,” ucapnya.

Hal tersebut diungkapkan perwakilan mahasiswa Anpam Kevin asal Nusa Tenggara Timur (NTT). Kevin meminta maaf atas apa yang terjadi. “Mohon maaf, mari kita bersama-sama mewujudkan Tongcel yang cerdas, Tongcel yang modern, Tongcel yang religius. Itu yang kita semua harapkan,” ujarnya.

Aloysius, salah satu tokoh masyarakat Nusa Tenggara Timur (NTT), mengatakan, sesama warga yang menganut Panchsila dan Harneka Tungal Ika harus saling menghormati. “Hindari intoleransi, jauhkan perbedaan di antara kita. Kita harus satu hati, satu jiwa, satu perasaan. Kita harus berkomunikasi dengan baik, kita berbeda agama, berbeda ras. Tapi kita satu, NKRI,” ujarnya. Dia berkata.

Beliau mengajak kita untuk mengutamakan persahabatan dibandingkan penyelesaian permasalahan yang ada. “Jadi walaupun sedikit salah, mari kita berkomunikasi dengan baik, mari kita jalin silaturahmi, karena kita sesama warga, hati kita panchsheela, chaneka tungal ika, berbeda tapi tetap sama,” ujarnya.

Perwakilan (Petir) Persaudaraan Timur, Semi Manape mengatakan, kejadian yang terjadi tentu merupakan hikmah yang luar biasa. Menurut dia, kasus ini tidak perlu diperpanjang karena polisi sudah menjalankan tugasnya.

“Setelah ini kami tidak akan membahas kejadian ini lagi, kami datang ke sini dengan satu tujuan, satu hati dan pikiran, kami adalah saudara dan saudari mulai sekarang.” Dia menutup.

Pilihan Redaksi: Kecelakaan maut yang melibatkan siswa SMK Depok Lingga Kenkan, Subang, Pemkot Tongsel nilai study tour ke luar daerah

Polisi menyebut pelaku video viral seorang ibu menganiaya anaknya di Tangsel dibujuk seseorang di media sosial Facebook. Baca selengkapnya

Seorang ibu menjadi tersangka setelah diduga melakukan pencabulan terhadap anaknya sendiri di Pondok Aren, Tangsel. Baca selengkapnya

Dalam kasus penganiayaan anak yang dilakukan ibu kandung, polisi memasukkan pemilik akun Facebook Icha Shakeela ke dalam daftar pencarian orang (DPO). Baca selengkapnya

Penganiayaan ibunya terhadap anak-anak tersebut direkam dan dibocorkan di media sosial, dibaca selengkapnya

Keluarga suami R sebelumnya menolak melaporkan penganiayaan anak berkemeja biru yang dilakukan ibunya sendiri. Baca selengkapnya

Baca selengkapnya video viral seorang ibu menganiaya balitanya

Pulau Ende terletak di Pulau Flores di Nusa Tenggara Timur. Pulau ini menjadi saksi bisu pemikiran Sukarno dan proses perumusan Panchasila. Baca selengkapnya

Survei Geologi mencatat aliran lahar di sektor barat mencapai 1.300 meter dari bibir kawah Gunung Ile Levotolok, Kabupaten Lembata, NTT. Baca selengkapnya

Saat jenazah ditemukan di menara, Pondok Aren mengaku sebagai Devi Nayaki, kurir narkoba yang ditangkap polisi. Baca selengkapnya

Identitas jenazah di menara air tersebut terungkap dari tato di punggungnya. Baca selengkapnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *