TEMPO.CO, Jakarta – Warga negara Israel Shalom Avitan pada Jumat, 12 April 2024 mengaku tidak bersalah karena memiliki 158 butir amunisi dan menyelundupkan enam senjata ke Malaysia.
Avitan, 38, menghadapi dua dakwaan berdasarkan Undang-Undang Senjata Malaysia dan Undang-Undang Senjata Api (Peningkatan Hukuman) dan diadili di Pengadilan Tinggi Kuala Lumpur.
Dia ditahan pada 27 Maret di sebuah hotel di ibu kota. Dia mengatakan kepada polisi Malaysia bahwa dia datang ke negara itu untuk memburu teman-teman Israelnya. Media Israel melaporkan dia terlibat dengan sindikat kejahatan dan ingin membunuh kepala keluarga kriminal saingannya.
Namun polisi tidak menutup kemungkinan dia punya rencana lain, kata Irjen Polisi Razarudin Husain sebelumnya.
“Seperti yang saya tunjukkan, tersangka bisa menjadi ancaman bagi para pemimpin kami, diplomat asing, dan bahkan para pemimpin Hamas,” katanya kepada media bulan ini.
Investigasi mengungkapkan bahwa Avitan memasuki negara itu pada 12 Maret dengan penerbangan dari Uni Emirat Arab menggunakan paspor Prancis.
Menurut polisi Malaysia, dia membayar pasangan Malaysia masing-masing sekitar RM10.000 untuk membeli enam senjata yang diselundupkan dari negara tetangga Thailand. Pasangan tersebut dan seorang warga Malaysia lainnya yang diyakini sebagai sopir Avitan ditangkap.
Menurut Irjen Razarudin, mereka termasuk di antara 16 orang yang ditahan terkait penangkapan Avitan.
Kasus Avitan akan disidangkan lagi pada tanggal 21 Mei dan jaminannya ditolak oleh hakim Tasmin Abu Bakar, kantor berita Free Malaysia Today melaporkan.
Jika terbukti bersalah memiliki amunisi, ia menghadapi hukuman maksimal tujuh tahun dan denda hingga RM10.000, lapor media Malaysia.
Jika terbukti bersalah melakukan perdagangan senjata, ia menghadapi hukuman 30 hingga 40 tahun penjara dan denda.
Pilihan Editor: Curiga melakukan spionase, Malaysia menangkap pria Israel
SALURAN BERITA
Vatikan mengatakan setiap serangan yang dilakukan Ukraina terhadap Rusia dengan menggunakan pasokan senjata dari NATO dapat menyebabkan ‘eskalasi yang tidak terkendali’ Baca selengkapnya
Apa dampak aksi global All Eyes terhadap Rafah? Baca selengkapnya
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu akan berpidato di depan Kongres AS meskipun kemarahannya meningkat atas serangan di Gaza. Baca selengkapnya
Menteri Luar Negeri Italia Antonio Tajani juga menegaskan bahwa konstitusi Italia tidak mengizinkan Roma mengirim pasukan ke Ukraina. Baca selengkapnya
Prancis telah melarang perusahaan-perusahaan Israel berpartisipasi dalam pameran industri senjata dan pertahanan tahunan bergengsi Eurosatory Read more
Israel menolak menghentikan operasi militer di Gaza tanpa mengembalikan sandera yang diculik oleh Hamas. Baca selengkapnya
Israel kembali menyerang Rafah melalui udara. Sebanyak 12 warga Palestina tewas dan lainnya luka-luka saat mencari keluarga korban tewas. Baca selengkapnya
Australia, Inggris, Malaysia, Selandia Baru dan Singapura telah sepakat untuk melakukan latihan militer yang lebih kompleks di wilayah tersebut. Baca selengkapnya
Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei memuji mahasiswa Amerika yang menunjukkan semangat melindungi Palestina. Baca selengkapnya
Durian Musang King diambil dari musang yang sering memakan durian di hutan. Musang dianggap sebagai penilai alam yang bisa memilih durian terbaik. Baca selengkapnya