Warga Sebut Ada Bagi-bagi Uang ke Pengurus Masjid di Balik Mangkraknya Pembangunan Masjid Al Barkah

TEMPO.CO, Jakarta – Gedung baru Masjid Al Barkah di Jalan Raya Bekasi KM 23, Cakung Timur, Jakarta Timur, tampak masih berdiri. Kontraktor konstruksi Ehsan Hariri diduga menggunakan uang tersebut. Namun belakangan muncul informasi di kalangan warga bahwa pengelolaan masjid tersebut diinvestasikan dengan uang hasil pembangunan masjid.

Bendahara Direktorat Masjid Al Barkah Temami membantah tudingan menerima uang ganti rugi akibat perluasan Jalan Raya Bekasiyeh yang menimpa bangunan masjid. Bohong, kata Tamami saat tiba di rumahnya di Ujung Rawa, Pulogebang, Jakarta Timur, Rabu malam, 8 Mei 2024.

Temami membantah informasi tersebut dan menyebut tudingan menerima sejumlah uang hanya tudingan masyarakat. Ia juga membantah pengurus masjid bekerja sama dengan Ehsan sehingga menyebabkan pembangunan masjid gagal dan kontraktor tidak pernah ditahan melalui jalur hukum. “Kalau kontraktor dapat (uangnya), kita tidak kooperatif, tidak ada. Bohong,” ujarnya.

Sebelumnya, Tempo menemukan seorang warga di kawasan El Barkah. Ia menceritakan kekhawatiran warga melihat berakhirnya pekerjaan konstruksi. Yang dibangun 4 Juli 2022-4 Juli 2024 seharusnya selesai, ternyata jauh dari api.

Rahim – bukan nama sebenarnya – mengatakan ada tujuh orang yang bertanggung jawab atas masjid ini. Salah satu dari mereka meninggal. Menurut dia, dana sebesar 80 juta itu berasal dari biaya kompensasi pelebaran jalan. Biaya pelebaran jalan lebih dari 12 miliar RID. “Masjid ini memiliki tujuh masjid. Masing-masing masjid menerima 80 juta lira dari pendapatan pembayaran,” kata Rahim.

Menurut Rahim, informasi pengurus masjid telah menyalurkan Rp. 80 juta penduduknya adalah sebuah rahasia. “Semua orang sudah tahu, termasuk warga,” ujarnya. Namun warga, kata dia, tidak mau berurusan dengan uang. Kami hanya berharap masjid itu selesai dibangun.

Setelah masjid ini gagal dibangun dan belum rampung hingga 21 April 2024, warga sempat kesal dengan pengurus masjid yang meyakini Ahsan sebagai kontraktor tempat ibadah tersebut. Lagipula warga sudah muak dengan Nadzir, kapan masjidnya selesai? Tapi malah dibuang kesana kemari, ujarnya.

Oleh karena itu, Rahim menjelaskan, warga lebih memilih diam. Saya tidak ingin terlibat dalam pembangunan masjid yang kini terhenti itu. “Siapa pun yang melakukan ini bertanggung jawab,” katanya. Ia berharap tak hanya Ahsan, tapi juga para pengurus masjid yang dituntut. “Karena mereka sudah menikmati pendapatan dari biaya evakuasi masjid.”

Menurut Rahim, mereka membagikan Rp. 80 juta di kalangan pengurus masjid. Pendistribusiannya berlangsung di sebuah ruangan di dalam bangunan masjid lama. Pendistribusian uang tunai dilakukan pada siang hari. “Padahal sudah habis uangnya untuk mengeluarkan masjid dari Bina Marga,” kata Rahim, Kamis, 9 Januari 2024.

Tamami pun tak memungkiri menerima uang Rp 80 juta. Ia meminta Tempo menanyakan hal itu kepada Kepala Pengelola Masjid Al Barkah Ahmed Satiri. “Tanyakan saja pada Presiden, oke?” Menurutnya, bermula kabar mereka mendapat uang puluhan juta karena ada yang mau jadi pengurus masjid.

Yang melamar menjadi pengurus masjid, kata dia, mencakup warga sekitar masjid di Rukun Tetangga 001 Rukun Warga 02, Kelurahan Cakung Timur. “Seseorang diberitahu bahwa dia ingin menjadi manajer, bagaimana dia melakukannya? Dengan cara apa? Dengan cara apa dia merusak pemerintahan saat ini.”

Kepala Direktorat Masjid Al Barkah Ahmed Satiri membantah tudingan setiap pengurus masjid menerima uang Rp 80 juta. Maaf, kesalahannya jangan disebarluaskan, Bos. Saya sedang menelepon sekarang, katanya menjawab pertanyaan Tempo melalui aplikasi perpesanan, Kamis, 9 Januari 2024.

Seruan tersebut dilontarkan kepada Ahsan, Pimpinan PT Sagara Bangun Sejahtera, yang membangun masjid tersebut dengan biaya 9,75 miliar dirham. Namun, bangunan tersebut gagal. Saya berharap dia, Nadzir dan kontraktor Ahsan Hariri dll segera diadili. Saya bosan melihat kelakuan mereka yang justru mencuri uang masjid, kata Rahim.

Sekelompok ojek online (ojol) menggerebek sebuah bengkel karena diduga menanam serangga di sekitar tempat usahanya.

Pengurus Masjid Al Barkah berencana melaporkan kontraktor Ahsan Hariri ke polisi karena diduga mengeluarkan uang untuk membangun masjid tersebut. Baca selengkapnya

Proyek pembangunan Masjid Al Barkah di Cakung, Jakarta Timur senilai Rp 9,75 miliar terhenti. Baca selengkapnya

Seorang tersangka pencuri ATM ditangkap. Dia memiliki lebih dari 50 kartu ATM di tasnya

Angkutan umum 06A ruas Jalan Jatinegara-Gandaria menabrak ojek online (Ojol) beserta penumpangnya yang sedang berhenti di Jalan Raya Bogor, Ciracas, Jakarta Timur.

Proyek pembangunan Masjid Al Barkah di Cakung Timur senilai Rp 9,7 miliar terhenti sejak 2022. Baca selengkapnya

Kepala Direktorat Masjid Al Bark, Ahmed Satiri mengatakan, uang tersebut sudah dibagikan kepada seluruh pengurus masjid. Uang santunan dari Bina Marga DKI. Baca selengkapnya

Mengetahui sejarah singkat Masjid Agung. Masjid tertua di dunia ini awalnya dibangun dengan cara yang sederhana. Kemudian pembangunannya selesai. Baca selengkapnya

Masjid Al Barkah karena hancur karena proyek. Ada ahli waris yang ingin mendapat kunci model, ada pula yang menginginkan ganti rugi finansial. Baca selengkapnya

Pembangunan Masjid Al Barkah di Cakung, Khuta Timur. Ada dugaan bahwa inspektur mengambil uang pembangunan. Baca selengkapnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *