Was-was dengan Makanan Olahan Ultra Alias Makanan Instan? Tidak Semua UPF Berbahaya

TEMPO.CO, Jakarta – Pendapat mengenai bahayanya makanan ultra-olahan masih mendominasi masyarakat, bahkan menurut penelitian bertajuk Paparan Makanan Ultra-Proses dan Hasil Kesehatan yang Merugikan: Tinjauan Meta-Analisis Epidemiologi yang Dilakukan Melalui Studi Observasional menemukan bahwa makanan ultra-olahan atau sering disebut makanan instan dikaitkan dengan 32 masalah kesehatan. Dengan bukti paling nyata terkait dengan penyakit jantung, diabetes tipe 2, dan masalah kesehatan mental umum seperti kecemasan dan depresi.

Pangan ultra-olahan (UPF) adalah pangan yang diproduksi secara massal dalam skala industri dengan menggunakan berbagai teknik pengolahan. UPF sering kali mengandung bahan pengawet, pemanis, atau pewarna buatan. Contohnya termasuk keripik kemasan yang dapat ditemukan di toko serba ada, yogurt berbagai rasa, minuman ringan, sosis, dan roti gandum kemasan yang diproduksi secara massal.

Dengan maraknya opini buruk tentang UPF, ahli gizi dan ahli epidemiologi, Lauren O’Connor, meyakini bahwa memang ada hubungan antara makanan dan penyakit kronis, namun bukan berarti UPF secara langsung menyebabkan kesehatan yang buruk, hal ini bergantung pada kondisi kesehatan. pola makan makanan tersebut.

Sebuah makalah yang baru-baru ini diterbitkan menggunakan data AS selama 30 tahun untuk menilai hubungan antara konsumsi UPF dan efek kesehatan jangka panjang. Penelitian ini menyimpulkan bahwa peningkatan risiko kematian dini dengan konsumsi UPF masih tergolong rendah.

Hal ini menunjukkan bahwa kualitas makanan secara keseluruhan memiliki dampak yang lebih kuat terhadap kesehatan jangka panjang dibandingkan mengonsumsi makanan olahan. Biji-bijian yang diproses secara massal, seperti yang ditemukan di supermarket dan sereal gandum utuh, tidak sepenuhnya dikaitkan dengan kesehatan yang buruk. Jadi dapat disimpulkan bahwa konsumsi makanan ultra-olahan tidak boleh dibatasi secara universal.

Pilihan Editor: Makanan Instan Kaya Garam, Kata Ahli Gizi

Para ahli menyarankan masyarakat untuk membatasi makanan ultra-olahan, yang juga dikenal sebagai makanan instan, yang tidak memberikan nutrisi berharga. Baca selengkapnya

Yasa Marga menghapus tanggal habis masa berlaku tol elektronik pada periode Idul Fitri 1445 H. Baca selengkapnya

Yasa Marga telah menghapus masa berlaku e-toll pada periode Idul Fitri 1445 H. Kebijakan ini bertujuan untuk memperlancar kelancaran perjalanan mudik dan balik lebaran. Baca selengkapnya

Ada beberapa cara penting untuk mencegah penyakit ginjal pada tahap awal. Salah satu hal yang utama adalah menghindari konsumsi makanan tinggi natrium. Baca selengkapnya

BPOM menjelaskan pentingnya menerapkan prinsip pola makan seimbang dalam kehidupan sehari-hari agar terhindar dari penyakit tidak menular. Baca selengkapnya

Seringnya mengonsumsi makanan ultra-olahan dikaitkan dengan peningkatan risiko lebih dari 30 masalah kesehatan, termasuk penyakit jantung dan diabetes. Baca selengkapnya

Meski makanan instan tidak terlihat asin, namun tetap mengandung bahan pengawet yang kaya akan natrium, mineral yang terdapat pada garam. Baca selengkapnya

Apakah makanan cepat saji lebih sehat dibandingkan memasak sendiri? Ada kemungkinan bahwa cara Anda memasak makanan justru membahayakan kesehatan Anda. Baca selengkapnya

Para ahli menyebutkan jenis makanan dan minuman yang sebaiknya dihindari setelah latihan. Kapan waktu makan yang dianjurkan? Baca selengkapnya

Beberapa orang percaya bahwa membatasi atau menghilangkan lektin dari makanan dapat meningkatkan kesehatan. Inilah manfaat diet bebas lektin. Baca selengkapnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *